Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 15 April 2015


JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuaktif pada pembukaan perdagangan, Rabu (15/4). Data RTI menunjukkan indeks turun 0,05% atau 2,963 ke level 5.417, 97 pada pukul 09.16 WIB.
Tercatat 67 saham bergerak turun, 96 saham bergerak naik, dan 75 saham stagnan. Di awal perdagangan hari ini melibatkan 418 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 358 miliar.
Secara sektoral, empat indeks sektor memerah. Sektor infrastruktur turun 0,51%, agriculture turun 0,22%, dan basic industry turun 0,19%.
Sedangkan enam indeks sektor yang menghijau antara lain aneka industri naik 0,24%, trade naik 0,15%, dan construction naik 0,05%.
Pelemahan IHSG terkena sentimen dari luar negeri. Tengok saja, bursa Asia pagi ini juga dibuka melemah menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi China.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 152,77 pada 09:01 pagi di Tokyo. Indeks tersebut naik sembilan hari terakhir untuk ditutup pada level tertinggi sejak Mei 2008 pada Selasa.
Ekspansi China mungkin melambat menjadi 7% pada kuartal pertama, yang merupakan level terendah sejak tiga bulan pertama tahun 2009, menurut ekonom yang disurvei sebelum data Laporan penjualan ritel dan output industri pada Rabu.
Indeks Topix Jepang turun 0,2% setelah yen menguat 0,6% pada Selasa. Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,2%. Indeks Kospi Korea Selatan dan Indeks Australia S & P/ASX 200 naik 0,2%.
Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Dua hari berturut-turut loyo, hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat. Pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) alias BI rate yang stagnan di level 7,5% kemarin, akan mempengaruhi laju IHSG.

Maklum, BI baru mengumumkan 15 menit sebelum penutupan bursa saham. "Kami rasa pasar akan merespons positif pengumuman tersebut  hari ini," tambah Alwy Assegaf, analis Universal Broker Indonesia.

Hari ini, investor juga akan mencermati neraca perdagangan domestik yang diperkirakan surplus. Hal itu dapat menjadi sentimen positif.

Sebagai catatan, kemarin (14/4), IHSG ditutup melemah 0,52% ke 5.419,10. Investor asing masih mencatat net sell Rp 1,62 triliun.  Laju IHSG searah indeks MSCI Asia Pasifik yang turun 0,1% ke level 152,55 pada pukul 16.05 waktu Hong Kong.

Menurut Alwy, IHSG diwarnai aksi profit taking, terkait dengan langkah World Bank memangkas target pertumbuhan ekonomi Asia Pasifik tahun ini menjadi 6,7% dari sebelumnya 6,9%. "Pemangkasan  termasuk China dan Indonesia," tuturnya.

Hari ini, Alwy memprediksi IHSG menguat di 5.397-5.471. Analis Reliance Securities menebak di 5.400-5.480.



http://investasi.kontan.co.id/news/hari-ini-ihsg-berpotensi-menguat-1




Sumber : KONTAN.CO.ID

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒