SAAT HARGA SAHAM2 gw AMBROL, well, TIME2BUY AS ALWAYS
Jakarta detik -Investor asing menyambut negatif UU Pilkada Tak Langsung yang baru saja disahkan DPR. Sampai siang hari ini asing menjual bersih senilai Rp 800 miliar dari lantai bursa.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/9/2014), sampai siang hari ini pemodal asing sudah melakukan jual bersih (foreign net sell) senilai lebih dari Rp 800 miliar di pasar reguler.
Angka terus naik sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. Dalam sebulan ini, dana asing tercatat jual bersih senilai Rp 2,1 triliun. Sisa dana asing yang ada di lantai bursa sebanyak Rp 51 triliun sejak awal tahun ini berdasarkan catatan BEI.
Kaburnya dana asing ini membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jeblok. Pagi tadi saja IHSG sudah dibuka anjlok hingga hampir dua persen.
Semalam DPR akhirnya mengesahkan UU Pilkada. Lewat voting diputuskan opsi Pilkada melalui DPRD ditetapkan sebagai mekanisme pemilihan yang baru.
Jokowi dinilai akan kesulitan menerapkan menerapkan agendanya ke pemerintah daerah karena kebanyakan akan berasal dari Koalisi Merah Putih. Ini akan menjadi tantangan yang besar bagi Jokowi. Pelaku pasar asing yang selama ini mendukung Jokowi menjadi pikir-pikir lagi dengan adanya hambatan ini.
Pengesahan opsi Pilkada lewat DPRD ini jadi kemenangan kubu Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta saat Pilpres. UU tersebut sudah melewati voting 226 lawan 135 suara. Koalisi Merah Putih menilai pemilihan suara tidak langsung ini akan mengurangi korupsi dan anggaran daerah.
Hasilnya sebanyak 242 kepala daerah mulai dari gubernur hingga bupati akan ditunjuk oleh DPRD yang mayoritas merupakan anggota Koalisi Merah Putih.
(ang/dnl)
Bisnis.com, JAKARTA — Ditengah pelemahan tajam indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 1,62% hingga akhir sesi I, Jumat (26/9/2014), terdapat 45 saham defensif atau saham yang mampu bertahan positif.
Saham-saham tersebut adalah MSKY (+12,93%), SQMI (+11,27%), NELY (+9,66%), PJAA (+6,55%), JKSW (+6%), BAPA (+5,77%), LCGP (+4,85%), MFMI (+4,65%), CKRA (+3,7%), CENT (+3,13%).
Selanjutnya MDRN (+2,9%), UNIT (+2,71%), VICO (+2,5%), SSTM (+2,38%), BIPI (+2,36%), SILO (+2,09%), BINA (+2%), LPIN (+1,96%), BTON (+1,89%), LAMI (+1,74%), CMPP (+1,72%), MPPA (+1,52%), RANC (+1,07%), GPRA (+0,95%), MLIA (+0,93%), DNAR (+0,91%), MEDC (+0,86%), MYRX (+0,82%), TMPO (+0,76%), VOKS (+0,63%).
Selanjutnya NOBU (+0,62%), HEXA (+0,53%), ADMG (+0,53%), SDRA (+0,47%), ARII (+0,46%), PRAS (+0,46%), LTLS (+0,41%), JPRS (+0,4%), BTEK (+0,38%), MBSS (+0,37%), SSMS (+0,36%), TAXI (+0,36%), IBST (+0,31%), CMNP (+0,16%), dan ISAT (+0,13%).
Editor : Linda Teti Silitonga
TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya, mengingatkan investor jangka pendek untuk meningkatkan kewaspadaan. "Proses perjalanan untuk menguji support terdekat pada level 5167 masih terus berlangsung di tengah fase konsolidasi," ujarnya kepada Tempo, Kamis, 25 September 2014.
Dia memprediksi indeks akan berada di level 5167-5217 dan capital outflow yang kembali terjadi sedikit menggerus kekuatan indeks. Ia memperkirakan resistance terdekat berada di level 5217 dan menganjurkan investor jangka panjang memanfaatkan masa koreksi ini untuk melakukan aksi pembelian. (Baca: Ekonomi Cina Melemah, IHSG Lesu)
Reza Priyambada, analis dari Woori Korindo Securities Indonesia, menduga indeks berada pada rentang support 5159-5169 dan resistance 5188-5210. "Laju IHSG di kisaran target support (5172-5179) dan sempat bergerak di kisaran target resisten (5192-5207)," ujarnya. (Baca: Saham-saham Pencetak Laba)
Menurut Reza, pergerakan anomali tersebut mengurangi potensi IHSG untuk berbalik arah dan menguat. Dia berharap pelemahan yang terjadi dapat positif. Sepanjang perdagangan kemarin, kata Reza, indeks menyentuh level 5207,20 (level tertingginya) di awal sesi pertama dan menyentuh level 5174,01 (level terendahnya) menjelang pre-closing dan berakhir di level 5174,01. "Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun," ujar Reza. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual.
DINI PRAMITA
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak pada kisaran 5.150-5.216.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memprediksi indeks akan kembali melemah setelah sempat menguat kemarin.
Hal itu seiring pelemahan bursa AS dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di atas level Rp11.980/US$.
"Pola Four Price Doji terbentuk atas IDX mengindikasikan melambatnya tekanan jual," ujarnya dalam riset Jumat (26/9/2014).
Adapun sejumlah saham yang layak dibeli pada hari ini adalah:
- LSIP 1875-1930 (TP 2014F:2200) Pola Spinning Tops terbentuk atas LSIP mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 1890
- AALI 23100-23875 (New TP 2014F:28000) Pola Four Price Doji terbentuk atas AALI mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 23475
- TINS 1250-1295 (TP 2014F:1670) Pola White Closing Marubozu terbentuk atas TINS mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 1270.
- CTRA 1070-1120 (TP 2014F:1350) Pola White Closing Marubozu terbentuk atas CTRA mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 1090.
- PGAS 5960-6140 (TP 2014F:6300) Pola Bullish Harami Cross terbentuk atas PGAS mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 6015
- CPIN 4090-4200 (TP 2014F:4300) Pola Homing Pigeon terbentuk atas CPIN mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 4100
- ITMG 26375-27325 (TP 2014F:31300) Pola Hammer terbentuk atas ITMG mengindikasikan munculnya aksi beli. BUY 26625
- GGRM 56350-58950 (TP 2014F:59950) Pola Inverted Hammer terbentuk atas GGRM mengindikasikan berlanjutnya aksi beli. BUY 56525
- JSMR 6375-6500 (TP 2014F:6675) Pola Hammer terbentuk atas JSMR mengindikasikan munculnya aksi beli. BUY 6400
- ICBP 10900-11450 (TP 2014F:12650) Pola Hammer terbentuk atas ICBP mengindikasikan munculnya aksi beli. BUY 11125
- INCO 3875-4015 (TP 2014F:4500) Pola Spinning Tops terbentuk atas INCO mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 3900
- UNTR 20450-21100 (TP 2014F:24650) Pola Hammer terbentuk atas UNTR mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 20650
- ADHI 2890-2965 (TP 2014F:3400) Pola Homing Pigeon terbentuk atas ADHI mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 2910.
- TBIG 7875-8150 (TP 2014F:9300) Pola Bullish Harami Cross terbentuk atas TBIG mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 7975.
Editor : Linda Teti Silitonga
Komentar
Posting Komentar