TEMPO.CO , Jakarta:Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi mulai dibahas hari ini. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Edy Hermantoro mengatakan, pihaknya diundang ke kantor Kementerian Koordinator Perekonomian untuk membahas masalah ini. (Baca : Rapat Perdana Kabinet Kerja Belum Bahas BBM)
Belum ada kepastian kapan dan bagaimana mekanisme pengalihan subsidi BBM akan dilakukan. Menurut Edy, dalam pertemuan yang dimulai pukul 13.00 WIB itu akan dibahas teknis inflasi dan kenaikan harga BBM. "Tapi masih bahas teknis saja kalau BBM naik sekian inflasinya berapa," ujarnya, Senin 27 Oktober 2014. (Baca : Soal BBM, Presiden Jokowi Panggil Eks Wamenkeu)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said belum bisa memastikan rencana pengurangan subsidi bahan bakar minyak. Sebab, dalam Sidang Kabinet yang digelar perdana oleh Presiden Joko Widodo tadi siang, tema tersebut tidak dibahas. "Belum ada pembahasan soal pengalihan subsidi BBM," kata Sudirman kepada wartawan di gedung auditorium Kementerian Energi, Senin, 27 Oktober 2014.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan hal senada. Pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo belum membahas ihwal rencana kenaikan harga bahan bakar minyak. "Kami belum ada bicara masalah bahan bakar minyak (BBM), masih perkenalan saja," ujar Sofyan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, 27 Oktober 2014.
Sofyan melanjutkan, pemerintah belum membahas skema kenaikan dan dampaknya. "Jika ada kenaikan harga BBM, tentu harus dengan pembahasan yang intensif lebih dulu," ujarnya.
Saat ini, kata Sofyan, langkah pertama yang dilakukan olehnya adalah menggelar rapat bersama jajaran kementerian pada Selasa, 28 Oktober 2014. "Saya akan dengar masukan dari rekan-rekan di Kemenko, baru setelah itu akan memberikan masukan setelah mendengar masukan," ujarnya.
AYU PRIMA SANDI | AMOS SIMANUNGKALIT
JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,08% ke 5.028,33 pada perdagangan Selasa (28/10/2014).
Namun selanjutnya, indeks melemah 0,05% ke 5.021,53 pada pukul 09.06 WIB. Sebelumnya indeks melemah 1,56% selama dua hari berturut-turut sebelumnya.
Dari 502 saham yang diperdagangkan, sebanyak17 saham menguat, 14 saham melemah, dan 471 saham stagnan.
Tujuh dari sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menguat dengan kenaikan terbesar dialami oleh sektor aneka industri 0,61%. Adapun dua sektor lainnya melemah yakni sektor infrastruktur dan perdagangan dan jasa.
Indeks Bisnis 27 juga dibuka naik 0,16% ke 436,79. Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 0,46% ke Rp12.165 per dolar AS.
Saham-saham yang melemah pagi ini:
TLKM
-1,6%
EXCL
-2,11%
ICBP
-0,9%
BMRI
-0,25%
Saham-saham yang menguat pagi ini:
BBCA
+1,71%
ASII
+0,77%
KLBF
+1,2%
BBNI
+0,88%
Sumber: Bloomberg.
http://market.bisnis.com/read/20141028/7/268338/indeks-bei-28-oktober-dibuka-naik-008-ihsg-berbalik-turun-005
Sumber : BISNIS.COM
Jakarta -Mixed-nya bursa dunia belum dapat memberikan dukungan. IHSG masih bergerak negatif diikuti oleh terbentuknya black candle kemarin. Namun demikian, adanya minat beli asing diharapkan dapat membatasi peluang yang negatif. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG masih akan berada di kisaran negatif hari ini.
APLN – Rencana buyback
PT Agung Podomoro Land (APLN) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham maksimum 2.05 miliar saham (10% saham). Aksi korporasi tersebut menunggu persetujuan RUPSLB pada 27 November 2014. Dana untuk buyback berasal dari kas internal perseroan. Jangka waktu buyback ditetapkan maksimal 18 bulan setelah mendapat persetujuan RUPSLB. APLN telah menunjuk PT Indo Premier Securities yang akan bertindak sebagai Perantara Pedagang Efek yang akan melakukan buyback.
BBTN – Kinerja 9M 2014
PT Bank Tabungan Negara (BBTN) membukukan penurunan laba bersih 9M 2014 sebesar 28.5%Yoy menjadi Rp 755.4 Miliar Vs Rp 1.06 Triliun pada 9M 2013 lalu. Pendapatan bunga bersih tercatat turun 3.6%Yoy menjadi Rp 3.98 Triliun dengan laba operasi turun 26.4%Yoy menjadi Rp 1.05 Triliun. Rasio CAR turun menjadi 14.33% pada 9M 2014 (16.05% pada 9M 2013), NPL gross tercatat sebesar 4.85% (4.88% pada 9M 2013), ROE 9.66% (14.52% pada 9M 2013),dan LDR 108.54% (109.04% pada 9M 2013).
GWSA – Belanja Modal
PT Greenwood Sejahtera (GWSA) menyiapkan belanja modal senilai Rp 1.2 Triliun pada tahun 2015. Anggaran ini naik 38.3% di bandingkan tahun ini Rp 740 Miliar. Perusahaan berniat menggunakan dana senilai Rp 700 Miliar untuk membiayai proyek apartemen baru disamping gedung TCC Batavia. Sisa dana akan digunakan untuk pembangunan kawasan properti terintegrasi di Surabaya. Greenwood bersiap mengembangkan kompleks terpadu diatas lahan seluas 1.4 Ha di Surabaya dengan investasi sebesar Rp 1.9 Triliun.
KBLV & LINK – Penjualan saham kepada tiga bank
PT First Media (KBLV) akan menjual 334.69 juta lembar saham (11% saham) anak perusahaan, PT Link Net (LINK), kepada tiga bank: Credit Suisse (Singapore) Ltd, Goldman Sachs International, dan CIMB Bank Bhd. Cabang Labuan Offshore. Harga penjualan saham ditetapkan Rp 6,000 dan perusahaan akan meraih dana Rp 2 Triliun. Saham private placement tersebut akan dijual kepada investor institusi internasional.
WSKT – Belanja Modal
PT Waskita Karya menyiapkan dana sebesar Rp 1.5 Triliun untuk belanja modal pada Tahun 2015 atau meningkat 42.6% dari capex Tahun ini Rp 860 Miliar. Sumber dana belanja akan berasal dari penerbitan obligasi. Sebagian besar dana tersebut untuk membiayai proyek jalan tol, disamping untuk membiayai proyek properti. WSKT menargetkan perolehan kontrak baru mencapai Rp 20 Triliun pada tahun depan.
(hds/hds) Bisnis.com, JAKARTA- HD Capital memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (28/10/2014) di kisaran support 5.020-4.975-4.910, dan resisten 5.080- 5.126-5.195.
“Kabinet sesuai ekpektasi, sekarang akumulasi untuk antisipasi BBM naik 1 November,” kata Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko dalam risetnya.
Di tengah aksi profit taking harian, HD Capital menilai IHSG sudah cukup mendiskon sebelumya kabinet baru yang sesuai ekspektasi pasar.
“Sekarang tinggal menunggu penjelasan mengenai janji menaikan BBM yang dirumorkan akan terjadi pada awal November, untuk mengurangi defisit subsidi yang cukup berat selama ini,” kata Yuganur .
HD Capital mengemukakan ada 4 saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini, yaitu:
BUY. PE 2014 x(2,5). PBV 1,1x, ROE (40)%. Trading target Rp555
Pembukaan kembali rute baru ke Amerika dan Eropa oleh emiten maskapai penerbangan BUMN ini, di tengah naiknya harga bahan bakar selama ini mendorong sentimen positif untuk perbaikan overall medium term trend turun dengan membentuk minor uptrend baru. Rekomen akumulasi pada aksi sideways untuk mengurangi kondisi jenuh beli harian(overbought)
Entry (1) Rp525. Entry(2) Rp505. Cut loss point Rp495
- Pakuwon (PWON)
Koreksi dan konsolidasi minor untuk meredakan keadaan jenuh beli (overbought) di reli minor uptrend emiten properti ini, dapat digunakan sebagai entry point dalam pattern medium uptrend yang lebih besar
Entry (1) Rp435. Entry (2) Rp425. Cut loss point Rp415
- Indocement (INTP)
Rekomen positioning buying secara moderat dalam pola konsolidasi minor di perbaikan medium downtrend emiten semen ini untuk breakout ke target proyeksi atas di Rp24.950
Entry (1) Rp23.850. Entry (2) Rp23.750. Cut loss point Rp23.150
- Bank BNI (BBNI)
Kami melihat secara teknikal koreksi minor untuk meredakan keadaan jenuh beli harian di emiten big cap bank BUMN ini, dapat dilihat sebagai kesempatan untuk akumulasi.
Entry (1) Rp5.675. Entry (2) Rp5.575. Cut loss point Rp5.475
Editor : Linda Teti Silitonga
Bisnis.com, JAKARTA – Sinarmas Sekuritas memprediksikan indeks bergerak melemah pada kisaran 5.000-5.068 pada perdagangan hari ini, Selasa (28/10/2014).
Bisnis.com, JAKARTA – Sinarmas Sekuritas memprediksikan indeks bergerak melemah pada kisaran 5.000-5.068 pada perdagangan hari ini, Selasa (28/10/2014).
Beberapa saham yang dapat diperhatikan antara lain CPIN, PGAS, JSMR, dan PTPP.Amerika Serikat akan merilis data markit services PMI–Flash dan data pending home sales AS yang diperkirakan naik. Dari dalam negeri, pasar menantikan penaikan harga subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan mulai dirilisnya laporan keuangan kuartal III/2014 emiten.
Source : Bisnis Indonesia (28/10/2014)
Editor : Nurbaiti
Bisnis.com, JAKARTA – Bahana Securities memprediksikan pada perdagangan hari ini, Selasa (28/10/2014), IHSG bergerak mixed cenderung menguat pada kisaran 5.000-5.100.
Bisnis.com, JAKARTA – Bahana Securities memprediksikan pada perdagangan hari ini, Selasa (28/10/2014), IHSG bergerak mixed cenderung menguat pada kisaran 5.000-5.100.
Beberapa saham yang dapat diperhatikan antara lain CTRS, MPPA, MAIN, MDLN, dan MLPL.Kemarin, indeks ditutup turun 49 poin atau 0,96% ke level 5.024,29, menyusul pasar yang menyikapi susunan kabinet baru yang diumumkan pada Minggu (26/10). Namun, investor asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp168,6 miliar.
Source : Bisnis Indonesia (28/10/2014)
Editor : Nurbaiti
Komentar
Posting Komentar