JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
melemah di awal pekan. Senin (13/4) IHSG ditutup turun 0,80% ke level
5.447,41. Sementara bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia
Pacific mengalami kenaikan tipis menjadi 152,37 pada pukul 17.01 waktu
Hong Kong.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menilai laju indeks saham di awal pekan itu sedikit anomali. Pasalnya, IHSG melemah di antara bursa Asia yang mayoritas menguat. Adapun menurutnya, bursa Asia yang menguat itu dipengaruhi oleh data ekspor China yang dirilis di bawah ekspetasi pasar. "Sehingga membuat pasar berspekulasi jika Tiongkok akan menambah stimulusnya," jelasnya.
Purwoko juga bilang perdagangan kemarin diwarnai oleh aksi profit taking alias ambil untung, terutama dari investor asing. Hal itu terlihat dari asing yang mencetak aksi jual yang cukup besar yakni Rp 682,34 miliar.
Eddy Wijaya, Analis Sinarmas Sekuritas memaparkan sentimen yang mempengaruhi laju indeks hari ini datang dari Eropa yang akan merilis data produksi industrinya. Adapun konsensus memperkirakan data tersebut akan berada di level 0,07% month to month (mtm) dari sebelumnya -0,1% mtm.
Sementara dari dalam negeri, pasar cenderung menantikan pengumuman Bank Indonesia yang akan merilis data suku bunga acuan alias BI rate yang diperkirakan stagnan di level 7,5%.
Purwoko memprediksi, Selasa (14/4) IHSG berpeluang untuk berbalik arah naik di kisaran 5.425-5.480. Sedangkan Eddy mengira IHSG akan bergerak melemah di 5.413-5.455. Eddy juga merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan yakni SMRA, LPKR, UNTR, dan BMRI.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menilai laju indeks saham di awal pekan itu sedikit anomali. Pasalnya, IHSG melemah di antara bursa Asia yang mayoritas menguat. Adapun menurutnya, bursa Asia yang menguat itu dipengaruhi oleh data ekspor China yang dirilis di bawah ekspetasi pasar. "Sehingga membuat pasar berspekulasi jika Tiongkok akan menambah stimulusnya," jelasnya.
Purwoko juga bilang perdagangan kemarin diwarnai oleh aksi profit taking alias ambil untung, terutama dari investor asing. Hal itu terlihat dari asing yang mencetak aksi jual yang cukup besar yakni Rp 682,34 miliar.
Eddy Wijaya, Analis Sinarmas Sekuritas memaparkan sentimen yang mempengaruhi laju indeks hari ini datang dari Eropa yang akan merilis data produksi industrinya. Adapun konsensus memperkirakan data tersebut akan berada di level 0,07% month to month (mtm) dari sebelumnya -0,1% mtm.
Sementara dari dalam negeri, pasar cenderung menantikan pengumuman Bank Indonesia yang akan merilis data suku bunga acuan alias BI rate yang diperkirakan stagnan di level 7,5%.
Purwoko memprediksi, Selasa (14/4) IHSG berpeluang untuk berbalik arah naik di kisaran 5.425-5.480. Sedangkan Eddy mengira IHSG akan bergerak melemah di 5.413-5.455. Eddy juga merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan yakni SMRA, LPKR, UNTR, dan BMRI.
Editor: Yudho Winarto
Komentar
Posting Komentar