per tgl 04 November 2015, 4600 lage @ihsg:
per tgl 23 Okt 4640 menjadi UJIAN TERSULIT bwat TREN IHSG MENUJU BULLISH JANGKA PANJANG (4990):
Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) membentuk pola kenaikan jangka menengah.
per tgl 23 Okt 4640 menjadi UJIAN TERSULIT bwat TREN IHSG MENUJU BULLISH JANGKA PANJANG (4990):
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
tampil sumringah di sesi pertama perdagangan, Rabu (21/10). Data RTI
menunjukkan indeks ditutup naik signifikan 1,18% atau 54,29% ke level
4.640,11 pukul 12.00 WIB.
Tercatat 167 saham bergerak naik, 84 saham bergerak turun, dan 78 saham stagnan. DI sesi pertama perdagangan ini melibatkan 3,12 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,6 triliun.
Performa positif IHSG di rehat pertama ini ditopang masuknya dana asing ke pasar. Tengok saja, net buy asing di pasar reguler mencapai Rp 225,896 miliar. Sementara secara keseluruhan net buy asing mencapai Rp 193,797 miliar.
Penguatan indeks juga ditopang menghijaunya seluruh indeks sektoral. Industri dasar memimping penguatan 10 indeks sektoral yakni naik 3,23% dan diikuti agrikultur naik 2,35%, konstruksi naik 1,40%, dan keuangan naik 1,26%.
"Harapan positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga membuka peluang bagi IHSG untuk bergerak menguat," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere dikutip dari Antara.
Menurut Nico Omer, jika pertumbuhan perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga membaik dibandingkan kuartal sebelumnya, akan terindikasi bahwa kinerja keuangan emiten juga akan membaik, dengan begitu potensi IHSG bergerak di area positif cukup terbuka.
"Sentimen dari dalam negeri itu yang sedang menjadi perhatian pelaku pasar hingga akhir penutupan bulan ini," kata Nico.
Ia menyampaikan bahwa Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga 2015 antara 4,8-5 %, lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama dan kuartal kedua.
Ia menambahkan Bank Indonesia (BI) juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga sedikit lebih tinggi mencapai 4,85 %, lebih baik dibandingkan kuartal pertama dan kedua yang masing-masing sebesar 4,7 % dan 4,67 %.
Kendati demikian, ia mengingatkan pemulihan ekonomi global masih terbatas, produk domestik bruto (PDB) Tiongkok tumbuh hanya 6,9 %, tingkat paling lambat dalam enam tahun terakhir di kuartal ketiga.
Di sisi lain, bursa Asia pun tengah menghijau. Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4 % tertopang penguatan bursa Jepang. Pasar saham Jepang naik untuk hari kedua karena spekulasi yang tumbuh bahwa bank sentral akan meningkatkan pelonggaran moneter setelah data perdagangan yang lebih lemah dari perkiraan.
Indeks Topix naik 0,8% menjadi 1.511,22 pada istirahat perdagangan di Tokyo setelah jatuh sebanyak 0,2%. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,8% menjadi 18.355,15.
Indeks Kospi di Seoul naik 0,2 %. Indeks Shanghai Composite naik 0,4 %, dengan pasar di Hong Kong ditutup Rabu untuk liburan. Bursa Selandia Baru naik 0,2 %, memperpanjang jangka terpanjang penguatan sejak November tahun lalu.
Tercatat 167 saham bergerak naik, 84 saham bergerak turun, dan 78 saham stagnan. DI sesi pertama perdagangan ini melibatkan 3,12 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,6 triliun.
Performa positif IHSG di rehat pertama ini ditopang masuknya dana asing ke pasar. Tengok saja, net buy asing di pasar reguler mencapai Rp 225,896 miliar. Sementara secara keseluruhan net buy asing mencapai Rp 193,797 miliar.
Penguatan indeks juga ditopang menghijaunya seluruh indeks sektoral. Industri dasar memimping penguatan 10 indeks sektoral yakni naik 3,23% dan diikuti agrikultur naik 2,35%, konstruksi naik 1,40%, dan keuangan naik 1,26%.
"Harapan positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga membuka peluang bagi IHSG untuk bergerak menguat," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere dikutip dari Antara.
Menurut Nico Omer, jika pertumbuhan perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga membaik dibandingkan kuartal sebelumnya, akan terindikasi bahwa kinerja keuangan emiten juga akan membaik, dengan begitu potensi IHSG bergerak di area positif cukup terbuka.
"Sentimen dari dalam negeri itu yang sedang menjadi perhatian pelaku pasar hingga akhir penutupan bulan ini," kata Nico.
Ia menyampaikan bahwa Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga 2015 antara 4,8-5 %, lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama dan kuartal kedua.
Ia menambahkan Bank Indonesia (BI) juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga sedikit lebih tinggi mencapai 4,85 %, lebih baik dibandingkan kuartal pertama dan kedua yang masing-masing sebesar 4,7 % dan 4,67 %.
Kendati demikian, ia mengingatkan pemulihan ekonomi global masih terbatas, produk domestik bruto (PDB) Tiongkok tumbuh hanya 6,9 %, tingkat paling lambat dalam enam tahun terakhir di kuartal ketiga.
Di sisi lain, bursa Asia pun tengah menghijau. Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4 % tertopang penguatan bursa Jepang. Pasar saham Jepang naik untuk hari kedua karena spekulasi yang tumbuh bahwa bank sentral akan meningkatkan pelonggaran moneter setelah data perdagangan yang lebih lemah dari perkiraan.
Indeks Topix naik 0,8% menjadi 1.511,22 pada istirahat perdagangan di Tokyo setelah jatuh sebanyak 0,2%. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,8% menjadi 18.355,15.
Indeks Kospi di Seoul naik 0,2 %. Indeks Shanghai Composite naik 0,4 %, dengan pasar di Hong Kong ditutup Rabu untuk liburan. Bursa Selandia Baru naik 0,2 %, memperpanjang jangka terpanjang penguatan sejak November tahun lalu.
Reporter Yudho Winarto
Editor Yudho Winarto
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan di awal perdagangan Rabu (21/10). Data RTI menunjukkan indeks dibuka naik 0,83% atau 38,35 poin ke level 4.625,16 pukul 09.15 WIB.Editor Yudho Winarto
Tercatat 138 saham, 29 saham turun, dan 43 saham stagnan. Di awal perdagangan hari ini melibatkan 809 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 595 miliar.
Seluruh indeks sektoral menghijau pagi ini. Sektor agrikultur memimping penguatan 10 indeks sektoral yakni naik 2,16%. Selanjutnya diikuti konstruksi naik 1,09%, aneka industri naik 1,03% dan industri dasar naik 0,96%.
Kemarin, Selasa (20/10) indeks ditutup naik 15,98 poin atau sebesar 0,35% ke 4.585,82. William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities, mengatakan, pergerakan IHSG kemarin dibarengi capital inflow atau membentuk pola kenaikan jangka menengah.
Namun, target resistance terdekat pada level 4.640 wajib ditembus untuk memperkuat pola uptrend. IHSG berpotensi reli menuju di atas 5.000.
Asal tahu saja, indeks menghijau di tengah memerahnya bursa AS dan Asia. Indeks MSCI Asia Pacific mundur 0,1% menjadi 133,59 pada 09:01 pagi di Tokyo.
Di sisi lain, indeks Topix Jepang turun 0,1% karena data menunjukkan ekspor naik kurang dari perkiraan analis pada bulan September dari tahun sebelumnya.
Indeks Kospi Korea Selatan sedikit berubah. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,5% dan Indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,4%.
Sebelumnya, indeks S & P 500 turun 0,1 % ke level 2.031,06 pada pukul 04:00 sore waktu New York, setelah sebelumnya mengalami kenaikan di harga rata-rata selama 100 hari terakhir untuk pertama kalinya sejak Agustus. Indeks Nasdaq Composite kehilangan 0,5 % menyusul saham bioteknologi yang merosot.
Reporter Yudho Winarto
Editor Yudho Winarto
Editor Yudho Winarto
Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) membentuk pola kenaikan jangka menengah.
Tim Riset Asjaya Indosurya Securities memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 4.501-4.640 pada Rabu (21/10/2015).
“IHSG dibarengi oleh capital inflow yang mulai perlahan masuk, membentuk pola kenaikan jangka menengah. Target resistance terdekat saat ini berada pada level 4.640 dan wajib ditembus untuk memperkokoh pola uptrend,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis.
Adapun sejumlah saham yang dapat diperhatikan a.l TLKM, PWON, WIKA, MPPA, BBNI, JSMR, ASII, dan UNVR.
Bisnis.com, JAKARTA--PT Reliance Securities Tbk. (RELI) memerkirakan Indeks harga saham gabungan akan bergerak mixed cenderung terkoreksi pada level 4.530-4.660 hari ini.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities, mengatakan secara teknikal IHSG kembali menguat terkonsolidasi menguji resistance bearish tren dan upper bollinger bands.
Menurutnya, indikator stochastic masih berindikasi pergerakan positif meskipun momentum RSI yang telah berada pada area dekat overbought.
Pergerakan IHSG terlihat terbatas setelah berhasi menyentuh bearish trend line sehingga sangat dikhawatirkan terjadi pulled back pada resistance dan membuat IHSG terkoreksi.
"Diprediksikan IHSG masih akan bergerak mixed cenderung terkoreksi dengan range pergerakan 4.530-4.660," ungkapnya dalam riset, Selasa (20/10/2015).
Pada Selasa (20/10/2015), bursa saham asia ditutup kembali mixed dibayang-bayangi pertumbuhan GDP China yang melambat, membuat investor di Asia menahan diri untuk melakukan pembelian dan cenderung berspekulasi terhadap reaksi pemerintah dalam upaya pencapaian target pertumbuhan ekonomi tahun 2015 ini.
Sementara itu, IHSG ditutup terkonsolidasi positif 15,98 poin atau naik 0,35% di level 4.585,82. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh minimnya sentimen dan adanya spekulasi investor terhadap penurunan suku bunga Indonesia guna menjaga capital inflow hingga akhir tahun.
Sementara itu, IHSG ditutup terkonsolidasi positif 15,98 poin atau naik 0,35% di level 4.585,82. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh minimnya sentimen dan adanya spekulasi investor terhadap penurunan suku bunga Indonesia guna menjaga capital inflow hingga akhir tahun.
Sektor Aneka Industri terkoreksi pada hari tersebut setelah menguat cukup signifikan pada awal pekan. Investor asing kembali mencatatkan net buy sebesar Rp54,91 miliar.
Adapun, bursa Eropa dibuka pada zona negatif setelah neraca pembayaran Eropa turun dilevel 17,7 miliar Euro dari 25,6 miliar Euro pada periode sebelumnya. Indeks harga produksi di Jerman yang rilis masih dibawah ekspetasi dimana laporan bulanan dilevel -0.4% dari -0.5% dengan ekspetasi -0.1%.
Adapun, bursa Eropa dibuka pada zona negatif setelah neraca pembayaran Eropa turun dilevel 17,7 miliar Euro dari 25,6 miliar Euro pada periode sebelumnya. Indeks harga produksi di Jerman yang rilis masih dibawah ekspetasi dimana laporan bulanan dilevel -0.4% dari -0.5% dengan ekspetasi -0.1%.
Komentar
Posting Komentar