Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 15 Mei 2015


Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan perilaku investor asing mempengaruhi penguatan pasar saham domestik pada kuartal I/2015.
Berdasarkan laporan neraca pembayaran Indonesia yang dirilis Bank Indonesia, investor nonresiden tercatat membukukan net beli senilai US$0,4 miliar, berkebalikan dengan net jual senilai US$0,5 miliar pada kuartal sebelumnya.
"Aksi net beli terjadi pada Januari dan Februari 2015, masing-masing senilai US$0,02 miliar dan US$0,8 miliar, sementara pada Maret 2015 asing membukukan net jual US$0,4 miliar," seperti tertulis dalam laporan neraca pembayaran Bank Indonesia seperti yang dikutip Bisnis.com, Sabtu (16/5/2015).
Pasar saham pada kuartal I/2015 menunjukkan kinerja yang cenderung positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara point-to-point mengalami peningkatan dan ditutup pada akhir kuartal I/2015 pada level 5.518,68, dari posisi akhir kuartal IV/2014 di level 5.226,95.
"Penguatan indeks saham bursa Indonesia didukung oleh indeks sektoralnya yang semuanya menunjukkan arah peningkatan," tulisnya.
Pada kuartal I/2015, IHSG bergerak searah dengan pergerakan indeks harga saham di bursa regional Asia Tenggara yang berada dalam tren peningkatan.
Seluruh harga saham di bursa regional ditutup menguat dibandingkan dengan harga penutupan akhir kuartal IV/2014.
Aktivitas pasar saham pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal I/2015 ditopang oleh tambahan dua emiten baru yang melakukan penawaran saham perdana (IPO) yakni PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dengan total emisi senilai US$342,4 juta.
Jumlah emiten tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan enam emiten baru yang melakukan IPO pada kuartal IV/2014, namun dengan total nilai emisi yang lebih rendah, yaitu senilai US$290,4 juta.
Dilihat dari sektor institusi, surplus investasi portofolio pada kuartal I/2015 sebagian besar disumbang oleh sektor publik yang mencatat arus masuk investasi portofolio neto senilai US$7,7 miliar, jauh lebih besar dari surplus US$2,9 miliar pada kuartal sebelumnya.
Sementara itu, investasi portofolio sektor swasta secara neto mencatat arus masuk bersih senilai US$1,2 miliar pada kuartal I/2015, berkebalikan dengan defisit US$1 miliar pada kuartal sebelumnya.

Bisnis.com, JAKARTA—Pelemahan harga sama 3 bank terbesar di Indonesia membuat IHSG terkoreksi pada akhir perdagangan Jumat (15/5/2015).
IHSG hari ini turun 0,36% ke level 5.227,10. Indeks berbalik melemah setelah dibuka menguat 0,12% ke level 5.252,43 dan bergerak pada kisaran 5.214,08—5.264,93.
Namun, IHSG kembali mencatat penguatan mingguan dengan kenaikan 0,87% dibandingkan akhir pekan lalu.
Indeks menguat dua minggu berturut-turut setelah jatuh ke level terendah pada sepanjang 2015 pada akhir April.
Dari 9 indeks sektoral BEI yang terdaftar di Bloomberg, sebanyak 5 indeks melemah dan 4 indeks menguat.
Indeks sektor finansial anjlok 1,78%, sebaliknya indeks sektor agribisnis melejit 1,65%.
Saham-saham finansial merosot antara lain tertekan oleh pelemahan harga saham 3 bank terbesar RI.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) jatuh 10,36 poin, diikuti oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang turun 7,96 poin, dan PT Bank Centra Asia Tbk (BBCA) yang melemah 5,82 poin.
Dari 509 saham yang diperdagangan di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 139 saham bergerak naik, 154 saham melemah, dan 216 saham stagnan.
Indeks Bisnis27 hari ini jatuh 1,08% ke level 446,95, sedangkan rupiah terdepresiasi tajam 0,22% ke Rp13.084 per dolar AS.

Saham-saham yang paling menahan laju IHSG:
BBRI-3,29%
BMRI-2,89%
BBCA-1,64%
UNTR-3,80%

Saham-saham pendorong utama IHSG:

UNVR+1,89%
LPPF+3,55%
SMGR+1,54%
KLBF+1,40%

Sumber: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒