Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 16 Oktober 2014

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, Kamis (16/10). Indeks ditutup dengan pelemahan 0,23% atau 11,33 poin ke level 4.951,61. 
Sebanyak 151 saham melemah. Sedangkan 131 saham menguat, dan 84 saham lainnya tak bergerak.
Hanya tiga sektor yang berada di zona hijau. Sektor pertambangan memimpin dengan penguatan 1,24%, konstruksi naik 0,58%, dan industri dasar menguat 0,24%.
Sedangkan tujuh sektor lainnya melandai. Sektor perdagangan mencapai penurunan paling dalam di atara lainnya, yaitu minus 0,91%.
Transaksi hari ini melibatkan 8,37 miliar dengan nilai Rp 7,71 triliun. 
Di antara saham LQ45, perusahaan yang merosot terbesar hari ini antara lain PT AStra Agro Lestari Tbk (AALI) yaitu minus 3,48% menjadi Rp 20.100, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) sebesar 2,97% ke Rp 1.145, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sebesar 2,5% ke Rp 6.825 per saham.
Editor: Sanny Cicilia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒