Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 13 MEI 2015 (5200an) (17 taon KERUSUHAN MEI 1998, 13 top performing stocks)


JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (13/5/2015) menguat 0,22% ke 5.217,15.

... ATI2, digoreng NAEK, trus dibakar TURUN... oops kayak kerusuhan Mei youw ... well, let's c :p
Pada pk. 09:07 WIB, IHSG jadi menguat 0,24% ke 5.217,94.

Dari 507 saham yang diperdagangkan sampai pk. 09:07 WIB, sebanyak 18 saham menguat, 12 saham melemah, dan 479 saham stagnan.

Sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, delapan menguat dipimpin sektor agrikultur yang naik 2,3%. Satu sektor melemah adalah industri dasar dan kimia yang melemah 0,15%.

Indeks Bisnis27 dibuka naik 0,12% ke 447,8. Pada pk. 09:09 WIB jadi menguat 0,18% ke 448,09.

Saham yang menguat pagi ini:

UNVR

    +2,35%

   
ASII

    +1,02%

   
BBRI

    +0,83%

   
BBNI

    +0,74%

   


Saham yang melemah pagi ini:

BMRI

    -1,11%

   
BBCA

    -0,55%

   
TBIG

    -3,87%

   
SMGR

    -0,76%

   
Sumber: Bloomberg, 2015

http://market.bisnis.com/read/20150513/7/432868/indeks-bei-13-mei-jelang-libur-panjang-ihsg-menguat-




Sumber : BISNIS.COM

 JAKARTA. Lima emiten berhasil meraih penghargaan sebagai top performing listed companies 2015 dalam ajang Investors Award 2015.

Kelima perusahaan tersebut adalah PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk., PT PP Tbk., PT Pakuwon Jati Tbk., PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk. dan PT Lippo Cikarang Tbk.  Selain itu, ajang ini juga memberikan penghargaan kepada 13 emiten dari 18 sektor usaha yang dianggap terbaik di sektor yang digelutinya.

Ketua Dewan Juri Roy Sembel menuturkan pemeringkatan berdasarkan pada beberapa persyaratan. Pertama, tentang kepatuhan emiten mempublikasikan laporan keuangan 2014.

Kedua, emiten harus sudah melantai bursa sebelum 2014. Ketiga, tidak mendapat opini disclaimer dan adverse dari akuntan publik.

Keempat,tidak membukukan rugi bersih dan rugi operasional di 2014. Kelima, memiliki ekuitas tidak kurang dari Rp50 miliar.

Syarat selanjutnya, emiten harus tergolong aktif selama periode 1 April 2014-31 Maret 2015.

Ketujuh, laporan keuangan yang diperingkat harus bertahun buku Desember.

Kedelapan, memiliki ekuitas positif selama dua tahun terakhir. Kesembilan, memiliki jumlah pemegang saham lebih dari 300 pihak.

Berikut daftar 13 emiten yang meraih penghargaan :

Pertanian dan Peternakan           : PT Dharma Satya Nusantara Tbk.
Aneka industri   : PT Berlina Tbk.
Tekstil dan garmen          : PT Sri Rejeki Isman Tbk.
Infrastruktur      : PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Perdagangan dan jasa    : PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk
.Industri dasar dan primer             : PT Samindo Resources Tbk.
Makanan dan minuman                                : PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Rokok, farmasi, dan keperluan rumah tangga     : PT Unilever Indonesia Tbk.
Investasi              : PT Panin Financial Tbk.
Perbankan          : PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Sekuritas & reksa dana : PT Kresna Graha Sekurindo Tbk.
Properti dan konstruksi bangunan           : PT Lippo Karawaci Tbk.
Elektronika         : PT Multipolar Technology Tbk
.http://market.bisnis.com/read/20150512/7/432746/5-emiten-raih-predikat-top-performing-listed-companies-2015




Sumber : BISNIS.COM

Metrotvnews.com, Jakarta: Perjalanan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (13/5/2015) diprediksi bergerak mixed di kisaran level 5.120-5.250. Demikian seperti diungkapkan oleh Kepala Riset Sinarmas Sekuritas, Jeff Tan dalam risetnya yang diterima Metrotvnews.com. "Indeks bakal bergerak mixed, selama satu hari sentimen indeks bakal dipengaruhi oleh eksternal," ucap Jeff. Menurut dia, sentimen awal datang dari negeri tirai bambu, Tiongkok yang akan merilis data industrial production yang diperkirakan berada di level 5,9 persen, dari posisi sebelumnya berada di level 6,0 persen. Selain itu, Tiongkok juga akan merilis data retail sales yang diperkirakan berada di level 10,5 persen, dari posisi sebelumnya di level 10,2 persen. Dengan beberapa pertimbangan yang ada, Jeff menjabarkan pertimbangan khusus kepada pelaku pasar (investor) agar jeli dalam memperhatikan beberapa saham, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL). Seperti diketahui, penutupan indeks pada Selasa (12/5/2015) sore ditutup 33,13 poin atau setara 0,6 persen ke posisi 5.205. Indeks saham unggulan LQ45 menguat 4,84 poin ke 902. Sementara JII juga menguat 0,79 poin ke 696. Transaksi volume perdagangan ditutup sebanyak 4,3 miliar lembar saham senilai Rp4,36 triliun. Sebanyak 193 saham menguat, 137 saham melemah, 85 saham stagnan, dan 137 saham tidak ada perdagangan.
 AHL



http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/05/13/395971/rentang-gerak-ihsg-akan-berada-di-level-5-210-5-250




Sumber : METROTVNEWS.COM

JAKARTA kontan. Di saat pasar saham emerging memerah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat berdiri tegar pada hari ini (12/5). Data RTI menunjukkan, pada pukul 16.00 WIB, indeks tercatat naik 0,64% menjadi 5.205,61.
Ada 179 saham yang mendaki. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 127 saham dan 82 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi perdagangan sore ini melibatkan 5,462 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,314 triliun.
Secara sektoral, ada tujuh sektor yang menghijau. Tiga sektor dengan kenaikan tertinggi antara lain: sektor agrikultur naik 7,75%, sektor industri dasar naik 2,18%, dan sektor keuangan naik 1,12%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang menduduki posisi top gainers antara lain: PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) naik 11,6% menjadi Rp 1.635, PT Sawit Sumbermas Tbk (SSMS) naik 9,5% menjadi Rp 2.190, dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 8,66% menjadi Rp 24.150.
Sedangkan saham-saham LQ 45 yang menghuni posisi top losers sore ini yaitu: PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 4,23% menjadi Rp 5.100, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 2,97% menjadi Rp 1.795, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 2,63% menjadi Rp 42.500.
Sekadar tambahan informasi, pasar saham emerging market mengalami penurunan untuk kali pertama dalam tiga hari terakhir pada sore ini (12/5). Pada pukul 09.15 waktu London, indeks MSCI Emerging Market turun 0,7% menjadi 1.028,37.
Perinciannya, indeks acuan India mencatatkan penurunan terbesar di Asia yakni sebesar 2%. Sedangkan indeks Hang Seng China Enterprises turun 1,5% setelah saham Bank of China Ltd melorot 2,1%.
Penurunan juga terlihat pada indeks VN Vietnam sebesar 1,3% dan indeks SET Thailand sebesar 1,1%.
Editor: Barratut Taqiyyah

JAKARTA kontan. Saham-saham bernilai kapitalisasi besar (big cap) berlomba merajai tangga saham sepanjang kuartal I-2105. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masih merajai peringkat teratas sebagai saham dengan nilai transaksi terbesar.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi saham bank pelat merah ini mencapai Rp 23,36 triliun per akhir Maret 2015. Padahal per akhir Januari 2015 nilai transaksi sekitar Rp 7,1 triliun.

Artinya, dalam tiga bulan, transaksi saham BBRI meningkat hingga lebih dari tiga kali lipat. Posisi BBRI belum tergeser sebagai sejak awal tahun. Kemudian, di posisi ke dua ada PT Astra International Tbk (ASII) dengan nilai transaksi mencapai Rp 20,26 triliun.
... 2 SAHAM TSB MASUK KATEGORI SAHAM UNGGULAN dalam WARUNG TEGAR SAHAM gw seh : 4 saham unggulan gw: ASII, WIKA, UNVR, BBRI
Saham induk Grup Astra ini merangsek naik dari posisi empat pada Februari 2015 ke posisi ke dua per akhir Maret 2015. Per akhir Februari, total nilai transaksi ASII sekitar Rp 11,45 triliun. Artinya, dalam sebulan nilai transaksi ASII terbang 76,94%.

Kemudian, ada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) di posisi ke tiga. Total nilai transaksi pada tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp 18,8 triliun. Posisi ini tidak bergeser dari bulan sebelumnya dengan nilai transaksi sebesar Rp 11,67 triliun. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) harus menerima keberhasilan saham-saham BBRI, ASII, dan TLKM yang masuk dalam jajaran tiga besar saham dengan nilai transaksi terbesar.


Posisi BMRI yang pada Februari 2015 ada di peringkat ke dua tergeser oleh ASII dan TLKM dan mendarat di posisi ke empat. BMRI mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 17,36 triliun per akhir kuartal I-2015. Adapun, di posisi lima hingga 10 tidak banyak perubahan.

Hanya saja, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) berhasil naik satu tingkat ke posisi sembilan menggantikan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Nilia transaksi saham MPPA tercatat sebesar Rp 10,16 triliun. Sedangkan, SMGR harus rela jatuh ke posisi 10 dengan transaksi senilai Rp 8,69 triliun.

Di posisi lima hingga delapan berturut-turut diduduki oleh PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Masing-masing nilai transaksi sebesar Rp 12,92 triliun, Rp 12,1 triliun, Rp 11,99 triliun, dan Rp 11,67 triliun.

Data ini menandakan investor masih memburu saham-saham big cap untuk membiakkan dana investasi mereka.
Editor: Hendra Gunawan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒