JAKARTA -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jeda siang ini kembali melanjutkan pelemahan sejak pembukaan. IHSG tercatat turun 28,21 poin atau 0,6 persen ke 5.075,31.
Siang ini, sebanyak 91 saham menguat, 168 saham melemah, dan 81 saham stagnan. Tercatat transaksi sebesar Rp1,95 triliun dari 1,76 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 6,56 poin atau 0,8 persen menjadi 861,16, Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,42 poin atau 0,8 persen menjadi 665,65, indeks IDX30 melemah 3,35 poin atau 0,8 persen menjadi 735,82, dan indeks MNC36 turun 2,20 poin atau 0,8 persen ke 270,13.
Sektor-sektor penggerak IHSG dibuka mayoritas menguat, namun hanya sektor perkebunan yang naik 1,8 persen.
Di Asia, Indeks Nikkei naik 135,56 poin atau 0,9 persen ke 15.274,52 dan Hang Seng turun 33,10 poin atau 0,14 persen ke 23.300,08, dan indeks strait times (STI) turun 0,38 persen ke 3.224,30.
Adapun saham-saham yang berada dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp225 menjadi Rp13.500, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp200 menjadi Rp21.700, dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) melonjak Rp100 menjadi Rp19.775.
Sedangkan saham-saham yang berada dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) anjlok Rp275 menjadi Rp10.575, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp125 menjadi Rp56.100, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp175 menjadi Rp10.575.
(rzk)
IHSG (5.104)Range: 5.060 - 5.125---Indeks ternyata mampu bertahan dengan support EMA50 dengan volume dibawah VMA5. Stochastic masuk overbought sementara MACD bullish cross-over. Indeks berpotensi rally kembali untuk tutup gap di 5.124 sementara support5.060.
Sumber : IPS RESEARCH
Siang ini, sebanyak 91 saham menguat, 168 saham melemah, dan 81 saham stagnan. Tercatat transaksi sebesar Rp1,95 triliun dari 1,76 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 6,56 poin atau 0,8 persen menjadi 861,16, Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,42 poin atau 0,8 persen menjadi 665,65, indeks IDX30 melemah 3,35 poin atau 0,8 persen menjadi 735,82, dan indeks MNC36 turun 2,20 poin atau 0,8 persen ke 270,13.
Sektor-sektor penggerak IHSG dibuka mayoritas menguat, namun hanya sektor perkebunan yang naik 1,8 persen.
Di Asia, Indeks Nikkei naik 135,56 poin atau 0,9 persen ke 15.274,52 dan Hang Seng turun 33,10 poin atau 0,14 persen ke 23.300,08, dan indeks strait times (STI) turun 0,38 persen ke 3.224,30.
Adapun saham-saham yang berada dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp225 menjadi Rp13.500, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp200 menjadi Rp21.700, dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) melonjak Rp100 menjadi Rp19.775.
Sedangkan saham-saham yang berada dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) anjlok Rp275 menjadi Rp10.575, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp125 menjadi Rp56.100, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp175 menjadi Rp10.575.
(rzk)
IHSG (5.104)Range: 5.060 - 5.125---Indeks ternyata mampu bertahan dengan support EMA50 dengan volume dibawah VMA5. Stochastic masuk overbought sementara MACD bullish cross-over. Indeks berpotensi rally kembali untuk tutup gap di 5.124 sementara support5.060.
Sumber : IPS RESEARCH
JAKARTA. Di tengah volatilitas Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG), beberapa emiten lapis kedua menebar dividen.
Misalnya, PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) yang akan membagikan dividen
tunai 2013 senilai Rp 20 per saham.
Mengacu harga MAIN sebesar Rp 3.240 per saham, emiten pakan ternak ini menawarkan dividen yield sebesar 0,62%. Total dividen yang disebar MAIN mencapai Rp 35,82 miliar atau 14,84% dari total laba bersih 2013 senilai Rp 241,24 miliar. Namun, nilai dividen itu masih lebih kecil dibandingkan dividen yang dibagikan tahun lalu sebesar Rp 36 per saham. "Dividen akan dibagikan 14 November," ujar manajemen MAIN dalam pernyataan resmi, Kamis (23/10).
Beberapa emiten lain seperti produsen bir PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) pun akan membagi dividen. Kali ini, MLBI membagikan dividen interim 2014. Nilai dividennya adalah Rp 119 per saham, sehingga total dividen Rp 250,73 miliar. Pembagian dividen ini akan dilakukan 28 November. MLBI termasuk emiten yang konsisten menebar dividen. Padahal, di semester I 2014, laba MLBI turun 9,58% menjadi Rp 348,21 miliar.
Meski getol membagi dividen, nilai dividen yield MLBI kecil. Soalnya, harga saham MLBI sudah tinggi, yakni Rp 1,3 juta per saham. Dus, dividen yield-nya hanya 0,009%. Adapun dividen yield yang tinggi dikucurkan PT Multi Indocitra Tbk (MICE) dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF). MICE akan membagi dividen Rp 10 per saham dengan dividen yield 2,79%. Sedangkan ADMF akan menebar dividen Rp 2.700 per saham. Dividen yield ADMF bahkan mencapai 23,74%, mengacu harga saat ini senilai Rp 11.375 per saham.
Selain itu, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) dan PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) juga akan mengucurkan dividen masing-masing Rp 2 per saham dan Rp 50 per saham.
Andrew Argado, Kepala Riset Recapital Securities, menilai, pembagian dividen menjadi peluang untuk meraup cuan di tengah volatilitas indeks saham. Ada dua alasan emiten membagikan dividen. Pertama, emiten itu memang membatasi ekspansi. Sehingga, memiliki dana cukup untuk dividen.
Kedua, karena ada keinginan dari pemegang saham mayoritas. Dia mencontohkan, MLBI memang sering membagikan dividen karena bisnisnya sudah matang sehingga tak perlu banyak ekspansi. Namun, perlu dilihat juga likuiditas saham emiten pemberi dividen. "Tak semuanya bagus untuk dikoleksi," jelas Andrew.
Besaran dividen yield juga tak selalu menjadi patokan investor, apalagi bagi saham-saham lapis kedua. Investor justru lebih banyak melihat return total dari saham tersebut. Return saham lapis dua diharapkan bisa lebih tinggi dari risiko pasar, misalnya BI rate. "Ambil saja risiko tahun ini sekitar 8% untuk BI rate. Nah, cari saham yang gain-nya tumbuh lebih dari itu," ungkap Andrew. Investor juga mulai melirik saham lapis dua pemberi dividen. "Ini bisa dicermati karena bluechip sudah kemahalan," tutur David Sutyanto, analis First Asia Capital.
Mengacu harga MAIN sebesar Rp 3.240 per saham, emiten pakan ternak ini menawarkan dividen yield sebesar 0,62%. Total dividen yang disebar MAIN mencapai Rp 35,82 miliar atau 14,84% dari total laba bersih 2013 senilai Rp 241,24 miliar. Namun, nilai dividen itu masih lebih kecil dibandingkan dividen yang dibagikan tahun lalu sebesar Rp 36 per saham. "Dividen akan dibagikan 14 November," ujar manajemen MAIN dalam pernyataan resmi, Kamis (23/10).
Beberapa emiten lain seperti produsen bir PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) pun akan membagi dividen. Kali ini, MLBI membagikan dividen interim 2014. Nilai dividennya adalah Rp 119 per saham, sehingga total dividen Rp 250,73 miliar. Pembagian dividen ini akan dilakukan 28 November. MLBI termasuk emiten yang konsisten menebar dividen. Padahal, di semester I 2014, laba MLBI turun 9,58% menjadi Rp 348,21 miliar.
Meski getol membagi dividen, nilai dividen yield MLBI kecil. Soalnya, harga saham MLBI sudah tinggi, yakni Rp 1,3 juta per saham. Dus, dividen yield-nya hanya 0,009%. Adapun dividen yield yang tinggi dikucurkan PT Multi Indocitra Tbk (MICE) dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF). MICE akan membagi dividen Rp 10 per saham dengan dividen yield 2,79%. Sedangkan ADMF akan menebar dividen Rp 2.700 per saham. Dividen yield ADMF bahkan mencapai 23,74%, mengacu harga saat ini senilai Rp 11.375 per saham.
Selain itu, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) dan PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) juga akan mengucurkan dividen masing-masing Rp 2 per saham dan Rp 50 per saham.
Andrew Argado, Kepala Riset Recapital Securities, menilai, pembagian dividen menjadi peluang untuk meraup cuan di tengah volatilitas indeks saham. Ada dua alasan emiten membagikan dividen. Pertama, emiten itu memang membatasi ekspansi. Sehingga, memiliki dana cukup untuk dividen.
Kedua, karena ada keinginan dari pemegang saham mayoritas. Dia mencontohkan, MLBI memang sering membagikan dividen karena bisnisnya sudah matang sehingga tak perlu banyak ekspansi. Namun, perlu dilihat juga likuiditas saham emiten pemberi dividen. "Tak semuanya bagus untuk dikoleksi," jelas Andrew.
Besaran dividen yield juga tak selalu menjadi patokan investor, apalagi bagi saham-saham lapis kedua. Investor justru lebih banyak melihat return total dari saham tersebut. Return saham lapis dua diharapkan bisa lebih tinggi dari risiko pasar, misalnya BI rate. "Ambil saja risiko tahun ini sekitar 8% untuk BI rate. Nah, cari saham yang gain-nya tumbuh lebih dari itu," ungkap Andrew. Investor juga mulai melirik saham lapis dua pemberi dividen. "Ini bisa dicermati karena bluechip sudah kemahalan," tutur David Sutyanto, analis First Asia Capital.
Editor: Barratut Taqiyyah
kabar baik!!!!
BalasHapusHello All, nama saya Jane alice seorang wanita dari Indonesia, dan saya bekerja dengan kompensasi Asia yang bersatu, dengan cepat saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia yang mencari pinjaman Internet agar berhati-hati agar tidak jatuh ke tangan penipu. dan fraudstars banyak kreditor kredit palsu ada di sini di internet dan ada juga yang nyata dan nyata,
Saya ingin membagikan testimonial tentang bagaimana Tuhan menuntun saya kepada pemberi pinjaman sebenarnya dan dana pinjaman Real telah mengubah hidup saya dari rumput menjadi Grace, setelah saya tertipu oleh beberapa kreditor kredit di internet, saya kehilangan banyak uang untuk membayar pendaftaran. biaya. . , Biaya garansi, dan setelah pembayaran saya masih mendapatkan pinjaman saya.
Setelah berbulan-bulan berusaha mendapatkan pinjaman di internet dan jumlah uang yang dikeluarkan tanpa meminjam dari perusahaan mereka, saya menjadi sangat putus asa untuk mendapatkan pinjaman dari kreditor kredit genue online yang tidak akan meningkatkan rasa sakit saya jadi saya memutuskan untuk menghubungi teman saya. yang mendapatkan pinjaman onlinenya sendiri, kami mendiskusikan kesimpulan kami mengenai masalah ini dan dia bercerita tentang seorang pria bernama Mr. Dangote yang adalah CEO Dangote Loan Company.
Jadi saya mengajukan pinjaman sebesar Rp400.000.000 dengan tingkat bunga rendah 2%, tidak peduli berapa umur saya, karena saya mengatakan kepadanya apa yang saya inginkan adalah membangun bisnis saya dan pinjaman saya mudah disetujui. Tidak ada tekanan dan semua persiapan yang dilakukan dengan transfer kredit dan dalam waktu kurang dari 24 jam setelah mendapatkan sertifikat yang diminta dikembalikan, maka uang pinjaman saya disimpan ke rekening bank saya dan mimpiku menjadi kenyataan. Jadi saya ingin menyarankan agar setiap orang segera melamar kepada Mr. Dangote Loan Company Via email (dangotegrouploandepartment@gmail.com) dan Anda juga bisa bertanya kepada Rhoda (ladyrhodaeny@gmail.com) dan Mr. jude (judeelnino@gmail.com) dan Juga Pak Nikky (nicksonchristian342@gmail.com) untuk pertanyaan lebih lanjut
Anda juga bisa menghubungi saya melalui email di ladyjanealice@gmail.com
Dan Anda bisa mengikuti Mr dangote on instagram untuk lebih jelasnya di dangoteloancompany