Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 22 Mei 2015 (SEPI)

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan akhir pekan dengan stagnan. Transaksi hari ini hanya 4 triliun di bawah rata-rata harian Rp 6 triliun.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah ke posisi Rp 13.150 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp 13.105 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 6,757 poin (0,13%) ke level 5.319,965. Outlook ekonomi RI yang naik dari stabil menjadi positif memberikan dorongan.

Aksi ambil untung ini banyak dilakukan investor asing. Indeks memang sudah menguat selama empat hari berturut-turut. Indeks bergerak fluktuatif dalam rentang yang tipis.

Pada penutupan perdagangan Sesi, IHSG menipis 5,556 poin (0,10%) ke level 5.307,652. Investor domestik masih berani berburu saham.

Saham-saham komoditas dan konsumer bertahan positif. Aksi ambil untung terjadi di saham-saham bank yang harganya sudah naik tinggi sejak awal pekan ini.

Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (22/5/2015), IHSG naik tipis 1,945 poin (0,04%) ke level 5.315,153. Sementara Indeks LQ45 menipis 0,790 poin (0,09%) ke level 926,603.

 Saham-saham unggulan dilepas investor asing. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 516,433 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 192.314 kali dengan volume 4,940 miliar lembar saham senilai Rp 4,39 triliun. Sebanyak 147 saham naik, 117 turun, dan 105 saham stagnan.

Bursa-bursa regional menutup perdagangan akhir pekan dengan kompak menguat. Pasar saham China melesat ke titik tertingginya dalam 7 tahun didorong penguatan saham-saham komoditas.

Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:


  • Indeks Nikkei 225 naik 61,54 poin (0,30%) ke level 20.264,41.
  • Indeks Hang Seng melonjak 469,11 poin (1,70%) ke level 27.992,83.
  • Indeks Komposit Shanghai meroket 128,17 poin (2,83%) ke level 4.657,60.
  • Indeks Straits Times menguat 11,25 poin (0,33%) ke level 3.451,11.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 2.100 ke Rp 26.850, Unilever (UNVR) naik Rp 1.000 ke Rp 43.850, Lippo Insurance (LPGI) naik Rp 700 ke Rp 5.825, dan Blue Bird (BIRD) naik Rp 600 ke Rp 8.900.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indocement (INTP) turun Rp 825 ke Rp 22.425, Inti Bangun (IBST) turun Rp 485 ke Rp 3.000, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 310 ke Rp 2.800, dan Tower Bersama (TBIG) turun Rp 300 ke Rp 9.000.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒