ada BATAS SERAM IHSG @4520-4530
Seperti perkiraan kami sebelumnya dimana laju IHSG mulai berkurang volume penguatannya dan pada akhir pekan kemarin, laju IHSG cenderung mengalami pelemahan. Sehari sebelumnya, saat IHSG berada di level tertingginya, 4621, kami melihat secara intraday perdagangan dimana mulai adanya pembalikan arah melemah yang kemungkinan mulai adanya sentimen kurang baik sehingga memicu aksi jual.
Dengan tidak mampu bertahannya laju IHSG di level tersebut memberikan penilaian negatif akan adanya pembalikan arah melemah. Dengan tidak adanya sentimen acuan dari AS karena adanya libur dan beberapa sentimen negatif lainnya membuat laju IHSG pun terhempas dari zona hijaunya. Namun demikian, kami tetap mengapresiasi dimana pelemahan tersebut telah menutup adanya utang gap di level 4.555-4.557.
Sebelumnya kami sampaikan: Tampaknya penguatan IHSG mulai terbatas dengan diiringi aksi-aksi jual dari pelaku pasar. Meski kami berharap positifnya laju bursa saham Eropa dapat berimbas positif juga bagi IHSG menggantikan imbas bursa saham AS yang sedang tutup, namun jika aksi jual tersebut masih berlanjut maka laju IHSG pun akan berbalik arah cenderung memelah. Tetap cermati dan waspadai adanya potensi pembalikan arah.Laju IHSG masih menyimpan utang gap di level 4555-4557, 4452-4474, dan sebelumnya di level 4346-4381.
Asing kembali melakukan pembelian namun, tidak didukung laju Rupiah yang berbalik melemah. - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2256048/inilah-saham-pilihan-senin-30112015/29463/1-volume-penguatan-ihsg-berkurang#sthash.caCjgyAd.dpuf
Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi memasuki tren naik untuk jangka menengah.
Seperti perkiraan kami sebelumnya dimana laju IHSG mulai berkurang volume penguatannya dan pada akhir pekan kemarin, laju IHSG cenderung mengalami pelemahan. Sehari sebelumnya, saat IHSG berada di level tertingginya, 4621, kami melihat secara intraday perdagangan dimana mulai adanya pembalikan arah melemah yang kemungkinan mulai adanya sentimen kurang baik sehingga memicu aksi jual.
Dengan tidak mampu bertahannya laju IHSG di level tersebut memberikan penilaian negatif akan adanya pembalikan arah melemah. Dengan tidak adanya sentimen acuan dari AS karena adanya libur dan beberapa sentimen negatif lainnya membuat laju IHSG pun terhempas dari zona hijaunya. Namun demikian, kami tetap mengapresiasi dimana pelemahan tersebut telah menutup adanya utang gap di level 4.555-4.557.
Sebelumnya kami sampaikan: Tampaknya penguatan IHSG mulai terbatas dengan diiringi aksi-aksi jual dari pelaku pasar. Meski kami berharap positifnya laju bursa saham Eropa dapat berimbas positif juga bagi IHSG menggantikan imbas bursa saham AS yang sedang tutup, namun jika aksi jual tersebut masih berlanjut maka laju IHSG pun akan berbalik arah cenderung memelah. Tetap cermati dan waspadai adanya potensi pembalikan arah.Laju IHSG masih menyimpan utang gap di level 4555-4557, 4452-4474, dan sebelumnya di level 4346-4381.
Asing kembali melakukan pembelian namun, tidak didukung laju Rupiah yang berbalik melemah. - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2256048/inilah-saham-pilihan-senin-30112015/29463/1-volume-penguatan-ihsg-berkurang#sthash.caCjgyAd.dpuf
Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi memasuki tren naik untuk jangka menengah.
Analis Senior HD Capital Yuganur Wijanarko menilai aksi pembelian saham big cap dan lapis dua pilihan oleh pelaku pasar mulai membentuk kembali proses breakout dari downtrend channel yang sempat tertunda akibat konsolidasi untuk rally mengejar level resistance psikologis di 4.700,
“Tren IHSG secara medium term mulai berubah bullish,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis,Senin (30/11/2015).
Lebih lanjut dia mengatakan sentimen katalis positif dari potensi Fed menaikkan suku bunga pada Desember akan mengangkat overhang ketidakpastian ekonomi global sehingga BI mempunyai ruang untuk menurunkan suku bunga kedepan.
“Karena secara siklus historis ketika Fed menaikan suku bunga komoditas menguat dan dolar AS melemah karena pasar mulai mendiskon faktor ekonomi global sudah rebound kembali, serta potensi appersiasi aset dari penguatan rupiah nantinya dapat mendorong kenaikan di saham perbankan big cap dan lapis dua,” tambahnya.
Adapun saham-saham yang dapat diamati a.l:
1. Bank Mandiri (BMRI)
(BUY) (Trading target: Rp.9.850)
Entry buy (1) Rp.9.175, Entry buy (2) Rp.9.075, Cut loss point: Rp.8.975
2. Bank BRI (BBRI)
(BUY) (Trading target: Rp.11.850)
Entry (1) Rp.11.375, Entry (2) Rp.11.275, Cut-loss point: Rp.11.175
3. Bank BNI (BBNI)
(BUY) (Trading target Rp.5.650)
Entry: (1) Rp.5.095, Entry (2) Rp.5.025, Cut loss point Rp.4.975
4. Bank Jabar (BJBR)
(BUY): (Trading target Rp.825)
Entry: (1) Rp.725, Entry (2) Rp.715, Cut loss point Rp.705
Komentar
Posting Komentar