Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 20 Maret 2015


JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tak berkutik di akhir sesi I hari ini (20/3). Data RTI menunjukkan, pada pukul 11.30 WIB, indeks tercatat turun 0,39% menjadi 5.432,52.
Secara sektoral, hanya ada satu sektor yang berhasil naik yakni sektor agrikultur sebesar 0,49%. Sementara, tiga sektor dengan penurunan terbesar yakni sektor industri dasar turun 1,75%, sektor konstruksi turun 0,64%, dan sektor manufaktur turun 0,58%.
Saham-saham yang berada di jajaran top losers siang ini antara lain: TRAM turun 10,09% menjadi Rp 98, GSMF turun 8,7% menjadi Rp 105, dan GLOB turun 7,85% menjadi Rp 1.115.
Sedangkan sejumlah saham yang berada di level top gaines adalah: APII naik 19,44% menjadi Rp 430, TAXI naik 9,7% menjadi Rp 905, dan WIIM naik 7,62% menjadi Rp 565.
Editor: Barratut Taqiyyah

 JAKARTA - Tiga BUMN yang baru mengalami perombakan dewan komisaris memimpin pelemahan IHSG pada awal perdagangan Jumat (20/3/2015).

IHSG hari ini dibuka turun 0,38% ke level 5.433,15 dan terus tertekan ke level 5.430,78 atau turun 0,42% pada pukul 09.10 WIB.

Dari 9 indeks sektoral BEI yang terdaftar di Bloomberg, sebanyak 1 sektor menguat dan 8 sektormerosot pada awal perdagangan.

Indeks industri dasar turun paling tajam dengan pelemahan 1,34%. Penurunan 1,74% pada harga saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menjadi faktor utama pelemahan tersebut. Adapun sektor yang hari ini bertahan menguat adalah sektor pertanian yang naik 0,66%.

Dari 507 saham yang terdaftar di BEI baru 27 saham yang menguat dan 37 saham melemah pada pukul 09.10 WIB. Adapun 443 saham masih stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk termasuk saham penekan utama pada awal perdagangan. Perombakan dewan komisaris 3 BUMN tersebut menjadi perhatian media massa nasional.

Bisnis27 merosot 0,60% ke level 476,39 pada pukul 09.10 WIB setelah dibuka turun 0,61% ke level 476,34.



Saham-saham yang melemah pada pembukaan:

BBRI

    -1,34%

  
BMRI

    -0,82%

  
TLKM


    -0,68%

  
BBCA

    -0,53%

  


Saham-saham yang menguat pada pembukaan:

EXCL

    +0,80%

  
ICBP

    +0,34%

  
AKRA

    +0,91%

  
LSIP

    +1,09%

  
sumber: Bloomberg

http://market.bisnis.com/read/20150320/7/413916/indeks-bei-20-maret-ihsg-terkoreksi-3-saham-bumn-penekan-utama




Sumber : BISNIS.COM

WE Online, Jakarta - Sentimen dari turunnya claimant count change Inggris dan masih positifnya balance of trade serta kenaikan construction output Uni Eropa serta bersamaan dengan sentimen dari The Fed yang kembali memberikan sinyalemen belum akan menaikkan suku bunganya membantu penguatan laju IHSG.
"Seperti yang kami harapkan sebelumnya. Kami sampaikan di mana Laju IHSG masih berpotensi mengalami pelemahan, meski kami berharap dapat terbatas seiring masih maraknya aksi jual. Diharapkan aksi jual dapat lebih mereda terutama jika hasil keputusan The Fed masih mengindikasikan masih belum akan memberikan indikasi kenaikan The Fed dalam waktu dekat. Apalagi hingga sesi satu laju bursa saham AS masih dalam zona merahnya, namun pasca-pernyataan The Fed yang dinilai masih dovish sehingga berimbas pada laju IHSG yang mampu melampaui estimasi kami sebelumnya," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Di lain sisi, penguatan beberapa bursa saham Asia yang dibarengi dengan kembali menguatnya laju rupiah dan kembalinya aksi beli asing mampu membantu penguatan IHSG. Investor asing kembali melakukan nett sell (dari net sell Rp 405,52 miliar menjadi net buy Rp 490,10 miliar).
Menurut Reza, pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5.432-5.440 dan resisten 5.462-5.468. Shooting star mendekati area middle bollinger band (MBB). MACD mencoba untuk bertahan dari tren turun dengan histogram negatif yang lebih pendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R mencoba kembali naik.
Laju IHSG diprediksikan mampu melampaui area target resisten (5.427-5.437) dan berada di atas area target support (5.400-5.407). Adanya sentimen positif dari global membuat IHSG melonjak, namun juga meninggalkan utang gap 5.435-5.444.
"Jika aksi beli masih berlanjut dan sentimen global masih ada yang cukup positif maka laju IHSG masih berpotensi mengalami kenaikan, namun antisipasi bila terjadi pembalikan arah," tukasnya.
Penulis: Annisa Nurfitriani
Editor: Cahyo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk