Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan
(IHSG) saat penutupan perdagangan Selasa (2/9/2014) tercatat menguat
23,97 poin atau 0,46% ke level 5.201,59.
Sepanjang hari ini, indeks bergerak pada kisaran 5.179,33 hingga 5.201,95. Dari 502 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 149 saham menguat, 148 saham melemah, dan 205 saham stagnan.
Dari 10 sektor yang ada, hanya satu diantaranya yang melemah, sedangkan sisanya kompak menguat. Sektor pertanian yang melejit 1,34% mencatatkan penguatan tertinggi, sedangkan sektor pertambangan melemah sendirian, yakni 0,03%.
Pada saat yang sama indeks Bisnis 27 juga menguat 0,65% atau 2,95 poin ke level 453,32. Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terdepresiasi 0,27% ke level Rp11.748/US$.
Saham-saham pendorong indeks:
Saham-saham penekan indeks:
Sumber: Bloomberg, 2014
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak di kisaran 5.125 – 5.200 pada perdagangan hari ini, Selasa (2/9/2014).
Analis Riset PT Indo Premier Securities Muhammad Wafi memprediksi indeks cenderung melemah pada hari ini.
"Indeks naik tipis namun tidak didukung volume dan tertahan resist MA10. Stochastic dan MACD masih negatif sementara RSI flat," paparnya dalam riset Selasa (2/9/2014).
Adapun sejumlah saham yang patut untuk dicermati hari ini a.l:
SRIL (156), rekomendasi: Spec BUY
Harga masih downtrend namun terlihat rebound dengan volume dan mencoba test resist MA20 dan MA50. Stochastic, RSI dan MACD goldencross. Jika mampu bertahan diatas 154 maka berpotensi test resist 162-169. Stoploss jika break & close dibawah 150.
TBIG (7.925), rekomendasi: BUY
Harga reversal hingga mampu break resist EMA10 meski dengan volume tipis. Stochastic keluar dari oversold sementara MACD negatif. Jika mampu break 7.975 maka target harga tutup gap 8.550-8.625. Cut loss jika close di bawah 7.825.
UNTR (22.175), rekomendasi: Buy On Weakness
Harga konsolidasi setelah turun tajam sebelumnya. MACD negatif sedangkan stochastic oversold. Entry level di 21.850-22.125 sementara resist 22.600. Cut loss jika break 21.500.
JAKARTA. Setelah melemah pada Jumat (29/8) lalu, Indeks Harga Saham Gabungan kembali menguat di awal pekan pertama September. Indeks saham kemarin (1/9) ditutup naik 0,79% menjadi 5.177,62.
Saham sektor barang konsumsi, manufaktur, keuangan memimpin kenaikan IHSG di tengah penguatan indeks bursa global. Pang Tek Djen, analis Sucorinvest Central Gani, menyebutkan, penguatan IHSG dipicu spekulasi Tiongkok meluncurkan kebijakan stimulus lanjutan. Dari dalam negeri, "Neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2014 mencatatkan surplus lebih dari US$ 100 juta," tutur Pang, kemarin.
Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, melihat IHSG pada hari ini (2/9) masih dipengaruhi spekulasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Menurut dia, peluang untuk mengerek harga BBM bersubsidi pada tahun ini lebih terbuka. "Hal ini dilakukan agar beban anggaran tahun depan dan tahun berikutnya lebih ringan," ungkap dia.
Dari luar negeri, menurut Kiswoyo, pelaku pasar menanti arah kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Ekspektasinya, The Fed bakal mengerek bunga acuan pada tahun depan.
Kiswoyo memprediksi, IHSG hari ini akan menguat dengan kisaran 5.150-5.250. Sedangkan Pang menduga indeks bergerak mixed di rentang 5.168–5.190.
Sepanjang hari ini, indeks bergerak pada kisaran 5.179,33 hingga 5.201,95. Dari 502 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 149 saham menguat, 148 saham melemah, dan 205 saham stagnan.
Dari 10 sektor yang ada, hanya satu diantaranya yang melemah, sedangkan sisanya kompak menguat. Sektor pertanian yang melejit 1,34% mencatatkan penguatan tertinggi, sedangkan sektor pertambangan melemah sendirian, yakni 0,03%.
Pada saat yang sama indeks Bisnis 27 juga menguat 0,65% atau 2,95 poin ke level 453,32. Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terdepresiasi 0,27% ke level Rp11.748/US$.
Saham-saham pendorong indeks:
BBNI | +3,26% |
ASII | +0,98% |
EXCL | +5,42% |
SCMA | +3,88% |
TLKM | -0,74% |
GEMS | -8,11% |
INVS | -3.03% |
CTRA | -2,11% |
Editor : Ismail Fahmi
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak di kisaran 5.125 – 5.200 pada perdagangan hari ini, Selasa (2/9/2014).
Analis Riset PT Indo Premier Securities Muhammad Wafi memprediksi indeks cenderung melemah pada hari ini.
"Indeks naik tipis namun tidak didukung volume dan tertahan resist MA10. Stochastic dan MACD masih negatif sementara RSI flat," paparnya dalam riset Selasa (2/9/2014).
Adapun sejumlah saham yang patut untuk dicermati hari ini a.l:
SRIL (156), rekomendasi: Spec BUY
Harga masih downtrend namun terlihat rebound dengan volume dan mencoba test resist MA20 dan MA50. Stochastic, RSI dan MACD goldencross. Jika mampu bertahan diatas 154 maka berpotensi test resist 162-169. Stoploss jika break & close dibawah 150.
TBIG (7.925), rekomendasi: BUY
Harga reversal hingga mampu break resist EMA10 meski dengan volume tipis. Stochastic keluar dari oversold sementara MACD negatif. Jika mampu break 7.975 maka target harga tutup gap 8.550-8.625. Cut loss jika close di bawah 7.825.
UNTR (22.175), rekomendasi: Buy On Weakness
Harga konsolidasi setelah turun tajam sebelumnya. MACD negatif sedangkan stochastic oversold. Entry level di 21.850-22.125 sementara resist 22.600. Cut loss jika break 21.500.
Editor : Nurbaiti
JAKARTA. Setelah melemah pada Jumat (29/8) lalu, Indeks Harga Saham Gabungan kembali menguat di awal pekan pertama September. Indeks saham kemarin (1/9) ditutup naik 0,79% menjadi 5.177,62.
Saham sektor barang konsumsi, manufaktur, keuangan memimpin kenaikan IHSG di tengah penguatan indeks bursa global. Pang Tek Djen, analis Sucorinvest Central Gani, menyebutkan, penguatan IHSG dipicu spekulasi Tiongkok meluncurkan kebijakan stimulus lanjutan. Dari dalam negeri, "Neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2014 mencatatkan surplus lebih dari US$ 100 juta," tutur Pang, kemarin.
Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, melihat IHSG pada hari ini (2/9) masih dipengaruhi spekulasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Menurut dia, peluang untuk mengerek harga BBM bersubsidi pada tahun ini lebih terbuka. "Hal ini dilakukan agar beban anggaran tahun depan dan tahun berikutnya lebih ringan," ungkap dia.
Dari luar negeri, menurut Kiswoyo, pelaku pasar menanti arah kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Ekspektasinya, The Fed bakal mengerek bunga acuan pada tahun depan.
Kiswoyo memprediksi, IHSG hari ini akan menguat dengan kisaran 5.150-5.250. Sedangkan Pang menduga indeks bergerak mixed di rentang 5.168–5.190.
Editor: Sandy Baskoro
Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan (IHSG) saat penutupan perdagangan Senin (1/9/2014) tercatat rebound 40,75 poin atau 0,79% ke level 5.177,62.
Sepanjang perdagangan, indeks bergerak pada kisaran 5.157,34 hingga 5.179,85. Dari 502 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 128 saham menguat, 157 saham melemah, dan 217 saham stagnan.
Dari 10 sektor yang ada, hanya dua diantaranya yang melemah, sedangkan sisanya kompak menguat. Sektor barang konsumsi yang melejit 2,1% mencatatkan kenaikan tertinggi, sedangkan sektor pertanian melemah tertajam, yakni 0,49%.
Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terdepresiasi 0,22% ke level Rp11.716/US$.
Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan (IHSG) saat penutupan perdagangan Senin (1/9/2014) tercatat rebound 40,75 poin atau 0,79% ke level 5.177,62.
Sepanjang perdagangan, indeks bergerak pada kisaran 5.157,34 hingga 5.179,85. Dari 502 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 128 saham menguat, 157 saham melemah, dan 217 saham stagnan.
Dari 10 sektor yang ada, hanya dua diantaranya yang melemah, sedangkan sisanya kompak menguat. Sektor barang konsumsi yang melejit 2,1% mencatatkan kenaikan tertinggi, sedangkan sektor pertanian melemah tertajam, yakni 0,49%.
Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terdepresiasi 0,22% ke level Rp11.716/US$.
Komentar
Posting Komentar