Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 15 Juni 2015

JAKARTA.kontan. Selama sepekan ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali diwarnai dengan pelemahan sebesar 3,23%. Namun pada penutupan bursa Jumat (12/6), IHSG menguat tipis 0,14% di 4.935,82. Pekan depan IHSG berpotensi menguat.
Menurut analis Net Sekuritas, Fadli pergerakan IHSG yang cenderung menurun ini dikarenakan pelemahan beberapa emiten di sektor perbankan. Rencana pemerintah menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat hingga 12% untuk korporasi dan 21% untuk mikro KUR turut menekan saham perbankan di tengah kinerja para emiten perbankan yang tidak sesuai dengan harapan pasar.
“Penurunan suku bunga KUR ini berpotensi semakin menekan margin keuntungan perbankan. Pasar melihat ini sebagai sentimen negatif,” ujar Fadli.
Selain itu, adanya kekhawatiran dari investor terhadap kemungkinan The Fed menaikkan suku bunganya lebih awal memberikan tekanan bagi IHSG. Kabar ini semakin berhembus kencang setelah beberapa data ekonomi Amerika yang cukup baik, seperti data tenaga kerja Amerika yang naik 85,7% di bulan April 2015.
Adapun menurut analis Sinarmas Sekuritas, Eddy Wijaya pelemahan IHSG pada pekan ini juga dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang tidak stabil. Di awal pekan (8/6), nilai tukar rupiah sempat berada di level mengkhawatirkan dengan hampir menyentuh Rp 13.400 per USD. Sedangkan pada penutupan perdagangan kemarin (12/6), rupiah mampu menguat tipis 0,1% di Rp 13.335 per USD.
“Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika turut mempengaruhi pelemahan indeks pekan ini. Sejak awal bulan, rupiah telah melemah 0,91%,” ujar Eddy.
Pekan depan, para analis memproyeksi adanya potensi IHSG untuk menguat. Eddy menjelaskan potensi penguatan ini karena para investor sedang menantikan dirilisnya data neraca perdagangan dalam negeri yang diprediksi naik ke US$ 0,8 miliar dari sebelumnya di US$ 0,45 miliar.
Untuk itu, Eddy memproyeksikan pekan depan IHSG mixed dengan potensi rebound di kisaran 4.918-4950. Sedangkan Fadli juga memprediksi IHSG untuk menguat di range 4.885-4.985.
Editor: Yudho Winarto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒