Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 20 April 2015

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup memerah di awal pekan, Senin (20/4). Data RTI menunjukkan indeks terkoreksi 0,18% atau 9,841 poin ke level 5.400,803. 
Tercatat 176 saham bergerak turun, 107 saham bergerak naik, dan 88 saham stagnan. Selama perdagangan awal pekan ini, melibatkan 12,7 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 21,6 triliun. 
Secara sektoral, enam dari 10 indeks sektoral memerah. Sektor aneka industri paling dalam penurunannya yakni 2,94%, selanjutnya agricultureturun 1,12%, dan basic industry turun 0,88%. 
Sementara, empat indeks sektoral menghijau diantaranya; consumer goodsnaik 0,88%, finance naik 0,43%, dan infrastructure naik 0,15%. 
Saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers LQ45 antara lain; PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 4,27% ke Rp 2.465, PT vale Indonesia Tbk (INCO) turun 3,85% ke Rp 2.875, dan PT Astra International Tbk (ASII) turun 3,45% ke 15.463. 
Sedangkan, saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers LQ45 antara lain; PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik 5,34% ke Rp 3.325, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 3,37% ke Rp 1.700, dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) naik 3,02% ke Rp 1.365. 
Editor: Yudho Winarto
Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan pada perdagangan Selasa (21/4) diprediksi kembali melemah seiring masih belum adanya sentimen positif yang menghampiri.
Pada perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali memerah. IHSG ditutup ke posisi 5.400,8, turun 0,18% dari hari sebelumnya.
Memerahnya IHSG berbarengan dengan memerahnya indeks negara lain di Asia Tenggara, kecuali FTSE BM Malaysia yang naik 0,15%.
Kemarin, juga transaksi tutup sendiri saham PT Golden Energy Mines Tbk. di pasar negosiasi terjadi dengan nilai total Rp14,72 triliun. Aksi tersebut mendongkrak total nilai beli bersih investor asing hingga Rp15,075 triliun.
Transaksi tutup sendiri (crossing) tersebut melibatkan volume saham sebanyak 39,4 juta di harga Rp3.735 per saham. Harga tersebut nyaris dua kali lipat dari penutupan saham Golden Energy Mines (GEMS) kemarin di posisi Rp1.860 per saham.
Satrio Utomo, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia memprediksi IHSG masih akan melemah pada perdagangan Selasa (21/4). Selain dari rilis data ekonomi yang tak mendukung, kekhawatiran atas laporan keuangan emiten kuartal I/2015 juga ikut memberikan sentimen negatif.
Trennya masih melemah, saya lihat pasar ada kekhawatiran akan kinerja kuartal I emiten. Ada beberapa emiten yang laporan penjualannya sudah keluar, seperti volume penjualan mobil Astra (ASII) turun 20% yang membuat harga saham astra ikut turun,” kata Satrio kepada Bisnis, Senin (20/4).
Dia memprediksi, IHSG Selasa (21/4) berada pada kisaran support 5.350-5.375 dan resisten 5.435. Bila support 5.350 tidak bisa dicapai maka dimungkinkan IHSG bakal terkoreksi ke 5.200.
Terkait perdagangan hari ini, Satrio mengatakan aksi beli bersih asing memang didorong oleh crossing saham GEMS. Sebenarnya, di pasar reguler asing justru mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp310,3 miliar. “Memang di pasar nego tinggi, crossing saham GEMS,” katanya.
Belum lama ini, Group Sinarmas sebagai pemegang saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) merestui tukar guling saham PT Golden Energy Mines (GEMS) dengan perusahaan asal Singapura United Fiber System Limited (UFS) senilai S$1,88 miliar setara dengan Rp17,98 triliun.
Persetujuan transaksi tersebut dilakukan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan di Hotel Pullman Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Transaksi tersebut merupakan satu kesatuan dengan menggunakan metode penukaran saham antara saham perseroan dalam GEMS dengan saham-saham baru UFS dengan nilai transaksi 1,88 miliar dolar Singapura setara dengan Rp17,98 triliun (kurs Rp9.568/S$)
Sebelumnya, Hermawan Tarjono, Direktur & Sekretaris Perusahaan Dian Swastatika Sentosa mengatakan tukar guling saham tersebut diharapkan dapat dilakukan sebelum April 2015.
Setelah tukar guling saham dilakukan, UFS segera menerbitkan saham baru bagi penempatan wajib untuk memenuhi ketentuan kepemilikan saham publik di UFS minimum 12%.
Ketika dikonfirmasi kembali, apakah crossing saham ini terkait dengan aksi tukar guling saham tersebut, Hermawan tidak menjawab panggilan telepon dan pesan singkat Bisnis. Gandhi SulistyantoManaging Director Sinar Mas Grup juga belum bisa memberikan komentar. “Saya sedang dalam rapat,” katanya kepada Bisnis, Senin (20/4).




Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk