Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 03 Maret 2015

bisnis.com: IHSG ditutup menguat 0,24% ke 5.490,90 pada jeda siang

JAKARTA—Indeks Harga Saham Gabungan konsisten menguat mendekati level 5.500 pada awal perdagangan Selasa (3/3/2015).

IHSG hari ini dibuka naik tipis 0,03% ke level 5.479,62, kemudian menguat 0,30% ke angka 5.494,46 pada pukul 09.08 WIB. Indeks nyaris menembus level 5.500 ketika menyentuh level 5.499,77 dalam beberapa menit pertama perdagangan.

Dari 9 sektor yang terdaftar di Bloomberg, sebanyak 8 sektor menguat dan 1 sektor merosot. Satu-satunya sektor yang melemah pada awal perdagangan adalah sektor industri dasar.

Penguatan paling tajam terjadi pada saham sektor perdagangan/jasa dengan kenaikan 0,66%. Sektor aneka industri dan pertanian mengekor di posisi berikut dengan kenaikan masing-masing sebesar 0,52% dan 0,51%.

Dari 507 saham yang terdaftar di BEI sebanyak 27 saham menguat dan 11 saham merosot. Adapun 469 saham masih stagnan pada pukul 09.08 WIB.

Bisnis27 naik 0,41% ke level 484,37 pada pukul 09.09 WIB setelah dibuka naik 0,13% ke level 483,00.

Saham-saham yang menguat pada pembukaan:

BBCA

+0,88%


BMRI

+0,83%


TLKM

+0,34%


UNTR

+1,04




 Saham-saham yang melemah pada pembukaan:

BBRI

-1,54%


LPPF

-2,97%


UNVR

-0,41%


TBIG

-1,08%


sumber: Bloomberg

http://market.bisnis.com/read/20150303/7/408199/indeks-bei-3-maret-wow...-ihsg-nyaris-sentuh-5.500




Sumber : BISNIS.COM

JAKARTA— Indeks sektoral bergerak terbatas pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Senin (3/3/2015).

Dari 9 sektor di Bursa Efek Indonesia yang terdaftar di Bloomberg, sebanyak 7 sektor menguat dan 2 sektor melemah pada pukul 09.27 WIB.

Indeks-indeks sektoral yang menguat cenderung naik terbatas. Indeks finansial menguat paling tajam dengan naik 0,53% diikuti oleh sektor aneka industri yang naik 0,52%.

Dua sektor yang melemah adalah sektor industri dasar yang turun 0,39% dan sektor infrastruktur dengan pelemahan 0,18%.

IHSG hari ini dibuka naik tipis 0,03% ke level 5.479,62 kemudian menguat 0,30% ke angka 5.494,46 pada pukul 09.08 WIB. Indeks nyaris menembus level 5.500 ketika menyentuh level 5.499,77 dalam beberapa menit pertama perdagangan.



Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.27 WIB

Sektor

Perubahan


Finansial

+0,53%


Aneka Industri

+0,52%


Perdagangan/Jasa

+0,43%


Pertambangan

+0,35%


Pertanian

+0,32%


Properti

+0,13%


Konsumer

+0,10%


Infrastruktur

-0,18%


Industri Dasar

-0,39%


sumber: Bloomberg

http://market.bisnis.com/read/20150303/7/408202/indeks-sektoral-3-maret-7-sektor-naik-terbatas-finansial-pimpin-penguatan




Sumber : BISNIS.COM

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada pembukaan perdagangan, Selasa (3/3). Merujuk data RTI, indeks menguat 0,26% atau 14,029 poin ke level 5.490,66 pada pukul 09.21 WIB.
Tercatat 115 saham bergerak naik, 65 saham bergerak turun, dan 76 saham stagnan. Di awal perdagangan pagi ini melibatkan 1,06 miliar lot saham dengan nilai mencapai Rp 1,19 triliun.
Tampak delapan dari 10 indeks sektoral menghijau. Sektor industri lain-lain memimpin penguatan yakni naik 0,55% dan diikuti keuangan (0,52%), serta perdagangan (0,44%).
Sementara hanya sektor industri dasar dan infrastruktur yang memerah. Masing-masing turun 0,38% dan 0,13%.
Asal tahu saja, IHSG kembali membukukan rekor baru Senin (2/3) yakni menguat 0,51% ke level 5.477,83.
Penguatan ini dipicu data deflasi di Februari 0,36% di mana menunjukkan tingkat inflasi yang terkendali. Di samping itu, secara regional IHSG mendapat sentimen positif dari China, karena bank sentral negara itu menurunkan suku pinjaman."Investor asing bertahan dengan net buy, sepertinya masih akan mengangkat IHSG," ujar Alwy Assegaf, analis Universal Broker Indonesia.
Meski demikian, perlu hati-hati lantaran indeks juga mendapatkan tekanan dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang mendekati angka Rp 13.000.
Editor: Yudho Winarto


JAKARTA. Senin (2/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperdagangkan ditutup menguat 27 poin (+0.51%) dengan sentiment positif dari dalam negeri dimana BPS merilis pada Februari kemarin mengalami deflasi sebesar 0.36%. 
Analis Mandiri Sekuritas Hadiyansyah dan Fath Aliansyah Budiman melalui      yang diterima KONTAN, Selasa (3/3) menjelaskan apabila tren penurunan ini terus berlangsung, maka terbuka peluang BI untuk menurunkan lagi suku bunga sebesar 25 bps di kuartal kedua.
"Hal ini tentu akan berimbas positif pada interest-sensitive stocks seperti perbankan dan properti," tulis analis Mandiri Sekuritas. 
Transaksi tercatat untuk pasar regular sebesar 5.85 T, sedangkan 1.39 T untuk pasar negosiasi. Saham-saham berbasis kelapa sawit (AALI + 3.65% , LSIP +1.86%) dan batu bara (ADRO +6.25%, PTBA +3.04% & ITMG +3.7%) mengalami penguatan tajam didorong oleh sentiment melemahnya nilai tukar rupiah. 
Sedangkan dari sektor konsumsi GGRM (+ 2.99%) mengalami technical rebound setelah beberapa pekan terakhir mengalami penurunan, risk
Sementara, rupiah berada dalam range perdangangan 12,950 – 13,001 dan ditutup pada level 12,970. Saat ini support berada pada level psikologis 13,000 dan berpotensi menuju support berikutnya di 13,500. Crude oil (WTI) +0.63%.
Untuk itu, Mandiri Sekuritas memprediksi IHSG bergerak di level 5,455-5,485. Berikut rekomendasi saham-saham yang bisa dipertimbangkan pada perdagangan hari ini:
SahamRekomendasiHargaTarget HargaStop Loss
ADROBuy1,0101,100990
ITMGBuy17,40019,40016,900
AALIBuy1,800 2,000 1,700
LSIPBuy1,3501,5001,300


Editor: Yudho Winarto


JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,51% ke level 5.477,83 pada penutupan Senin (2/3). Seluruh sektor saham IHSG mencatat penguatan kecuali saham properti, real estate, dan konstruksi bangunan.  Saham sektor pertambangan mencatat penguatan tertinggi sebesar 1,39%.
Investor asing mencatat net buy Rp 628,9 miliar. Hal ini membuat net buyasing sepanjang tahun ini sebesar Rp 11,4 triliun.
Alwy Assegaf, analis Universal Broker Indonesia menyebutkan,  data deflasi bulan Februari sebesar 0,36% menunjukkan tingkat inflasi dalam negeri terkendali.  Secara regional, IHSG juga mendapat sentimen positif dari China di mana Bank Rakyat China (PBOC) menurunkan suku bunga pinjaman. "Investor asing yang masih bertahan dengan net buy sepertinya masih akan mengangkat IHSG," ujar Alwy.
Di sisi lain IHSG masih mendapat tekanan dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). "Nilai tukar rupiah menjadi sentimen negatif IHSG," ujar analis Net Sekuritas, Fadli.
Analis Trimegah Securities, Gina Novrina Nasution memprediksi, IHSG kembali mencatat all time high. Hal ini akan potensi koreksi wajar. Secara teknikal, indikator stochastic mencapai overbought karena mengalamideadcross.
Indikator RSI juga overbought sehingga berpotensi terjadi pelemahan dalam waktu dekat.  "Selanjutnya ada sentimen data personal income AS bulan Januari," lanjut Gina.
Selasa (3/2), Gina memperkirakan IHSG akan turun dan bergerak pada kisaran 5.423-5.500. Fadli menduga IHSG akan naik dan bergerak pada kisaran 5.425-5.531. Sementara Alwy menebak IHSG naik dan bergerak pada rentang 5.465 - 5.507.

Editor: Yudho Winarto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih