Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 23 Maret 2015

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan awal pekan dengan stagnan. Aksi jual investor asing membuat Indeks menipis 5 poin.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 13.013 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 13.115 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat 12,81 poin (0,2%) ke level 5.455,88. Indeks 'tertular' sentimen penguatan Wall Street dan bursa regional.

Indeks sempat naik tinggi di awal perdagangan hingga ke titik tertingginya hari ini di 5.467,941. Sayang, aksi jual investor asing membuat laju IHSG tersendat.

Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG naik tipis 4,13 poin (0,08%) ke level 5.447,195. Laju penguatan IHSG terhambat oleh aksi jual investor asing.

Investor asing melepas saham-saham di sektor agrikultur. Sedangkan investor domestik berburu saham-saham lapis dua, seperti di sektor manufaktur.

Menutup perdagangan awal pekan, Senin (23/3/2015), IHSG menipis 5,967 poin (0,11%) ke level 5.437,098. Sementara Indeks LQ45 naik tipis 0,137 poin (0,01%) ke level 946,995
 Dana asing kembali mengalir ke luar lantai bursa. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 400 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 219.078 kali dengan volume 7,736 miliar lembar saham senilai Rp 5,636 triliun. Sebanyak 111 saham naik, 164 turun, dan 98 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan awal pekan dengan kompak menguat. Hanya Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melemah sendirian di regional.

Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:


  • Indeks Nikkei 225 naik 194,14 poin (0,99%) ke level 19.754,36.
  • Indeks Hang Seng menguat 119,27 poin (0,49%) ke level 24.494,51.
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 70,41 poin (1,95%) ke level 3.687,73.
  • Indeks Straits Times naik tipis 1,47 poin (0,04%) ke level 3.413,91.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Bank of India (BSWD) naik Rp 635 ke Rp 3.200, Mayora (MYOR) naik Rp 600 ke Rp 29.000, Tigaraksa (TGKA) naik Rp 400 ke Rp 2.900, dan Bina Dana (ABDA) naik Rp 325 ke Rp 6.725.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 1.025 ke Rp 24.725, Metropolitan Kenjtana (MKPI) turun Rp 1.000 ke Rp 13.000, Matahari Department Store (LPPF) turun Rp 375 ke Rp 17.925, dan Indofood CBP (ICBP) turun Rp 300 ke Rp 14.800.

... secara teknikal kecenderungan bearish semakin nyata karena :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih