Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 12 /15 /16 / 19 Agustus 2016

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak bisa merangkak naik sepanjang perdagangan hari ini, Kamis (19/8). Indeks ditutup dengan pelemahan 45,41 poin atau 0,83% menjadi 5.416,03. 

Sebanyak 181 saham merosot, berbanding 111 yang menguat. Sedangkan 111 saham lainnya bergeming. 

Sembilan dari sepuluh sektor saham tertahan di zona merah. Grup saham aneka industri memimpin pelemahan dengan penurunan 2,11%, diikuti saham-saham infrastruktur yang melemah 1,98%.

Satu-satunya sektor saham yang menguat adalah keuangan. Itu pun dengan kenaikan tipis 0,04%. 

Investor asing hari ini masih lebih banyak melakukan aksi jual ketimbang beli. Net sell di pasar reguler tercatat sekitar Rp 400 miliar.

Top losers di antara LQ45 hari ini adalah PT SIloam Internatioanl Hospitals Tbk (SILO) yang terjun bebas 8,72% menjadi Rp 10.725 per saham. Penurunan saham diikuti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang merosot 5,56% menjadi Rp 1.105, dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang turun 4,88% menjadi Rp 3.120 per saham.

Saham top gainers blue chips sore ini antara lian PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang naik 2,12% menjadi Rp 2.890, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) sebesra 1,58% menjadi Rp 1.610, dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebesar 1,44% menjadi Rp 2.820 per saham.

http://investasi.kontan.co.id/news/didera-jual-asing-ihsg-terpuruk-083 





Sumber : KONTAN.CO.ID

JAKARTA - Menjelang HUT RI ke-71, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan hari ini berhasil menguat di tengah mayoritas melemahnya bursa saham Asia. Pasar saham Tanah Air ditutup melonjak 51,29 poin atau 0,96% ke level 5.371,85.

Sementara IHSG sesi I semakin menguat dengan bertambah 44,69 poin atau 0,84% ke level 5.365,25. Pada pembukaan perdagangan tadi pagi bursa saham Tanah Air naik 21,38 poin atau 0,40% ke level 5.341,94 dan pada perdagangan kemarin ditutup tergelincir berkurang 56,63 poin atau 1,05% ke level 5.320,56.

Dilansir CNBC, Selasa (16/8/2016) bursa saham Asia mayoritas ditutup tergelincir dengan Indeks Nikkei 225 turun hingga 273,05 poin atau 1,62% ke level 16.596,51. Sementara indeks Topix turun 18,16 poin atau 1,38% ke level 1.298,47.

Di Australia, indeks acuan ASX 200 tergelincir 7,96 poin atau 0,14% ke level 5.532,00, dengan sektor energi dan emas masing-masing naik 1,09% dan 1,3%. Hal itu untuk mengimbangi sektor keuangan yang turun 0,26%.

Di Korea Selatan, Indeks Kospi kembali ke perdagangan setelah ditutup pada Senin untuk hari libur umum, dengan indeks berakhir turun 2,71 poin atau 0,13% ke level 2.047,76. Di Hong Kong, indeks Hang Seng mendatar di level 22.937 pada akhir perdagangan sore ini.

Sementara, pasar daratan China tercatat mixed dengan Shanghai komposit ditutup turun 14,71 poin atau 0,47% ke level 3.110,47 dan Shenzhen naik 13,56 poin atau 0,67% ke level 2.036,80.

Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp7,67 triliun dengan 8,33 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp585,111 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp2,898 triliun dan aksi beli asing sebesar Rp3,47 triliun. Tercatat 207 saham menguat, 119 saham melemah dan 104 saham stagnan.

Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Polaris Investama Tbk (PLAS) naik Rp160 menjadi Rp1.410, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik Rp150 menjadi Rp5.800, dan PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) naik Rp140 menjadi Rp3.850.

Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) turun Rp460 menjadi Rp4.230, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp125 menjadi Rp64.800, dan PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) melemah Rp80 menjadi Rp2.550.


(izz)


Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan awal pekan ini. Minimnya aksi beli pemodal asing menjadi salah satu pendorong pelemahan IHSG. 
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (15/8/2016), IHSG turun 56,63 poin atau 1,05 persen ke level 5.320,56. Indeks saham LQ45 melemah 1,03 persen ke level 912,05. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali Indeks Infobank25.
Ada sebanyak 253 saham melemah sehingga dorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 91 saham menguat dan 64 saham diam di tempat. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 271.717 kali dengan volume perdagangan 7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,3 triliun.
Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 228 miliar di pasar reguler.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan yang naik 0,64 persen dan sektor saham keuangan yang naik 0,05 persen.
Sektor saham infrastruktur melemah 2,34 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham pertambangan tergelincir 1,74 persen dan sektor saham konstruksi susut 1,66 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham AIMS naik 25,71 persen ke level Rp 220 per saham, saham NIKL menanjak 23,85 persen ke level Rp 805 per saham, dan saham TIRA mendaki 23,53 persen ke level Rp 210 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham LCGP turun 10 persen ke level Rp 126 per saham, saham NAGA tergelincir 10 persen ke level Rp 198 per saham, dan saham SUGI susut 9,95 persen ke level Rp 172 per saham.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo menjelaskan, salah satu pendorong pelemahan IHSG adalah minimnya aksi aksi beli oleh pemodal asing.

Selain itu beberapa saham juga telah menunjukkan sinyal pelemahan di awal perdagangan karena telah jenuh beli sehingga menjadi pendorong pelemahan IHSG. (Gdn/Ndw)

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh seiring aksi ambil untung investor domestik, Senin (15/8). Indeks ditutup melemah sebesar 56,63 poin atau 1,05 % menjadi 5.320,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 9,46 poin (1,01 %) menjadi 912,05.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG kembali terkoreksi diwarnai aksi jual oleh investor domestik dengan volume perdagangan yang relatif moderat.
"Investor terlihat melakukan ambil untung setelah data aktivitas ekspor-impor Indonesia yang mengalami kontraksi negatif," katanya mengutip Antara.
Meskipun demikian, lanjut dia, investor asing masih melakukan aksi beli bersih menahan tekanan indeks BEI lebih dalam. Berdasarkan data BEI, pelaku pasar saham asing kembali membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp353,989 miliar pada awal pekan ini.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan bahwa sentimen mengenai rencana penurunan pajak korporasi menjadi salah satu faktor positif bagi pasar modal sehingga menahan penurunan IHSG lebih dalam.
"Sebagian pelaku pasar mulai optimis terdorong oleh sentimen positif dari rencana penurunan pajak korporasi, walaupun masih akan melewati DPR," katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 270.641 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,70 miliar lembar saham senilai Rp6,51 triliun. Sebanyak 91 saham naik, 247 saham turun, dan 64 saham tidak bergerak atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 165,60 poin (0,73 %) ke level 22.932,51, indeks Nikkei turun 50,36 poin (0,30 %) ke level 16.869,56, dan Straits Times melemah 3,73 poin (0,13 %) ke posisi 2.863,67. 

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (12/8/2016), IHSG turun 41,89 poin atau 0,77 persen ke level 5.377,19. Indeks saham LQ45 melemah 0,82 persen ke level 921,52. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Ada sebanyak 230 saham melemah sehingga dorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 99 saham menguat dan 82 saham diam di tempat. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 272.937 kali dengan volume perdagangan 6,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 698,50 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.114. 
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham tambang naik 0,15 persen. Sektor saham aneka industri melemah 1,84 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur tergelincir 1,18 persen dan sektor saham perkebunan susut 1,09 persen.


Saham-saham yang menguat antara lain saham POOL naik 19,75 persen ke level Rp 7.125 per saham, saham BSIM menanjak 10,81 persen ke level Rp 820 per saham, dan saham ASRM mendaki 10,47 persen ke level Rp 2.850 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TGKA turun 10 persen ke level Rp 3.150 per saham, saham BEKS tergelincir 9,92 persen ke level Rp 109 per saham, dan saham LTLS susut 9,9 persen ke level Rp 464 per saham.

Bursa Asia sebagian bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,83 persen ke level 22.766,91. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,08 persen ke level 2.050,47.

Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei menguat 1,03 persen ke level 16.908, indeks saham Shanghai menanjak 1,6 persen ke level 3.050, dan mencatatkan penguatan terbesar. Indeks saham Taiwan naik 0,20 persen ke level 9.150. Sedangkan indeks saham Singapura melemah 0,08 persen ke level 2.867,40.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan tekanan terhadap IHSG masih wajar lantaran aliran dana investor asing masih masuk ke pasar modal Indonesia. 

Sejumlah saham William menyebutkan antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga masih alami kenaikan. Selain itu menjelang akhir pekan, pelaku pasar merealisasikan keuntungannya.

"Pelaku pasar juga menunggu hasil BI Rate dan neraca perdagangan," kata William saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, kalau dari sentimen eksternal yaitu harga minyak alami tekanan berdampak ke sejumlah emiten pada perdagangan saham Jumat pekan ini. (Ahm/Ndw)

JAKARTA - Aksi ambil untung kembali melanda pasar saham Indonesia pada akhir pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 41 poin atau 0,77 persen menjadi 5.377.
IHSG berakhir dengan transaksi sebesar Rp5,56 triliun dari 4,56 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 7 poin atau 0,82 persen menjadi 921, Jakarta Islamic Index (JII) turun 7 poin atau 1,03 persen menjadi 744, indeks IDX30 turun 4 poin atau 0,82 persen menjadi 497, dan indeks MNC36 melemah 2 poin atau 0,74 persen menjadi 304.
Sektor-sektor penggerak IHSG kompak melemah, dengan sektor perkebunan, konsumsi dan aneka industri melemah 1 persen lebih. Hanya sektor tambang yang masih mampu bergerak di zona hijau.
Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) naik Rp275 ke Rp8.375, saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik Rp250 ke Rp10.125, dan saham PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) naik Rp1.175 ke Rp7.125.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp425 menjadi Rp18.325, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp450 menjadi Rp11.850 dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp575 menjadi Rp45.375.
(mrt)
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menutup perdagangan dengan penurunan, Jumat (12/8). Indeks ditutup merosot 0,77% atau 42 poin menjadi 5.377,19.
Sebanyak 230 saham menyeret IHSG turun, berbading 99 yang menguat. Sedangkan 83 saham lainnya bergeming. 
Padahal, pembelian asing masih mewarnai perdagangan hari ini. Investor asing masih melakukan pembelian Rp 4,1 triliun dengan net buy serkitar Rp 700 miliar.
Sembilan dari sepuluh sektor berada di zona merah. Sektor aneka industri memimpin penurunan dengan penurunan 1,84%, diikuti manufaktur turun 1,18%. 
Satu-satunya sektor yang menguat adalah pertambangan, itu pun dengan kenaikan 0,15%. 
Tiga saham top losers sore ini antara lian PT PP Tbk (PTPP) dengan penurunan smapai 3,39% menjadi Rp 4.280 per saham, diikuti PT Global Mediacom Tbk (BMTR) yang rurun 3,35% menjadi Rp 1.010, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) sebesar 3,01% menjadi Rp 645 per saham.

Tiga saham top gainers antara lain PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang melompat 4,61% menjadi Rp 1.135, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) sebesar 3,15% menjadi Rp 1.965, dan PT Siloam International Tbk (SILO) menjadi 2,53% menjadi Rp 10.125 per saham.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih