Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 15 Juni 2015

JAKARTA KONTAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak konsolidasi menunggu hasil FOMC meeting mengenai arah kenaikan suku bunga The Fed. Kemarin, senin (15/6) IHSG ditutup turun tajam sebesar 1,98% ke level 4.837,79.
Pelemahan IHSG ini seiring dengan yang terjadi di bursa Asia. Sebagian besar bursa Asia kompak memerah seperti: indeks Nikkei dengan penurunan sebesar 0,09%, indeks Hangseng turun 1,53%, dan indeks Sanghai koreksi 2%.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan pelemahan tajam ini memang di luar perkiraan. Menurutnya, penyebab utamanya masih dari faktor eksternal yakni pasar sedang menanti FOMC Meeting dan khawatir terhadap perundingan pembayaran utang Yunani.
Hans bilang, sebelum FOMC Meeting dilakukan, pasar akan cenderung konsolidasi menunggu arah kenaikan suku bunga The Fed. ““Sementara kekhawatiran terhadap perundingan Yunani terjadi karena IMF melakukan penarikan diri,” kata Hans.
Sementara dari domestik, pasar tengah berhati-hati menanti rilis kinerja korporasi di kuartal II. Kinerja emiten diperkirakan masih akan mengalami perlambatan sehingga membuat investor mengkaji kembali portofolionya.
Hans memperkirakan IHSG akan beregrak dikisaran support 4.820 -4.800 dan support 4.850- 4.925.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒