Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 21 Mei 2015 (5300...)

 JAKARTA-Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis dibuka menguat sebesar 17,23 poin seiring dengan pelaku pasar yang kembali melanjutkan aksi beli.

IHSG BEI ditutup naik 17,23 poin atau 0,33 persen menjadi 5.309,98. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 4,38 poin (0,48 persen) menjadi 926,71.

"Laju IHSG BEI masih mampu bergerak naik seiring dengan masih adanya animo investor untuk melanjutkan pembelian saham," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, beberapa sentimen yang cukup dapat dijadikan alasan masih meningkatnya aktivitas beli saham diantaranya dipicu dari ekspektasi peningkatan kinerja perbankan menyusul rencana Bank Indonesia yang akan merevisi ketentuan ketentuan LTV untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), serta ketentuan pembayaran uang muka untuk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

Selain itu, lanjut dia, nilai tukar rupiah yang berbalik bergerak menguat terhdap dolar AS turut menambah sentimen positif bagi pasar saham di dalam negeri.

Secara teknikal, ia menambahkan bahwa laju IHSG masih mencoba untuk mempertahankan tren kenaikan jangka menengah. Namun, pelaku pasar juga diharapkan tetap waspada karena secara psikologis kenaikan IHSG BEI dalam beberapa hari terakhir ini dapat memicu aksi ambil untung.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa masih adanya optimisme positif dari pelaku pasar saham terhadap perekonomian domestik menjadi salah satu penopang pasar saham domestik melanjutkan penguatan.

"Kondisi dalam negeri yang masih cukup stabil menjadi salah satu pemicu IHSG BEI masih berada dalam tren penguatan. Diperkirakan IHSG BEI akan bergerak di kisaran 5.214-5.329 poin," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 57,81 poin (0,21 persen) ke level 27.527,24, indeks Nikkei naik 84,45 poin (0,42 persen) ke level 20.281,01 dan Straits Times melemah 0,79 poin (0,01 persen) ke posisi 3.438,91.(ant/hrb)

Bisnis.com, JAKARTA - Pada hari ini, Kamis (21/5), indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak menguat di kisaran level 5.276-5.329 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan, diantaranya ADHI, TOTL, BBCA, dan ASII.

Sentimen datang dari China yang akan merilis data HSBC Manufacturing PMI yang diperkirakan naik 0,4 ke 49,3.

Selain itu dari Jepang juga akan merilis data markit manufacturing PMI  yang diperkirakan naik 1,25 ke 51,15. Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut memberikan sentimen terhadap indeks.( Sinarmas Sekuritas)

 Bisnis.com, JAKARTA - Secara teknikal, indeks harga saham gabungan (IHSG) membentuk pola spinning top setelah berhasil break out MA25. Momentum RSI dan CCI pun mulai terkonsolidasi dengan indikator Stochastic yang berpotensi dead-cross pada area jenuh beli.

Meskipun demikian peluang menguat terbatas masih terlihat pada indikator MACD yang masih bergerak positif sehingga indeks diprediksi bergerak cenderung tertahan hingga berpeluang terkoreksi pada range 5.250-5.325.

Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya KLBF, MNCN, TOTL, SCMA, ADHI, dan CSAP. (Reliance Securities)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒