Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 04 November 2015

JAKARTA - Pasar saham Indonesia dibuka menguat mengikuti pasar saham global. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 28,43 poin atau 0,6 persen ke 4.561,52.

IHSG dibuka dengan 65 saham menguat, 5 saham melemah, dan 23 saham stagnan. Membuka perdagangan, telah terjadi transaksi sebesar Rp62,53 miliar dari 39,6 juta lembar saham diperdagangkan.

Indeks LQ45 naik 7,43 poin atau 1 persen ke 784,96, Jakarta Islamic Index (JII) naik 4,06 poin atau 0,7 persen menjadi 603,53, indeks IDX30 naik 3,81 poin atau 0,9 persen menjadi 408,24, dan indeks MNC 36 naik 2,04 persen ke 0,8 persen menjadi 251,59.

Di Asia, indeks Nikkei naik 356,74 poin atau 1,9 persen menjai 19.038, indeks Hang Seng menguat 186,71 poin atau 0,83 persen ke level 22.755, dan indeks Straits Times 0,75 persen ke level 3.021,86.

Sektor-sektor penggerak IHSG kompak menguat dengan sektor keuangan dan aneka industri memimpin penguatan sebesar 1 persen.

Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp775 ke level Rp45.625 per saham, saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) menguat Rp350 ke level Rp19.550 per saham, dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp325 ke level Rp13.475 per saham.

Sedangkan saham-saham yang bergerak di jajaran top losers, antara lain saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) turun Rp75 ke level Rp9.675 per saham, saham PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) susut Rp45 ke level Rp655 per saham, dan saham PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) melemah Rp31 ke level Rp279 per saham.

http://economy.okezone.com/read/2015/11/04/278/1243284/ihsg-4-561-menguat-berkat-sektor-keuangan-dan-aneka-industri




Sumber : OKEZONE.COM
Bisnis.com, JAKARTA-- Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik tajam 1,53% atau 68,13 poin ke level 4.533,09 pada perdagangan Selasa (3/11/2015).
Penguatan indeks itu terjadi seiring dengan penguatan bursa global dan regional asia.
Pada hari ini, pelaku pasar juga sedang menanti paket kebijakan ekonomi VI yang kemungkinan akan diumumkan hari ini atau esok.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menyebutkan salah satu data yang dinantikan pekan ini adalah paket kebijakan ekonomi jilid VI yang diperkirakan mengenai insentif perpajakan.
Adapun berdasarkan catatan Bisnis, para menteri bidang ekonomi akan dikumpulkan di Istana pada Rabu (4/11/2015) untuk mengikuti agenda rapat terbatas.
"Kebetulan besok akan ada ratas, dua ratas. Ratas mengenai masalah kehutanan dan ratas mengenai energi," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Negara, Selasa (3/11/2015).

Pramono menjelaskan dalam rapat itu berkumpul seluruh menteri ekonomi. Ia belum tahu kemungkinan materi paket kebijakan ekonomi tahap VI langsung dibahas atau tidak.

JAKARTA. Senior Resarch HD Capital Yuganur Wijanarko memprediksi, pada perdagangan besok, Rabu (4/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki momentum untuk melanjutkan penguatannya. Rentang pergerakan IHSG ada di kisaran support 4.470-4.423 dan resistance 4.605-4.675. Menurutnya, ada sejumlah saham yang layak ditransaksikan besok. Berikut rinciannya.
1. Summarecon (SMRA) (BUY) (PE 2015 20.07x, PBV 3.07x, ROE 15.43%) (Trading target Rp.1.550)
Rekomendasi akumulasi karena secara teknikal trend short dan medium term positive emiten small cap property komersial dan residential ini berpotensi untuk melanjutkan kenaikan momentum positif menuju resistance psikologis di atas Rp 1.500
Entry (1) Rp 1.420, Entry (2) Rp 1.390, Cut loss point: Rp 1.310
2. Bank Tabungan Negara (BBTN) (PE 2015 7.79x, PBV 0.9x, ROE 12.37%) (BUY) (Trading target: Rp.1.275)
Proses short dan medium term recovery di emiten small cap perbankan BUMN ini dari sideways konsolidasi medium term menuju potensi strong positive trend baru dapat dijadikan trading momentum play, rekomen akumulasi.
Entry (1) Rp.1.185, Entry (2) Rp.1.155, Cut loss point: Rp.1.115
3. Bank Mandiri (BMRI) (PE 2015 10.49x, PBV 1.91x, ROE 18.16%) (BUY) (Trading Target Rp.9.350-9.650)
Proses perbaikan dalam medium term trend ke arah lebih positif dalam bentuk koreksi atau konsolidasi minor setelah kenaikan uptrend channel tajam di emiten big cap perbankan ini dapat dilihat sebagai kesempatan untuk trading momentum kenaikan berikutnya ke arah resistance level psikologis Rp.9.350-9.650
Entry (1) Rp.8.825, Entry (2) Rp.8.775, cut loss point: Rp.8.275.

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (3/11), menutup dirinya dengan apik. Indeks menguat 1,53% ke 4.533,09. Penguatan indeks ini hanya ditopang oleh volume perdagangan 4,23 miliar saham dan nilai perdagangan Rp 5,5 triliun.
Achmad Yaki Yamani, analis Sucorincest Central Gani, memprediksi, IHSG masih memiliki kekuatan bergerak di zona positif hari ini pada rentang 4.413-4.618.
"Dari sisi fundamental, indeks akan dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral Australia yang menahan suku bunga acuan, kemungkinan Bank Indonesia yang akan menurunkan BI rate, serta membaiknya data ekonomi global yang membuat nilai tukar rupiah kembali rebound," papar Achmad.
Yuganur Wijanarko, Senior Research HD Capital menjelaskan, IHSG yang loncat kembali ke zona hijau merupakan efek aksi buy mendadak oleh pelaku pasar.
Pasar mengantisipasi adanya MSCI rebalancing, yakni porsi investasi ke Indonesia akan ditambahkan. Yuganur memprediksi, kondisi ini akan berlanjut pada Rabu (4/11).
Menurut Yuganur, indeks akan bergerak pada rentang support 4.470 dan resistance 4.605.

 
JAKARTA. Menemani aktivitas Anda di pagi hari ini, kami menyuguhkan sejumlah berita pasar modal di halaman 4 Harian KONTAN edisi Rabu (4/11). Berikut ini ringkasannya.
Emiten Properti Sambut DIRE
Penghapusan pajak ganda pada kontrak investasi kolektif dana investasi real estate (DIRE) atau real estate investment trust (REIT) mendapat respons positif sejumlah emiten properti. Beberapa pengembang berniat merilis DIRE, tapi masih menunggu aturan pemerintah terkait penghapusan pajak itu.
Yang teranyar, Summarecon Agung (SMRA) mempertimbangkan membatalkan rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) anak usahanya, Summarecon Invesment Property setelah pemerintah berniat menghapus pajak berganda DIRE. Perseroan ini mulai mengkaji kemungkinan mencari pendanaan melalui penerbitan DIRE. "Saat ini SMRA masih terus mempelajari alternatifnya sambil menunggu keluarnya aturan resmi dari pemerintah," kata Adrianto Adhi, Direktur Utama SMRA, kepada KONTAN, Selasa (3/11).
Semula, Summarecon Invesment Property berencana IPO akhir tahun ini atau awal tahun depan dengan menjual 20% saham ke publik. Summarecon Invesment Property menunjuk Deutsche Bank, CLSA dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi dan membidik dana US$ 200 juta. Dana hasil IPO untuk ekspansi properti.
Sementara, Lippo Karawaci (LPKR) ingin memindahkan dua portofolio DIRE senilai Rp 35 triliun dari Singapura ke Indonesia pada tahun depan. "Pemindahan dilakukan bertahap mulai 2016," kata James Riady, Chief Executive Officer (CEO) Lippo Group, baru-baru ini.
PT Delta Dunia Tbk (DOID)
PT Delta Dunia Tbk (DOID) memperpanjang kontrak dengan PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Perpanjangan kontrak itu diteken melalui anak usaha DOID, PT Bukit Dunia Makmur Mandiri Utama (BUMA).
Adaro memperpanjang kontrak dengan BUMA selama empat tahun, hingga 2019. Adaro adalah salah satu pelanggan utama BUMA sejak 2002 dengan daerah operasi Kalimantan Selatan.
Selama periode kontrak, target operasional mencapai 170 juta bank cubic meter (bcm) untuk pengerjaan pengupasan lapisan tanah dan 25 juta ton batubara. "Estimasi nilai kontrak mencapai Rp 4,2 triliun," ujar Errinto Pardede, Direktur dan Sekretaris Perusahaan DOID, dalam keterangan resmi, Selasa (3/11).
Sepanjang tahun ini, BUMA telah meneken sejumlah kontrak dengan beberapa pelanggan baru, misalnya PT Sungai Danau Jaya (SDJ) dan PT Tadjahan Antang Mineral (TAM). Kontrak itu bernilai lebih dari Rp 9 triliun. Harapannya, kontrak ini berefek positif pada kinerja DOID tahun ini.
IPO Mitra Pemuda
Beberapa perusahaan tengah berancang-ancang melepas saham ke publik melalui proses initial public offering (IPO) tahun depan. Salah satunya adalah PT Mitra Pemuda. Perusahaan jasa konstruksi ini bakal melepas saham ke publik maksimal 45% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.
Mitra Pemuda sudah melakukan paparan awal atau mini expose di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (2/11). Mitra Pemuda berharap bisa mengantongi dana
Rp 40 miliar dari IPO.
Calon emiten BEI ini menunjuk Lautandhana Securindo sebagai penjamin emisi efek. "Kami ingin melepas sebanyak-banyaknya 45% saham, dananya nanti untuk ekspansi," ujar Bisman Novel Simatupang, Direktur Utama Mitra Pemuda, Senin (2/11).
Mitra Pemuda merupakan perusahaan jasa konstruksi umum yang mengkhususkan diri pada struktur baja. Saat ini, pabriknya berada di Balaraja dan Tegal. Mitra Pemuda akan menggunakan sebagian besar dana IPO untuk pengembangan workshop di Tegal. Selain ekspansi, Mitra Pemuda akan menggunakan sekitar 15% dana IPO untuk membayar utang. "Kami juga ingin memanfaatkan peluang terutama saat pemerintah sedang meningkatkan infrastruktur," imbuh Bisman.
Wientoro Prasetyo, Direktur Utama Lautandhana Securindo, mengatakan, Mitra Pemuda menggunakan laporan keuangan Juli 2015 sebagai dasar valuasi. "IPO akan dilakukan pada Februari tahun 2016," kata Wientoro.
PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO)
PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) melanjutkan proses restrukturisasi obligasi berdenominasi dollar AS. TRIO akan menggelar konferensi dengan para pemegang obligasi pada 6 November mendatang.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Singapura Selasa (3/11), TRIO menyebut, agenda pertemuan termasuk update pembentukan steering committee pemegang obligasi, status terkini diskusi dengan kreditur, update status utang dan kemampuan pembayaran. Ini konferensi lanjutan setelah konferensi pertama 26 Oktober lalu.
Target kesepakatan syarat restrukturisasi pada 31 Januari 2016 dan eksekusi dokumentasi tetap di 29 Februari 2016. "Langkah pertama, perusahaan meminta penghentian pembayaran kewajiban secara formal ke kreditur dan pemegang obligasi," ungkap TRIO, Senin (26/10).
Kemungkinannya, TRIO tak membayar bunga obligasi November dan Desember 2015. Tapi, TRIO tetap membayar bunga fasilitas utang tertentu di Indonesia yang terkait operasional perusahaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk