Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 05 Juni 2015

IMF MENYARANKAN AGAR THE FED MENUNDA KENAEKAN SUKU BUNGA THE FED FUND RATE
well, ekspektasi yang sama seperti gw ocehin seh, terutama ke kawan2 dekat gw :)



JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG0 terus melanjutkan pelemahan. Pada perdagangan Kamis (4/6) IHSG turun 0,68% ke level 5.095,82.

Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi Taulat mengatakan, IHSG terkoreksi akibat dua sebab. Pertama, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Kedua, aksi jual investor asing yang tak kunjung reda.

IHSG sebenarnya mendapat sentimen positif dari tingkat kepercayaan konsumen pada bulan Mei 2015 yang meningkat menjadi 112,8. Konsumen memperkirakan tekanan inflasi pada komoditas, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan akan menurun pada Agustus 2015. "Namun sentimen positif tersebut terhapus oleh pelemahan nilai tukar rupiah sehingga investor asing kembali mencatatkan net sell sebesar Rp 385,15 miliar," ujar Lanjar.

Purworo Sartono, analis Panin Sekuritas menyatakan, pergerakan IHSG akan terpengaruh dengan data makro ekonomi di Amerika Serikat, yakni nonfarm payroll. Jika data tersebut bagus, dapat mengindikasikan The Fed menaikkan tingkat suku bunga di bulan September mendatang.

Di akhir pekan ini, investor juga telah menunggu kepastian Yunani untuk membayar utang ke IMF.  "Jika Yunani gagal membayar utang, bisa menjadi katalis negatif bagi IHSG," imbuh Purwoko.

Secara teknikal, analis Sucorinvest Central Gani, Achmad Yaki Yamani melihat pergerakan IHSG sedang menguji three black crow. Indikator MACD berpotongan secara deadcross dengan RSI melemah dan stochastic yang juga menurun. "Penurunan IHSG diikuti oleh turunnya volume perdagangan," ujarnya.

Jumat (5/6), Yaki memperkirakan IHSG akan kembali turun dan bergerak pada kisaran 5.070 - 5.168. Lanjar menduga IHSG masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan kembali tertekan dengan range pergerakan 5.065-5.120. Purwoko pun menebak IHSG akan melemah dan bergerak pada rentang 5.050 - 5.120.
Editor: Uji Agung Santosa

Bisnis.com, JAKARTA - Hari ini, Jumat (5/6), indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan melemah di kisaran 5.075-5.125 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. SMRA, BHIT, ENRG, TOTL, dan UNTR.

Pada perdagangan kemarin, indeks turun 35 poin (-0,68%) ke level 5.095,82 dengan nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp3,6 triliun terbawa sektor agri yang turun mengikuti penurunan harga komoditasnya serta profit taking pada sektor konsumer.

Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp13.235-Rp13.352 per dolar AS dengan kecenderungan melemah.(Bahana Securities)
Bisnis.com, JAKARTA— First Asia Capital memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (3/6/2015) di kisaran support 5.180, dan resisten 5.250.
“IHSG diperkirakan cenderung koreksi,” kata Analis First Asia Capital David Sutyanto dalam risentnya yang diterima hari ini, Rabu (3/6/2015).
David mengatakan pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas.
“Aksi beli selektif diperkirakan akan melanda saham berbasiskan komoditas, menyusul kenaikan harga minyak mentah,” kata David.
First Asia Capital mengatakan saham pilihan pada perdagangan hari ini adalah:
ASII. 7.200—7.450 TB, SL 7.100
AALI. 24.800—25.500 TB, SL 24.700
INCO. 3.180—3.340 TB, SL 3.120
CTRA. 1.480—1.540 BoW, SL 1.450
GJTL. 1.020—1.090 TB, SL 1.000
SIMP. 630—675 Buy, SL 620
ADRO. 870—900 Buy, SL 850

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih akan melanjutkan pelemahannya pada hari ini, Jumat (5/6/2015), meskipun tekanan jual akan sedikit mereda.
Head of Research NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memperkirakan indeks akan berada pada rentang support 5050-5078 dan resisten 5125-5155.
“Harapan akan penguatan pun sirna dengan masih berlanjutnya aksi jual. Indikator-indikator teknikal pun menunjukkan masih adanya peluang pelemahan,” paparnya dalam riset.
Secara teknikal dia menyebutkan inverted hammer di area lower Bollinger Band (LBB ). MACD masih melanjutkan pelemahannya  dengan histogram negatif yang naik. RSI, Stochastic, dan  William’s %R masih cenderung turun.
Adapun sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan a.l:
UNTR 21400-22075|Spinning di bawah middle bollinger band (MBB ). RoC mendatar namun, diimbangi kenaikan stochastic|Trd sell jika 21625 gagal bertahan
SMRA 1790-1880|Bullish harami di atas LBB. RoC naik diikuti peningkatan mass index|Trd buy slm bertahan di atas 1815. CL 1805
WSKT 1665-1725|Tweezers bottom di area LBB. Parabollic SAR meningkat diikuti peningkatan volatility|Trd buy slm bertahan di atas 1675. CL 1670
TBIG 9000-9325|Piercing line di area MBB. RSI mendatar namun, diimbangi kenaikan MACD dan parabollic SAR|Trd buy slm bertahan di atas 9125. CL 9075
MAPI 5600-5800|White marubozu bertahan di atas garis MBB. MFI mendatar namun, diimbangi kenaikan wiiliam’s %R|Trd buy slm bertahan di atas 5650. CL 5600
BBCA 13450-13800|Inverted hammer di atas LBB. Aksi jual diharapkan kian mereda. Volatility turun namun, RSI dan RoC nya berbalik naik. Trd buy slm bertahan di atas 13575

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒