Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 04 Maret 2015

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini, Rabu (4/3/2015), menyusul aksi ambil untung yang dilakukan oleh investor domestik.

Pemodal melanjutkan aksi ambil untung sehari sebelumnya, setelah IHSG mencatat rekor baru. Memerahnya indeks juga berbarengan dengan melemahnya bursa-bursa utama di kawasan Asia Pasifik yang dilanda aksi profit taking.

Pada penutupan pasar pukul 16.00, IHSG ditutup turun sebesar 26,56 poin atau 0,48 persen menjadi 5.448,05. Hanya 85 saham diperdagangkan menguat, 213 saham melemah dan 77 saham stagnan. Sementara itu, volume perdagangan mencapai 5,32 miliar lot saham senilai Rp 5,73 triliun.

Saham-saham yang membebani laju pergerakan IHSG adalah BBRI (Rp 12.825), ASII (Rp 7.875), BBNI (Rp 6.650), TLKM (Rp 2.910) dan UNTR (Rp 21.650). Adapun saham-saham yang menjadi top losers hari ini yaitu INPP (Rp 265), TRIO (Rp 1.250), FPNI (Rp 89), PTSN (Rp 84) dan SIMA (Rp 123). Di sisi lain, saham yang menjaditop gainers adalah CEKA (Rp 1.540), GSMF (Rp 126), SMMA (Rp 4.500), BISI (Rp 1.270) dan LEAD (Rp 2.105).

Dari 10 indeks sektoral, delapan di antaranya melemah pada penutupan perdagangan sore ini. Adapun indeks yang melemah adalah (-0,87 persen), industri dasar (-0,2 persen), aneka industri (-1,41 persen), konsumer (-0,33 persen), properti (-0,74 persen), infrastruktur (-0,91 persen), perdagangan (-1,05 persen) dan manufaktur (-0,58 persen). Adapun dua sektor yang menguat yaitu agribisnis (0,46 persen) dan keuangan (0,16 persen).

Bursa-bursa utama di kawasan regional sebagian besar berakhir melemah setelah Wall Street ditutup memerah pada akhir perdagangan dini hari tadi. Bursa Tokyo ditutup turun 111,56 poin dan berakhir pada posisi 18.703,60. Di sisi lain, bursa Hong Kong juga ditutup melemah 0,96 persen di level 24.465,38. Adapun bursa Shanghai berakhir positif Shanghai 0,51 persen menjadi 3.279,53.

Nilai tukar rupiah kembali melemah pada hari ini, dan lagi-lagi hampir menyentuh Rp 13.000 per dollar AS. Pada pukul 16.00, nilai tukar rupiah turun 0,17 persen menjadi Rp 12.990 per dollar AS.


Editor: Bambang Priyo Jatmiko

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk