Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 6 April 2015

... secara teknikal per tgl 02 April 2015 telah terjadi tren bearish jangka pendek (setidaknya 20 hari):


JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di akhir pekan. Kamis (2/4), IHSG ditutup turun 0,19% ke level 5.456,39. Meski turun, selama sepekan IHSG menguat 1,10%. Investor asing juga masih konsisten mencatatkan aksi beli senilai Rp 296,4 miliar.
Sementara bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific naik 1,2% ke level 147,66 hingga pukul 17.03 waktu Hong Kong. Selama sepekan indeks itu menguat 1,10%.
Krishna D Setiawan, Analis Lautandhana Securindo mengatakan pelemahan yang terjadi pasca mencapai level tertingginya itu masih cukup wajar. Memang selama sepekan terakhir, IHSG mencapai level tertingginya pada 31 Maret 2015 di level 5.518,67.
Saat itu, Krishna mencatat, IHSG langsung melompat 170 poin. Ia pun bilang hal tersebut dipengaruhi oleh aksi window dresing dalam rangka penutupan laporan keuangan para fund manager di periode kuartal I-2015. Selain itu, IHSG juga dipengaruhi oleh para emiten yang serentak merilis laporan keuangannya tahun lalu di pekan ini.
Analis Universal Broker Indonesia Alwy Assegaf menilai kenaikan IHSG selama sepekan ini didorong oleh dana asing yang kembali masuk di lantai bursa. "Tercatat, selama tiga hari berturut-turut asing terus konsisten melakukan aksi net buy," terangnya kepada KONTAN.
Krishna juga bilang dana asing yang kembali masuk pun turut menjadi angin segar bagi laju indeks di tengah keadaan ekonomi global yang kurang baik. "Selama sepekan asing telah net buy Rp 1,6 triliun," kata dia.
Sementara untuk pekan depan, Krishna bilang belum terlihat sentimen yang dapat mengangkat pergerakan IHSG dari dalam maupun luar negeri. Apalagi mengingat keadaan rupiah yang juga terus melemah. Sehingga ia memperkirakan, pekan depan IHSG akan melemah di kisaran 5.415-5.460.
Berbanding terbalik, Alwy menduga aksi beli asing masih akan berlanjut hingga pekan depan, sehingga diharapkan dapat mengangkat indeks. Terlebih meninjau keputusan BI rate nantinya setelah rilisnya data inflasi domestik yang dibawah konsesus yakni 0,17%. Dengan begitu, Alwy memperkirakan IHSG akan melanjutkan penguatannya di pekan depan di kisaran 5.412-5.524.
Editor: Uji Agung Santosa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒