Bisnis.com, JAKARTA-- indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik melemah di akhir perdagangan, ditutup turun 0,07% atau 3,04 poin ke level 4.497,91. pada perdagangan Rabu (18/11/2015).
Pada awal perdagangan, indeks menguat 0,28% atau 12,76 poin ke level 4.513,71.
Pergerakan ini terjadi saat bursa Asia bervariasi, seiring investor menanti data risalah rapat The Fed malam ini.
"Risalah rapat The Fed akan menjadi fokus malam ini," ujar Ric Spooner, Chief Market Analyst CMC Markets Asia Pacific Pty Ltd, seperti dikutip dari Bloomberg.
Sebelumnya indeks ditutup menguat tajam 1,32% atau 58,76 poin ke level 4.500,95 pada perdagangan Selasa (17/11/2015).
Bisnis.com, JAKARTA-- indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,28% atau 12,76 poin ke level 4.513,71 di pembukaan perdagangan Rabu (18/11/2015).
Pergerakan ini terjadi sejalan dengan penguatan bursa Asia, seiring investor menanti data risalah rapat The Fed malam ini serta keputusan rapat BoJ.
Sebelumnya indeks ditutup menguat tajam 1,32% atau 58,76 poin ke level 4.500,95 pada perdagangan Selasa (17/11/2015).
Pagi ini bursa Asia terpantau bergerak di zona hijau. Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% ke level 132,26 pada perdagangan Rabu (18/11/2015) pukul 07.04 WIB.
Indeks Jepang Topix naik 0,8% setelah yen melemah 0,2% terhadap dolar AS. Indeks Korea Selatan Kospi naik 0,2%, indeks Australia S&P/ASX 200 turun 0,3%, indeks Selandia Baru S&P/NZX 50 naik kurang dari 0,1%.
"Risalah rapat The Fed akan menjadi fokus malam ini," ujar Ric Spooner, Chief Market Analyst CMC Markets Asia Pacific Pty Ltd, seperti dikutip dari Bloomberg.
Analis Senior HD Capital Yuganur Wijanarko juga memprediksi indeks akan kembali membentuk tren penguatan jangka pendek.
"IHSG membentuk kembali tren kenaikan jangka pendek menuju resistance psikologis di 4.600,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis.
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat. Pada perdagangan kemarin (17/11), indeks saham ditutup menanjak 1,32% ke level 4.500,95. Meski meningkat, para pemodal asing masih menjauhi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Investor asing kemarin mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 168,56 miliar. Dalam sepekan terakhir, asing membukukan net sell Rp 1,68 triliun.
William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities, menilai, perjalanan IHSG menguji support telah usai. Namun, hal tersebut belum sepenuhnya aman. "Level 4.608 merupakan resistance terdekat yang wajib dilampaui guna memperkuat pola kenaikan jangka pendek IHSG," ujar dia, yang memprediksi, rentang pergerakan indeks hari ini (18/11) di kisaran 4.442-4.608.
Yuganur Wijanaro, Senior Research HD Capital, menjelaskan, APBN memang masih mengalami defisit, tepatnya 1,8%. "Tapi ini di bawah ekspektasi pasar sebesar 2%," ujar dia. Dus, salah satu indikator ekonomi ini bisa mendukung kenaikan IHSG.
Menurut Yuganur, indeks telah membentuk kembali tren kenaikan jangka pendek menuju resistance 4.600. Adapun support-nya ada di level 4.420.
Komentar
Posting Komentar