Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 24 September 2014

TEMPO.CO , Jakarta - Aksi ambil untung investor asing membuat indeks bergerak di zona merah sepanjang perdagangan Selasa, 23 September 2014. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada penutupan perdagangan ditutup melemah 31,689 poin (0,61 persen) ke level 5.188,114. Saham yang ditransaksikan mencapai 6,2 miliar lembar saham dengan nilai transaksi Rp 3,7 triliun di pasar reguler.

Analis PT First Asia Capital Indonesia, Ivan Kurniawan, mengatakan aksi jual investor asing relatif terjadi pada mayoritas bursa saham regional, seperti bursa Jepang, Hong Kong, Malaysia, dan India. "Ada indikasi investor asing mulai membereskan portofolionya secara bertahap di pasar berkembang," kata dia. (Baca juga: Ekonomi Cina Melemah, IHSG Lesu).

Meski terjadi rebound pada saham-saham pertambangan batu bara, tekanan jual asing masih cukup besar. Daya tarik perekonomian Amerika Serikat, yang mulai pulih dan risiko investasi di pasar berkembang yang meningkat, membuat asing cenderung menarik diri. Namun Ivan memperkirakan pengalihan investasi ini hanya sementara.

Dari dalam negeri, pelaku pasar cenderung beralih ke portofolio (switching). Saham-saham batu bara diburu, sedangkan saham-saham mineral logam cenderung dijual karena harga timah dan nikel yang turun. "Sementara itu, saham-saham perbankan relatif stagnan dan saham-saham lain tertekan penguatan dolar yang hampir menembus level 12.000," ujar Ivan. (Baca juga: Indeks Cina dan Properti AS Pengaruhi IHSG Sepekan).

Menurut Ivan, transaksi yang minim disebabkan oleh pelaku pasar tampak masih bersikap menunggu. Misalnya, kepastian susunan kabinet pemerintahan Joko Widodo. Hari ini, Rabu, 24 September 2014, IHSG diperkirakan akan bergerak konsolidatif dengan kecenderungan melemah. Indeks akan menguji level support 5.150 dan resistan di level 5.230. Investor disarankan melakukan perdagangan jangka pendek (trading) terhadap saham-saham pilihan.

M. AZHAR


INILAHCOM, Jakarta - Laju IHSG pada perdagangan Rabu (24/9/2014) diprediksi berada pada rentang support 5.172-5.179 dan resisten 5.192-5.207. Inilah saham-saham pilihannya.
Pada perdagangan Selasa (23/9/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 31,689 poin (0,607%) ke posisi 5.188,114. Intraday tertinggi 5.202,45 dan terendah 5.184,156.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan net sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell.
“Laju IHSG bergerak seperti yang kami sampaikan sebelumnya di mana mulai adanya sentimen negatif akan mempengaruhi laju IHSG sehingga akan dimanfaatkan untuk profit taking lanjutan,” kata Reza Priyambada, analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Tampaknya, kata dia, gempuran sentimen negatif belum mereda sehingga menyulitkan IHSG untuk berbalik menguat. Kondisi itu, diperparah oleh kembali melemahnya laju rupiah dan tercatatnya net sell asing.
Belum lagi dengan imbas laju bursa saham Asia yang variatif cenderung melemah kecuali laju bursa saham China.
Lebih jauh Reza memperkirakan, laju IHSG pada perdagangan Rabu (24/9/2014) akan berada pada rentang support 5.172-5.179 dan resisten 5.192-5.207. “Evening star menuju middle bollinger band (MBB),” ujarnya.
Moving Average Convergence-Divergence (MACD) masih mendatar gagal mempertahankan pembentukan golden cross dengan histogram negatif yang memanjang. Relative Strength Index (RSI), Stochastic, dan William’s %R melanjutkan penurunan.
Laju IHSG di bawah kisaran target support (5.197-5.212). “Masih adanya sentimen negatif terus mempengaruhi laju IHSG sehingga menyulitkan untuk pembalikan arah jika tidak ada sentimen positif lainnya,” imbuhnya.


Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak pada kisaran 5.162-5.199.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memprediksi indeks akan melemah ditengah mahalnya valuasi IHSG.
"Pola Black Opening Marubozu terbentuk atas IDX mengindikasikan berlanjutnya kejatuhan IHSG dalam perdagangan hari ini," ujarnya dalam riset Rabu (24/9/2014).
Adapun sejumlah saham yang layak dibeli pada hari ini adalah:
  • PGAS 5900-6125 (TP 2014F:6300) Pola Homing Pigeon terbentuk atas PGAS mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 6025
  • SILO 15675-16250 (TP 2014F:17000) Pola White Short Candle terbentuk atas SILO mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 15875
  • KLBF 1675-1730 (TP 2014F:1750) Pola Three White Soldiers terbentuk atas KLBF mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 1690
  • ADRO 1245-1305 (TP 2014F:1410) Pola Bullish Harami Cross terbentuk atas ADRO mengindikasikan munculnya aksi beli. BUY 1260
  • TBIG 7875-8125 (TP 2014F:9300) Pola Short White Candle terbentuk atas TBIG mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 7950
  • PTBA 13000-13725 (TP 2014F:14550) Pola White Marubozu terbentuk atas PTBA mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 13350
  • ITMG 26250-27500 (TP 2014F:31300) Pola Black Marubozu terbentuk atas ITMG mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 26450
  • GGRM 55350-56450 (TP 2014F:59950) Pola Bearish Harami terbentuk atas GGRM mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 55650
  • BBRI 10500-10750 (TP 2014F:11500) Pola black Candle terbentuk atas BBRI mengindikasikan Bearish Continuation. BOW 10600
  • INDF 6925-7125 (TP 2014F:8000) Pola Black Closing Marubozu terbentuk atas INDF mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 6975
  • ELSA 640-685 (TP 2014F:800) Pola Black Opening Marubozu terbentuk atas ELSA mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 650.
  • UNVR 31175-31825 (TP 2014F:33500). Pola Black Marubozu terbentuk atas UNVR mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 31450
  • JSMR 6325-6475 (TP 2014F:6675) Pola White Marubozu terbentuk atas JSMR mengindikasikan melambatya aksi beli. BOW 6375

Editor : Linda Teti Silitonga


Bisnis.com, JAKARTA - Pada hari ini, IHSG diprediksi bergerak melemah pada kisaran 5.173-5.198 dengan saham yang dapat diperhatikan antara lain KLBF, PTBA, MAIN, dan BTPN.
Indeks akan dipengaruhi oleh akan dirilisnya data market manufacturing PMI flash Amerika Serikat yang diperkirakan ke level 56,79 dibandingkan dengan level sebelumnya 57,9.
Jepang juga akan merilis data market manufacturing PMI Flash yang diperkirakan ke level 52,32 dibandingkan sebelumnya di 52,2.

Source : Bisnis Indonesia (24/9/2014)
Editor : Yusran Yunus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk