JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan kenaikan 1,55% pada sesi I siang ini (17/11). Dengan demikian, posisi terakhir indeks saat ini adalah 4.510,95.
Ada 158 saham yang melaju. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 78 saham dan 66 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi perdagangan hari ini melibatkan 1,880 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,051 triliun.
Secara sektoral, tak ada satu pun sektor yang memerah. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor industri dasar yang naik 2,77%, sektor infrastruktur naik 2,43%, dan sektor keuangan naik 1,78%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top gainers siang ini antara lain: PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 8,81% menjadi Rp 3.645, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 5,61% menjadi Ro 20.700, dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik 4,06% menjadi Rp 1.665.
Sementara itu, ada dua saham indeks LQ 45 yang tertekan siang ini. Mereka adalah PT Siloam International Tbk (SILO) turun 1,88% menjadi Rp 9.125 dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 1,66% menjadi Rp 5.925.
http://investasi.kontan.co.id/news/siang-ini-ihsg-ditutup-dengan-lompatan-155
Sumber : KONTAN.CO.ID
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan dibuka rebound.
IHSG menguat 0,73% atau 32,34 poin ke level 4.474,52
JAKARTA kontan. Sesuai prediksi sebelumnya, langkah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau masih berat. Pada perdagangan Senin, (16/11), indeks ditutup melemah 30,66 poin ke level 4.442,18.
Achmad Yaki Yamani, analis Sucorivest Central Gani memprediksi, IHSG hari ini, (17/11) akan berfluktuasi di kisaran 4.374-4.486 dengan potensi menguat. Pertimbangan secara teknikalnya adalah, muncul doji candle, MACD & Momentum masih bergerak turun, RSI melemah namun stochasticnya berpotongan GX, dan pelemahan harga kemarin diikuti dengan kenaikan volume perdagangan.
Namun dari sisi fundamentalnya, masih ada beberapa hal yang masih jadi pemberat. Pertama, sentimen dari pertemuan Bank Indonesia (BI) esok hari terkait suku bunga acuan. "Pelemahan rupiah juga masih menjadi penekan IHSG," tambah Yaki.
Kiswoyo Adi Joe, analis saran Investa Mandiri sependapat. Dari sisi teknikal, MACD setelah terjadi dead cross garis MACD mendekati garis 0, harga berpeluang koreksi melemah di jangka menegah.
Indikator stochastic oscillator (SO) hampir keluar dari area oversold, hampir terjadi golden cross, berpeluang menguat dalam beberapa hari ke depan. Money flow mengindikasikan aliran dana cenderung masuk. Harga begerak mendekati bollinger band tengah, masih membuka peluang kosolidasi menguat di jangka pendek.
"Jadi, IHSG berpeluang menguat, bull, dengan rentang 4.422-4.500," jelas Kiswoyo.
Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak naik pada perdagangan Selasa (17/11/2015)
Analis Senior HD Capital Yuganur Wijanarko memperkirakan indeks akan bergerak pada rentang support:4.420-4.353-4.285 dan resistance:4.525-4.625-4.725-4.835.
“Kami melihat efek negatif dari penyerangan ISIS ke Eropa sudah mereda, dan IHSG seharusnya kembali positif ke jalur hijau untuk melanjutkan kenaikan hingga level resistance atas di 4.525-4.625,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis.
Adapun saham-saham yang dipertimbangkan a.l :
Bank BCA (BCA)
(BUY) (Trading target Rp.13.450)
Kami melihat pasca koerksi minor, rekomen akumulasi emitten perbankan big cap swasta yang akan membentuk kembali pattern kenaikan jangka pendek untuk rally ke resistance atas di Rp.13.450.
Entry (1) Rp.12.725, Entry (2) Rp.12.675, Cut loss point: Rp.12.575
Astra International (ASII)
(BUY) (Trading target: Rp.6.700)
Emitten big cap consumer auto conglomerate ini menarik untuk di akumulasi dalam pattern perbaikan medium term trend secara kesulurahan untuk kontinuasi kenaikan berikutnya
Entry (1) Rp.6.375, Entry (2) Rp.6.275, Cut loss point: Rp.6.175
PP Property (PPRO)
(Trading target Rp.210)
Emitten small cap konstruksi property BUMN ini mulai membentuk kembali pattern perbaikan medium term uptrend ke arah lebih positif untuk meneruskan kontinuasi kenaikan berikutnya.
Entry (1) Rp.182, Entry (2) Rp.178, Cut loss point: Rp.172
Adhikarya (ADHI)
(BUY) (Trading Target Rp.2.320)
Kami melihat emitten konstruksi BUMN ini mulai membentuk kembali kekuatan untuk melanjutkan perbaikan trend medium term ke arah lebih positif.
Entry (1) Rp.2.165, Entry (2) Rp.2.125, cut loss point: Rp.2.095
Komentar
Posting Komentar