Jakarta detik -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi
10 poin akibat tekanan jual di saham-saham lapis dua. Dana asing sekitar
Rp 600 miliar hengkang dari lantai bursa.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 13.115 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.040 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka turun 20,7 poin (0,38%) ke level 5.433,15. Semaraknya bursa pasca pengumuman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed ternyata tidak bertahan lama.
Indeks terus terpuruk sejak pembukaan perdagangan tanpa pernah menyentuh zona hijau sama sekali. Posisi terendah yang sempat disinggahi Indeks hingga siang ini berada di level 5.423,278.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG turun 21,338 poin (0,39%) ke level 5.432,516 akibat tekanan jual investor asing. Saham-saham unggulan jadi sasaran aksi jual.
Tujuh indeks sektoral terkena tekanan jual dan berakhir di teritori negatif. Aksi beli investor domestik membuat sektor aneka industri, konsumer, dan konstruksi masuk zona hijau.
Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (20/3/2015), IHSG ditutup terpangkas 10,789 poin (0,20%) ke level 5.443,065. Sementara Indeks LQ45 ditutup terkoreksi 2,877 poin (0,30%) ke level 946,858
Kemarin investor asing berburu saham, hari ini kebalikannya. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 635,017 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 245.610 kali dengan volume 6,617 miliar lembar saham senilai Rp 7,117 triliun. Sebanyak 107 saham naik, 163 turun, dan 108 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia rata-rata menutup perdagangan dengan positif di akhir pekan. Hanya bursa saham Jepang yang berakhir negatif.
Berikut situasi dan kondisi bursa regional ini:
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indocement (INTP) turun Rp 675 ke Rp 21.650, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 600 ke Rp 13.800, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 525 ke Rp 51.950, dan Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 415 ke Rp 3.000.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 13.115 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.040 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka turun 20,7 poin (0,38%) ke level 5.433,15. Semaraknya bursa pasca pengumuman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed ternyata tidak bertahan lama.
Indeks terus terpuruk sejak pembukaan perdagangan tanpa pernah menyentuh zona hijau sama sekali. Posisi terendah yang sempat disinggahi Indeks hingga siang ini berada di level 5.423,278.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG turun 21,338 poin (0,39%) ke level 5.432,516 akibat tekanan jual investor asing. Saham-saham unggulan jadi sasaran aksi jual.
Tujuh indeks sektoral terkena tekanan jual dan berakhir di teritori negatif. Aksi beli investor domestik membuat sektor aneka industri, konsumer, dan konstruksi masuk zona hijau.
Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (20/3/2015), IHSG ditutup terpangkas 10,789 poin (0,20%) ke level 5.443,065. Sementara Indeks LQ45 ditutup terkoreksi 2,877 poin (0,30%) ke level 946,858
Kemarin investor asing berburu saham, hari ini kebalikannya. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 635,017 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 245.610 kali dengan volume 6,617 miliar lembar saham senilai Rp 7,117 triliun. Sebanyak 107 saham naik, 163 turun, dan 108 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia rata-rata menutup perdagangan dengan positif di akhir pekan. Hanya bursa saham Jepang yang berakhir negatif.
Berikut situasi dan kondisi bursa regional ini:
- Indeks Nikkei 225 naik 83,66 poin (0,43%) ke level 19.560,22.
- Indeks Hang Seng melemah 69,09 poin (0,28%) ke level 24.399,80.
- Indeks Komposit Shanghai menguat 35,05 poin (0,98%) ke level 3.617,32.
- Indeks Straits Times bertambah 26,94 poin (0,80%) ke level 3.413,10.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indocement (INTP) turun Rp 675 ke Rp 21.650, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 600 ke Rp 13.800, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 525 ke Rp 51.950, dan Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 415 ke Rp 3.000.
Komentar
Posting Komentar