Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup
perdagangan awal pekan dengan stagnan. Aksi jual investor asing membuat
Indeks menipis 5 poin.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 13.013 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 13.115 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat 12,81 poin (0,2%) ke level 5.455,88. Indeks 'tertular' sentimen penguatan Wall Street dan bursa regional.
Indeks sempat naik tinggi di awal perdagangan hingga ke titik tertingginya hari ini di 5.467,941. Sayang, aksi jual investor asing membuat laju IHSG tersendat.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG naik tipis 4,13 poin (0,08%) ke level 5.447,195. Laju penguatan IHSG terhambat oleh aksi jual investor asing.
Investor asing melepas saham-saham di sektor agrikultur. Sedangkan investor domestik berburu saham-saham lapis dua, seperti di sektor manufaktur.
Menutup perdagangan awal pekan, Senin (23/3/2015), IHSG menipis 5,967 poin (0,11%) ke level 5.437,098. Sementara Indeks LQ45 naik tipis 0,137 poin (0,01%) ke level 946,995
Dana asing kembali mengalir ke luar lantai bursa. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 400 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 219.078 kali dengan volume 7,736 miliar lembar saham senilai Rp 5,636 triliun. Sebanyak 111 saham naik, 164 turun, dan 98 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan awal pekan dengan kompak menguat. Hanya Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melemah sendirian di regional.
Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 1.025 ke Rp 24.725, Metropolitan Kenjtana (MKPI) turun Rp 1.000 ke Rp 13.000, Matahari Department Store (LPPF) turun Rp 375 ke Rp 17.925, dan Indofood CBP (ICBP) turun Rp 300 ke Rp 14.800.
... secara teknikal kecenderungan bearish semakin nyata karena :
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 13.013 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 13.115 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat 12,81 poin (0,2%) ke level 5.455,88. Indeks 'tertular' sentimen penguatan Wall Street dan bursa regional.
Indeks sempat naik tinggi di awal perdagangan hingga ke titik tertingginya hari ini di 5.467,941. Sayang, aksi jual investor asing membuat laju IHSG tersendat.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG naik tipis 4,13 poin (0,08%) ke level 5.447,195. Laju penguatan IHSG terhambat oleh aksi jual investor asing.
Investor asing melepas saham-saham di sektor agrikultur. Sedangkan investor domestik berburu saham-saham lapis dua, seperti di sektor manufaktur.
Menutup perdagangan awal pekan, Senin (23/3/2015), IHSG menipis 5,967 poin (0,11%) ke level 5.437,098. Sementara Indeks LQ45 naik tipis 0,137 poin (0,01%) ke level 946,995
Dana asing kembali mengalir ke luar lantai bursa. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 400 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 219.078 kali dengan volume 7,736 miliar lembar saham senilai Rp 5,636 triliun. Sebanyak 111 saham naik, 164 turun, dan 98 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan awal pekan dengan kompak menguat. Hanya Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melemah sendirian di regional.
Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:
- Indeks Nikkei 225 naik 194,14 poin (0,99%) ke level 19.754,36.
- Indeks Hang Seng menguat 119,27 poin (0,49%) ke level 24.494,51.
- Indeks Komposit Shanghai melonjak 70,41 poin (1,95%) ke level 3.687,73.
- Indeks Straits Times naik tipis 1,47 poin (0,04%) ke level 3.413,91.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 1.025 ke Rp 24.725, Metropolitan Kenjtana (MKPI) turun Rp 1.000 ke Rp 13.000, Matahari Department Store (LPPF) turun Rp 375 ke Rp 17.925, dan Indofood CBP (ICBP) turun Rp 300 ke Rp 14.800.
... secara teknikal kecenderungan bearish semakin nyata karena :
Komentar
Posting Komentar