Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 02 Oktober 2014


JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjungkal 2,73% pada penutupan hari ini, Kamis (2/10). Ini merupakan penurunan tertajam indeks dalam enam bulan terakhir.
IHSG terhempas ke level 5.000,81 setelah turun 140,10 poin. Perdagangan hari ini melibatkan jual beli 4,58 miliar saham dengan nilai Rp 6,49 triliun.
Hanya 41 saham yang menguat, berbanding 296 saham yang merosot. Sedangkan 52 lainnya tak bergerak.
Sepuluh sektor di bursa merah. Aneka industri memimpin penurunan yaitu minus 5,09%, diikuti sektor finansial yang turun 3,38%. Sedangkan sektor barang konsumer mencatat penurunan paling sedikit, yaitu 1,22%.
Di antara LQ45, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menderita penurunan paling besar yaitu 6,73%. Diikuti penurunan PT Astra International Tbk (ASII) sebesar 5,71% ke Rp 6.600, dan PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) sebesar 5,65% dan ditutup di Rp 3.925 per saham.
Satu-satunya saham yang mencetak kenaikan di antara LQ45 adalah PT Indo Tambangraya Tbk (ITMG) sebesar 1,34% ke Rp 26.400 per saham.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo hari ini menjelaskan, IHSG tertekan oleh sentimen negatif politik dalam negeri, ditambah kondisi bursa kawasan yang juga sedang lesu. MSCI Emerging Markets Index, yang menggambarkan bursa negara berkembang, merosot 0,5% sore ini.
Editor: Sanny Cicilia
Metrotvnews.com, Jakarta: Indeks harga saham gabungan (IHSG) sore ini terpantau tak berdaya. IHSG tercatat terperosok dalam nyaris mencapai 150 poin.

IHSG Kamis (2/10/2014) sore terperosok 140,10 poin atau setara 2,73 persen ke posisi 5.000,81. IHSG sempat menyentuh level tertingginya di perdagangan hari ini sebesar 5.107.

Selain itu, indeks LQ45 juga melemah 27,95 poin atau setara 3,2 persen ke posisi 842,86. Sedangkan Jakarta Islamic Index (JII) terpuruk 20,69 poin ke posisi 661.

Beberapa sektor terseret pelemahan IHSG sore ini, di mana sektor yang memimpin pelemahan terdalam yakni sektor manufaktur, perkebunan, konsumer, dan pertambangan.

Transaksi volume perdagangan sore ini terpantau sebanyak 3,9 miliar lembar saham dengan nilai sebesar Rp6,02 triliun. Sebanyak 45 saham melemah, 316 saham menguat, dan 56 saham stagnan.

Adapun pelemahan kali ini karena dipengaruhi asing yang membukukan nett sell selama tujuh hari berturut-turut. Serta mengikuti pelemahan bursa Asia dan regional yang melemah.

Faktor pelemahan selanjutnya datang dari ketidakstabilan politik yang diperparah oleh terpilihnya pimpinan-pimpinan DPR yang berasal dari partai yang beroposisi dengan pemerintah.

"Hal ini menimbulkan kekhawatiran partai pemerintah tidak akan kuat di DPR," tutur tim analis Samuel Sekuritas, seperti dikutip Metrotvnews.com.
AHL


Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Keuangan M. Chatib Basri meyakini penurunan tajam IHSG hingga 2,7% ke posisi 5.000 tidak berkaitan dengan eskalasi pertarungan politik di dalam negeri yang menempatkan oposisi 'menguasai' parlemen.
Menurutnya, IHSG jatuh lebih karena fenomena global, mengacu pada bursa saham di Asia Pasifik, Amerika, dan Eropa yang 'merah' pada saat yang sama.
"Logika kapitalisme itu adalah logika profit. Pasar itu bukan aktivis politik yang pro kepada salah satu kubu," ujarnya saat dihubungi, Kamis (2/10).
Kalaupun koreksi Indonesia yang paling dalam se-Asia Pasifik, ujar Chatib, itu lebih karena arus masuk portofolio asing yang deras selama Januari-Agustus.
Dalam catatan Bank Indonesia, capital inflow dalam delapan bulan pertama mencapai US$14,4 miliar.
"Indonesia seringkali yang terdalam karena dominasi asing di pasar finansial kita relatif besar," ujarnya.
Di pasar saham, investor asing menguasai 43% dari total volume perdagangan saham senilai Rp6,3 triliun pada 2 Oktober.
Sementara itu, kepemilikan asing terhadap obligasi pemerintah per 30 September mencapai Rp447,4 triliun atau 37,3% dari total outstanding.
Adapun untuk mengantisipasi risiko pembalikan modal (capital reversal) tahun depan, salah satunya karena kenaikan Fed funds rate, pemerintah merencanakan defisit anggaran yang lebih sempit pada 2015.
Langkah itu akan diikuti dengan pengurangan ketergantungan pada dana asing untuk membiayai defisit fiskal.
Defisit ditetapkan Rp245,9 triliun atau 2,21% terhadap PDB. Defisit ini menciut dari usulan pemerintah senilai Rp257,6 triliun atau 2,32% terhadap PDB.
Meskipun demikian, angka itu lebih besar dari defisit APBN Perubahan 2014 senilai Rp241,5 triliun atau 2,4% terhadap PDB.

Editor : Saeno

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒