Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 08-11 Agustus 2016

harga saham ASII, astra internasional, 6450 (4 Jan 2016), 8325 (8 Agust 2016), + 29%, mosok ga lumayan :)
Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan Kamis pekan ini. Di akhir perdagangan, IHSG parkir di zona negatif.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (11/8/2016), IHSG melemah tipis 4,86 poin atau 0,09 persen ke level 5.419,08. Indeks saham LQ45 merosot 0,22 persen ke level 929,13. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham DBX yang naik 0,19 persen.
Ada sebanyak 132 saham menghijau namun tak mampu membuat IHSG berakhir di zona hijau. Sedangkan 174 saham melemah sehingga menekan IHSG ke zona merah dan 112 saham lainnya diam di tempat.
Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.455,80 dan terendah 5.397,31. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 344.245 kali dengan volume perdagangan 10,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,8 triliun.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham barang konsumsi, konstruksi, perdagangan dan manufaktur.
Sedangkan sektor yang membukukan pelemahan tertinggi adalah pertambangan yang melemah 1,56 persen dan disusul oleh sektor industri dasar yang turun 0,93 persen.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham POOL naik 25 persen ke level Rp 5.950 per saham, saham LMSH menanjak 24,59 persen ke level Rp 760 per saham dan saham KBLV menguat 24,54 persen ke level Rp 2.030 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham CASS turun 10 persen ke level Rp 900 per saham, saham LPPS merosot 9,43 persen ke level Rp 144 per saham, dan saham FORU turun 9,40 persen ke level Rp 530 per saham.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo menjelaskan, IHSG ditutup melemah setelah sejak awal perdagangan berada di zona hijau karena memang pasar telah jenuh beli. "Jadi orang buang sekarang," jelas dia.

IHSG masih berpotensi untuk kembali naik ke depannya meskipun kenaikan yang terjadi mungkin cukup tipis. Pelaku pasar menunggu sentimen baru untuk bisa kembali bergerak. (Gdn/Nrm)


Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (10/8/2016), IHSG melemah 16,34 poin atau 0,30 persen ke level 5.423,94. Indeks saham LQ45 merosot 0,55 persen ke level 931,19. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham DBX naik 0,82 persen dan sektor saham Pefindo25 menguat 0,64 persen.

Ada sebanyak 163 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 152 saham melemah dan 93 saham lainnya diam di tempat.

Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.457,12 dan terendah 5.405,89. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 330.588 kali dengan volume perdagangan 10,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 9,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat melemah ke level Rp 13.107.

Transaksi saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencapai Rp 2 triliun di pasar negosiasi. Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ditransaksikan di level harga Rp 17.300 per saham atau naik 2,98 persen. Total frekuensi perdagangan saham sekitar tiga kali. Kemungkinan transaksi itu dilakukan PT Net Sekuritas dan PT Nikko Securities.


Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 2,19 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan mendaki 1,08 persen, sektor saham industri dasar menguat 0,35 persen dan sektor saham aneka industri menanjak 0,27 persen.

Sedangkan sektor saham tambang melemah 1,08 persen, dan membukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi melemah 0,73 persen dan sektor saham keuangan tergelincir 0,72 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham BEKS naik 34,44 persen ke level Rp 121 per saham, saham DGIK menanjak 34 persen ke level Rp 67 per saham dan saham BTON menguat 32,80 persen ke level Rp 166 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham FORU turun 10 persen ke level Rp 585 per saham, saham MCOR merosot 9,57 persen ke level Rp 208 per saham, dan saham STTP turun 9,09 persen ke level Rp 3.100 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi pada perdagangan Rabu pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat tipis 0,12 persen ke level 22.492. Indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,04 persen ke level 2.044,64, indeks saham Singapura naik 0,17 persen ke level 2.875,57, dan indeks saham Taiwan menguat 0,50 persen ke level 9.200.

Sedangkan indeks saham melemah antara lain indeks saham Jepang Nikkei turun 0,18 persen dan indeks saham Shanghai tergelincir 0,23 persen ke level 3.018,75.

"Saya melihat koreksi wajar untuk IHSG. Karena kondisi kurang sentimen. Padahal kondisi ekonomi stabil dan aliran dana investor asing masih masuk ke pasar modal Indonesia," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Ndw)


JAKARTA. Bursa saham domestik kehabisan tenaga. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal bertahan di zona hijau setelah dibuka menguat pada sesi pagi.
Mengutip data RTI, Selasa (9/8), IHSG turun 18,68 poin atau 0,34% ke level 5.440,29. Indeks tergerus meski investor asing tercatat mencatatkan pembelian bersih alias net buy senilai Rp 1 triliun.
Tekanan yang melanda tujuh sektor saham menggerus tenaga indeks. Koreksi paling tajam terjadi pada sektor aneka industri yaitu 1,93%. Meski demikian, tiga sektor saham lainnya masih bertahan naik, terutama sektor industri dasar yang melaju 2,24%.
Hingga penutupan perdagangan sore ini, tercatat harga 170 saham jatuh Adapun, 139 saham lainnya berhasil naik. Transaksi sepanjang hari ini melibatkan 8,90 miliar lot saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,78 triliun.
Mengutip data Bloomberg, penurunan harga saham PT HM Sampoerna Tbk(HMSP) paling menekan indeks, yaitu berkontribusi 9,75 poin. Diikuti saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) sebesar 7,54 poin dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 3,41 poin.
IHSG terkoreksi di tengah mayoritas bursa Asia yang menghijau. Indeks Nikkei 225 berhasil naik 0,69%, lalu bursa Shanghai menguat 0,71%, dan indeks Kospi naik 0,62%. Hanya, indeks Hang Seng koreksi tipis 0,13%.

Bisnis.com, JAKARTA– Investor asing membukukan aksi beli bersih (net buy) pada perdagangan hari ini, Selasa (9/8/2016) senilai Rp967,81 miliar.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing melakukan aksi beli sebanyak 1,05 miliar lembar saham senilai sekitar Rp3,98 triliun.
Sementara itu, aksi jual investor asing tercatat mencapai 1,02 miliar lembar saham senilai sekitar Rp3,01 triliun.
Adapun, total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp8,78 triliun dengan volume perdagangan sekitar 8,87 miliar lembar saham.
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,34% atau 18,69 poin ke level 5.440,29 pada perdagangan hari ini, setelah bergerak pada kisaran 5.428,68 – 5.476,22.
Dari 534 saham yang diperdagangkan, 139 saham menguat, 169 saham melemah, dan 226 saham stagnan.
“(IHSG terkena aksi) profit taking. Indeks sudah naik banyak, wajar. (Apalagi) indeks Dow Jones koreksi tipis. Menyebabkan kita akhirnya koreksi," kata Analis First Asia Capital David Sutyanto saat dihubungi hari ini, Selasa (9/8/2016).
Seperti diketahui pelemahan IHSG hari ini menghentikan reli penguatan selama tiga hari perdagangan berturut-turut sejak Rabu pekan lalu. Sejak Rabu hingga kemarin, IHSG telah menguat sebanyak 108,01 poin.

Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
9 Agustus
Rp967,81 miliar
Net buy
8 Agustus
Rp688,75 miliar
Net buy
5 Agustus
Rp1,48 triliun
Net buy
4 Agustus
Rp1,03 triliun
Net buy
3 Agustus
Rp361,52 miliar
Net buy
 Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2016


Jakarta DETIK -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari ini berakhir di zona hijau bersamaan dengan bursa saham Asia yang juga kompak bergerak di teritori positif. Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak menguat 14,960 poin (0,28%) ke 5.435,206. Sementara indeks LQ45 bergerak naik 3,636 poin (0,39%) ke 935.822. Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka naik 27,855 poin (0,51%) ke 5.448,101. Sementara indeks LQ45 dibuka menguat 5,834 poin (0,63%) ke 938.020. Pada perdagangan sesi I, IHSG ditutup bertambah 20,333 poin (0,38%) ke 5.440,579. Sementara indeks LQ45 ditutup naik 4,096 poin (0,44%) ke 936.282. Mengakhiri perdagangan Senin (8/8/2016), IHSG ditutup menguat 38,733 poin (0,71%) ke 5.458,979. Sementara indeks LQ45 ditutup naik 8,583 poin (0,92%) ke 940.769. Tujuh sektor menguat, sementara 3 sektor lainnya melemah. Sektor aneka industri mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 4,58% disusul sektor konstruksi sebesar 2,04%. Sementara pelemahan tertinggi terjadi di sektor consumer goods sebesar 0,45%. Sebanyak 179 saham naik, 145 saham turun, dan 96 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 297.410 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 8,646 miliar saham senilai Rp 7,702 triliun. Dana asing masuk tercatat Rp 688,756 miliar. Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya SQBI naik 10.000 poin (2,63%) ke Rp 390.000, TOTO naik 650 poin (12,50%) ke Rp 5.850, SMGR naik 425 poin (4,11%) ke Rp 10.775, dan ASII naik 400 poin (5,05%) ke Rp 8.325. Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya ITMA turun 1.350 poin (8,79%) ke Rp 14.000, GGRM turun 1.025 poin (1,51%) ke Rp 66.775, UNVR turun 600 poin (1,32%) ke Rp 45.000, dan EMTK turun 400 poin (4,02%) ke Rp 9.550. Sementara di pasar uang, dolar AS menguat terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS sore ini bergerak di Rp 13.128, dibandingkan posisi pembukaan pagi tadi di Rp 13.125. Berikut kondisi bursa saham Asia sore ini: Indeks Nikkei 225 naik 396,12 poin (2,44%) ke 16.650,57 Indeks Hang Seng naik 209,92 poin (0,95%) ke 22.356,01 Indeks SSE Composite naik 27,58 poin (0,93%) ke 3.004,28 Indeks Straits Times naik 43,92 poin (1,55%) ke 2.872,09 (drk/wdl)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk