Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 06 Maret 2015

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini sepertinya berpotensi kembali ke zona merah. Pada perdagangan Kamis (5/3), IHSG ditutup menguat tipis 0,05% ke level 5.450,95. "Penguatan kemarin didukung oleh investor lokal yang mulai berbelanja," ungkap Krishna D Setiawan, Analis Lautandhan Securindo ke KONTAN.
Investor lokal masih tetap melakukan aksi profit taking, tapi jumlahnya tak sebesar hari-hari sebelumnya. Kemarin terjadi net sell sekitar Rp 208,2 miliar. Hal tersebut masih wajar lantaran, sejak bulan lalu investor asing baru mencatatkan aksi net sell sebanyak dua kali. Aksi pertama pada 18 Februari lalu, senilai Rp 380 miliar.
"Lagipula, jumlah net sell tak terlalu besar," ujar Krishna. Menurutnya, dari sisi teknikal, sudah ada beberapa indikator yang overbought. Sehingga ia memperkirakan hari ini IHSG berpeluang kembali turun di kisaran 5.435-5.476.
Sementara Achmad Yaki Yamani, Analis Sucorinvest Central Gani, mengutarakan argumen berbeda. Hari ini sentimen yang mempengaruhi laju indeks saham cenderung positif. Seperti menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) yang membahas detail program quantitative easing.
Pertemuan itu juga akan memprediksi pertumbuhaan ekonomi dan inflasi hingga tahun 2017 mendatang. Kenaikan harga minyak juga akan berdampak positif ke IHSG. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor itu, Yaki memperkirakan IHSG hari ini bergerak berfluktuasi menguat di 5.434-5.485.
Editor: Barratut Taqiyyah

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus merosot menyentuh level Rp 13.000. Biasanya, anjloknya rupiah ini juga membuat pasar saham jeblok.

Tapi hari ini yang terjadi lain dari biasanya, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) malah kinclong dan mendekati rekor baru.

"Pelemahan rupiah dikompensasi kenaikan ekspor, menurunkan permintaan dolar dan menaikkan permintaan rupiah. Berbeda saat 2004 dan 2013 di mana defisit besar. Jadi ke market dampak tidak terlalu berpengaruh. Meskipun Rp 13.000, pasar nggak shock," kata Analis PT Buana Capital Alfred Nainggolan kepada detikFinance, Kamis (5/3/2015).

Ia mengatakan, aksi beli di lantai bursa masih marak terjadi di tengah melemahnya nilai tukar rupiah, Investor domestik yang paling getol berburu saham. 

Menurutnya, fundamental makro Indonesia masih baik dan optimis tidak akan banyak terpengaruh. Apalagi, kata dia, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus US$ 700 juta di Januari 2015. 

Sehingga dampak penguatan dolar AS ke pasar saham tidak terlalu besar. Bahkan, kata Alfred, angka surplus ini bisa menekan dolar kembali di bawah Rp 13.000.

Ia meramal, jika di bulan Februari 2015 surplus terus berlanjut, maka ia meyakini dolar AS bisa kembali ke level Rp 12.500. Dolar AS yang melambung tinggi seperti sekarang ini diakibatkan faktor psikologis terkait rencana bank sentral AS menaikkan tingkat suku bunga.

"Januari masih surplus neraca perdagangan. Kalau Februari surplus bisa menguat ke Rp 12.500. Ada psikologis rencana The Fed, wajar rupiah melemah," tandasnya.

Jelang penutupan perdagangan sore ini, IHSG berada di level 5.461,947 setelah naik 13,599 poin (0,25%). Posisi tertinggi IHSG hari ini ada di level 5.476,626.
(drk/ang) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 25 April/ 31 Mei 2016 (against bloody May) (skema harga BARU, 5 fraksi)

memasuki bulan Mei 2016 neh: mo liat gw BLI n JUAL saham APA hari ini juga transaksi saham2 gw YANG LAEN neh :) PUASA tak slalu bulan PENUH BERKAH BEARISH jangka PENDEK  (sma20d) n MENENGAH (sma50d) @ ihsg MEI 2016 ... moga2 setelah JENUH JUAL, terjadi PEMBALIKAN ARAH menuju 4800an lage, bahkan bisa melampaui batas resisten 4822-4850 lage, sehingga bullish jangka pendek n menengah terbentuk lage :) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah pada perdagangan di hari terakhir Mei, Selasa (31/5). Mengacu data RTI, indeks dibuka terkoreksi 0,16% ke leve l 4.828,96 pukul 09.27 WIB. Tercatat 107 saham bergerak naik, 76 saham bergerak turun, 74 saham stagnan. Di awal perdagangan ini melibatkan 529 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 453,7 miliar. Tujuh dari 10 indeks sektoral menyeret indeks ke zona merah. Sektor aneka industri memimpin pelemahan 0,40%. Sementara, sektor pertambangan yang memimpin penguatan 0,61%. Meski memerah, beli asing...

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: lab...

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.97...