Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 02 Oktober 2014 (BYE-BYE JOKOW1 v. asienK itu ASIN)

fenomena CAPITAL OUTFLOW by ASIENk, hot money RUNAWAY... no problemo :) 

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak pagi tadi sudah terlihat melemah. Pelemahan terus terjadi hingga IHSG mengalami penurunan nyaris 2%. Hingga penutupan sesi I, IHSG ambles hingga 1,88% menjadi 5.044,22.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menjelaskan, ada dua hal yang menjadi pemicu pelemahan ini. Pertama, Indeks Dow Jones Industrial semalam yang terkoreksi 238,19 poin atau setara 1,4% ke level 16.804. Posisi ini mengindikasikan bahwa ada penurunan aktifitas manufaktur.
Kondisi tersebut makin diperparah dengan kondisi politik dalam negeri, khususnya yang terjadi pada Sidang Paripurna DPR semalam. Menurut Satrio, sidang tersebut memang telah memunculkan satu nama, Setya Novanto dari partai Golkar sebagai ketua DPR yang baru. Tapi, pasar merespon negatif kegagalan pencapaian keputusan dalam musyawarah.
Pasar sering kali kebal terhadap sentimen negatif dari bursa regional.  Pasar juga sering kali bisa kebal terhadap sentimen negatif dari kondisi politik dalam negeri. "Tapi, kombinasi keduanya jika digabungkan dapat memberikan tekanan yang besar bagi IHSG, terutama dengan kondisi pemodal asing yang memang sedang dalam mode jual," imbuh Satrio.
Dia menambahkan, posisi IHSG kemarin yang gagal ditutup diatas resistance 5.143 telah membuat IHSG menguji level psikologis di support 5.110. Rupanya, tekanan yang besar itu membuat ujian terselesaikan dengan menembus support dibawah 5.100 yakni 5.044.
Sehingga, IHSG memasuki tren penurunan lanjutan, bahkan berpotensi menuju support 4.950. Sementaram target resistance-nya saat ini ada di 5.050.
Head of Research Woori Korindo Securities Reza Priyambada sependapat. Pelemahan ini berawal dari melemahnya bursa Amerika Serikat  (AS) dan Eropa semalam. Sentimen tambahan yang bersifat negatif juga datang dari suhu politik dalam negeri.
"Pasrah saja kalau melemah, lebih baik wait and see daripada melawan market," tandas Reza. Namun, jika pemodal masih tetap ingin melakukan trading, sebaiknya lakukan trading jangka pendek dengan stoploss ketat. Lakukan trik ini di saham-saham lapis kedua.
Reza menilai, support IHSG saat ini ada di 5.038-5.035 dengan target resistance 5.066-5.108.
Editor: Sanny Cicilia


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan sesi I Kamis (2/10/2014) ditutup melorot hampir 2 persen. Anjloknya indeks ini, seiring dengan kekhawatiran para investor bahwa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak akan mendapatkan dukungan dari parlemen karena dikuasainya pimpinan DPR oleh Koalisi Merah Putih.

IHSG ditutup turun 96,69 poin agtauu 1,88 persen, ke posisi 5.044,22. Tercatat 279 saham turun, 34 saham naik, dan 41 saham stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 3,06 triliun dengan volume 2,29 miliar lot saham.

Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menilai, jebloknya IHSG ini disebabkan kekhawatiran investor soal kebijakan pemerintah Indonesia ke depan. Mereka khawatir pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla akan terganjal dukungan dari parlemen. (baca: Ekonom: Pasar Khawatir Jokowi Tidak Didukung Parlemen)

"Market sudah melihat, kalau begini caranya (dikuasai KMP), pasti akan ada gejolak. Mereka khawatir pemerintahan ke depan tidak akan efektif. Padahal diharapkan pemerintah ke depan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Destry dihubungi Kompas.com, Kamis (2/10/2014).

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin tak berkutik pada akhir penutupan sesi II. Per pukul 12.00 WIB, posisi indeks ambles hingga 1,88% menjadi 5.044,22.
Terdapat 279 saham yang melorot. Sementara, hanya 34 saham yang naik. Sedangkan 41 saham lainnya memilih diam di tempat. Volume transaksi siang ini melibatkan 2,294 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,062 triliun.
Secara sektoral, ada sepuluh sektor sektor yang merosot. Adapun tiga sektor dengan penurunan terbesar yakni: sektor industri lain-lain yang turun 3,62%, sektor konstruksi turun 2,7%, dan sektor keuangan turun 2,03%.
Sementara itu, saham-saham yang berada di posisi top losers pada indeks LQ 45 di antaranya: PT Astra International Tbk (ASII) turun 4,29% menjadi Rp 6.700, PT Express Transindo Tbk (TAXI) turun 4,26% menjadi Rp 1.235, dan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) turun 4,22% menjadi Rp 7.375.
Adapun saham-saham penghuni posisi top gainers pada indeks LQ 45 siang ini adalah: PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 1,25% menjadi Rp 26.375, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 1,02% menjadi Rp 56.775, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 0,41% menjadi Rp 6.125.
Editor: Barratut Taqiyyah


Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 33 poin setelah terkena tekanan jual. Investor asing terus melepas saham di tengah situai politik Indonesia yang kurang kondusif.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 12.130 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.125 per dolar AS.

Pada perdagangan preopening, IHSG anjlok 33,803 poin (0,66%) ke level 5.107,110. Sedangkan Indeks LQ45 jatuh 8,474 poin (0,97%) ke level 862,336.

Membuka perdagangan, Kamis (2/10/2014), IHSG amblas 62,929 poin (1,22%) ke level 5.077,987. Indeks LQ45 terjun 13,965 poin (1,60%) ke level 856,845.

"IHSG masih diliputi sentimen negatif seiring masih berlanjutnya aksi jual asing karena faktor politik yang tidak kondusif," kata Kiwoom Securities dalam risetnya.

Saham-saham unggulan jadi sasaran aksi jual. Investor tak mau ambil risiko pegang saham yang berpotensi turun cukup dalam.

Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG terpangkas 54,348 poin (1,06%) ke level 5.086,565. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 12,416 poin (1,43%) ke level 858,394


JAKARTA kontan. Suku bunga acuan yang diberlakukan bank sentral Amerika Serikat (AS) masih menjadi komponen penting bagi pergerakan bursa saham emerging seperti Indonesia. Jika Federal Reserve ketuk palu untuk mengakhiri suku bunga rendah, diproyeksikan akan terjadi perpindahan arus modal dari pasar negara berkembang ke negara maju.
Hal ini disampaikan oleh Fund Manager Sucorinvest Asset Management (SAM) Jemmy Paul. "Kalau bicara mengenai investasi di emerging market, ada kemungkinan dana asing keluar, capital outflow, ke AS menyusul kenaikan suku bunga di sana," imbuhnya, Rabu (1/10).
Pada dasarnya, antisipasi oleh pemodal asing terkait hal ini sudah terlihat, bisa dibaca dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini. Pemodal asing telah menghitung, The Fed akan menaikan suku bunga acuan ke level 1,375% tahun 2015 nanti.
Hari ini, genap tujuh hari perdagangan, asing maraton melepas saham di pasar saham Indonesia. Net sell asing hari ini mencapai Rp 387,78 miliar, memperlihatkan investor asing masih lebih banyak melakukan aksi jual ketimbang beli. Total selama tujuh hari terakhir, asing melepas kepemilikan bernilai Rp 4, 84 triliun di bursa.
Harga BBM
Menurut Jemmy, satu hal yang bisa menjaga arus modal bertahan di dalam negeri adalah ketentuan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Jika harga BBM subsidi dinaikkan, hal ini akan mempersempit defisit neraca transaksi berjalan.
Hal ini bakal menjadi katalis positif bagi sejumlah sektor penggerak IHSG, yakni sektor perbankan, infrastruktur, dan konstruksi. Nah, membaiknya neraca perdagangan juga bakal menjadi dasar analisa S&P untuk meningkatkan rating investasi di Indonesia.
"Jika rating itu dinaikan, maka capital outflow yang diperkirakan terjadi setelah kuartal I tahun depan tidak begitu dirasakan dampaknya," pungkas Jemmy.
Editor: Sanny Cicilia
... hot money asienK mulai TINGGALKAN KITA, bye2 ... cu S00N lah :)

 Jakarta —  Sejumlah besar investor meninggalkan lantai bursa saham AS, Rabu (1/10), dan berpaling ke aset safe haven, seperti emas atau Treasurys (obligasi), sehingga membuat indeks-indeks acuan utama melemah.

Apiknya data ekonomi AS, seperti data tenaga kerja dan manufaktur, tak mampu mengatasi kecemasan investor atas kemungkinan The Fed menaikkan sukubunga lebih cepat dari perkiraan.

Indeks Dow Jones Industrial Average melorot 238,19 poin, atau 1,4%, menjadi 16.804,71. Indeks saham blue-chip ini merosot 2,75% dari rekor penutupannya pada 19 September.

Sedangkan indeks S&P 500 turun 26,13 poin, atau 1,3%, menjadi 1.946,16. Kemudian indeks Nasdaq Composite anjlok 71,30 poin, atau 1,6%, menjadi 4.422,09.

Di pasar komoditas, menurunnya cadangan minyak AS ternyata tak mampu menahan harga minyak mentah dari kejatuhan, Rabu (1/10), seiring dengan menurunnya permintaan dan melimpahnya pasokan minyak global.

Minyak mentah light sweet untuk kontrak November turun 43 sen, atau 0,5%, menjadi US$90,73 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini adalah level penutupan terendah sejak April 2013.

Sementara itu, melemahnya kinerja bursa saham AS membuat sebagian besar investor mengalihkan perhatian terhadap emas sebagai investasi safe-haven, sehingga harga logam mulia ini ditutup menguat, Rabu (1/10).

Emas untuk kontrak Desember menguat US$3,90, atau 0,3%, menjadi US$1.215,50 per troy ons.

Sehari sebelumnya, harga emas menutup perdagangan selama September dengan melemah sebesar 5,9%, yang merupakan penurunan bulanan terbesar sejak Juni 2013, seiring dengan menguatnya dolar AS.

http://www.imq21.com/news/read/257353/20141002/041151/Cemaskan-The-Fed-Indeks-di-Wall-Street-Berguguran.html




Sumber : IMQ21.COM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 25 April/ 31 Mei 2016 (against bloody May) (skema harga BARU, 5 fraksi)

memasuki bulan Mei 2016 neh: mo liat gw BLI n JUAL saham APA hari ini juga transaksi saham2 gw YANG LAEN neh :) PUASA tak slalu bulan PENUH BERKAH BEARISH jangka PENDEK  (sma20d) n MENENGAH (sma50d) @ ihsg MEI 2016 ... moga2 setelah JENUH JUAL, terjadi PEMBALIKAN ARAH menuju 4800an lage, bahkan bisa melampaui batas resisten 4822-4850 lage, sehingga bullish jangka pendek n menengah terbentuk lage :) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah pada perdagangan di hari terakhir Mei, Selasa (31/5). Mengacu data RTI, indeks dibuka terkoreksi 0,16% ke leve l 4.828,96 pukul 09.27 WIB. Tercatat 107 saham bergerak naik, 76 saham bergerak turun, 74 saham stagnan. Di awal perdagangan ini melibatkan 529 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 453,7 miliar. Tujuh dari 10 indeks sektoral menyeret indeks ke zona merah. Sektor aneka industri memimpin pelemahan 0,40%. Sementara, sektor pertambangan yang memimpin penguatan 0,61%. Meski memerah, beli asing...

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: lab...

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.97...