Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 24-29 Agustus 2016

Jakarta--Pada perdagangan Senin (29/8/2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tajam 68,067 poin (1,25%) ke posisi 5.370,764.

Sepanjang perdagangan Senin, indeks mencapai level tertinggi di 5.426,219 atau melemah 12,612 poin dan mencapai level terendahya di angka 5.348,051 atau melemah 90,780 poin.

Sebanyak 92 saham ditransaksikan naik, 258 saham turun, 76 saham stagnan, dan 145 saham tidak ditransaksikan sama sekali.

Semua sektor saham kompak mendukung pelemahan IHSG. Saham-saham di sektor aneka industri memimpin pelemahan 2,94%, perkebunan 2,11%, properti 2,01%, infrastruktur 2,01%, pertambangan 1,43%, keuangan 1,22%, industri dasar 0,83%, konsumer 0,52%, dan perdagangan 0,33%.

Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp4,8 triliun dan Rp1,07 triliun di pasar negosiasi. Total transaksi senilai Rp5,9 triliun.

Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp2,02 triliun dan penjualan saham senilai Rp2,1 triliun. Alhasil, investor asing mencatatkan penjualan saham bersih (net foreign sell) senilai Rp151,4 miliar.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2320638/ihsg-berakhir-ambruk-125-ke-angka-5370





Sumber : INILAH.COM

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari ini berakhir di zona merah. Meski IHSG terpangkas, namun investor asing masih mencatatkan pembelian bersih. Nett Foreign Buytercatat Rp 74,791 miliar.

Seharian ini, IHSG memerah. Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak melemah 0,048 poin (0,00%) ke 5.454,068. Sementara indeks LQ45 bergerak turun 0,012 poin (0,00%) ke 941.297.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka turun tipis 1,559 poin (0,03%) ke 5.452,557. Sementara indeks LQ45 dibuka melemah 0,901 poin (0,10%) ke 940.408.

Pada perdagangan sesi I, IHSG ditutup terpangkas 18,247 poin (0,33%) ke 5.435,869. Sementara indeks LQ45 ditutup terkoreksi 4,619 poin (0,49%) ke 936.690.

Mengakhiri perdagangan Jumat (26/8/2016), IHSG ditutup terkoreksi 15,285 poin (0,28%) ke 5.438,831. Sementara indeks LQ45 ditutup terpangkas 3,722 poin (0,40%) ke 937.587.

Tujuh sektor melemah, sementara 3 sektor lainnya menguat. Sektor agrikultur memimpin pelemahan indeks sebesar 0,91% disusul sektor konstruksi sebesar 0,85%. Sementara sektor tambang mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 1,24%.

Sebanyak 102 saham naik, 194 saham turun, dan 89 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 234.675 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 7,169 miliar saham senilai Rp 5,358 triliun.

Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) naik 525 poin (2,89%) ke Rp 18.700, Unilever Indonesia (UNVR) naik 500 poin (1,09%) ke Rp 46.400, Chandra Asri (TPIA) naik 450 poin (4,71%) ke Rp 10.000, dan Kino Indonesia (KINO) naik 325 poin (5,80%) ke Rp 5.925.

Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya Gudang Garam (GGRM) turun 1.025 poin (1,53%) ke Rp 65.800, United Tractors (UNTR) turun 300 poin (1,67%) ke Rp 17.700, Astra Agro Lestari (AALI) turun 250 poin (1,49%) ke Rp 16.550, dan Taisho Pharmaceutical (SQBI) turun 250 poin (0,06%) ke Rp 413.750.

Sementara di pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS sore ini bergerak di Rp 13.214 dibandingkan posisi pembukaan pagi tadi Rp 13.240.

Berikut kondisi bursa saham Asia sore ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 195,24 poin (1,18%) ke 16.360,71
  • Indeks Hang Seng naik 83,82 poin (0,37%) ke 22.898,77
  • Indeks SSE Composite naik 1,98 poin (0,06%) ke 3.070,31
  • Indeks Straits Times turun 19,28 poin (0,67%) ke 2.857,65
(drk/feb) 


Bisnis.com, JAKARTA– Investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) pada perdagangan hari ini, Kamis (25/8/2016).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, aksi beli bersih investor asing hari ini tercatat mencapai Rp687,96 miliar.
Dalam data tersebut terlihat investor asing melakukan penjualan sebanyak 1,19 miliar lembar saham senilai sekitar Rp2,69 triliun.
Sementara itu, aksi beli investor asing tercatat sebanyak 828,08 juta lembar saham dengan nilai sekitar Rp3,39 triliun.
Adapun, total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp7,43 triliun dengan volume sekitar 7,16 miliar lembar saham.
Sementara itu, IHSG ditutup menguat 0,93% atau 50,12 poin di level 5.454,12 pada perdagangan hari ini setelah sebelumnya juga dibuka menguat 9,99 poin atau 0,19% di 5.413,99 dan bergerak pada kisaran 5.412,53 - 5.454,12.
Dari 534 saham yang diperdagangkan, sebanyak 158 saham menguat, 154 saham melemah, dan 222 saham stagnan.
“Sepertinya pelaku pasar coba memanfaatkan pelemahan sebelumnya untuk masuk. Pelaku pasar memang menunggu hasil pertemuan di Jackson Hole akhir  pekan ini. Tapi pasar menilai kemungkinan belum ada perubahan suku bunga. Pasar kembali optimistis,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada saat dihubungi hari ini, Kamis (25/8/2016).

Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
25 Agustus
Rp687,96 miliar
Net buy
24 Agustus
Rp845,59 miliar
Net sell
23 Agustus
Rp163,18 miliar
Net sell
22 Agustus
Rp285,81 miliar
Net buy
19 Agustus
Rp531,95 miliar
Net sell
18 Agustus
Rp1,42 triliun
Net buy


Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2016

JAKARTA kontan. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun sebesar 13,14 poin atau 0,24 % menjadi 5.403,99, Rabu (24/8). Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 3,21 poin (0,34 %) menjadi 929,02.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, bursa Asia yang bergerak bervariasi menjelang pidato Gubernur The Fed dalam simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming berdampak negatif bagi IHSG. "Investor cenderung berhati-hati pada hasil pidato The Fed pada akhir pekan ini," katanya.
Ia menambahkan IHSG tertekan sejak awal perdagangan hari ini (24/8) dengan volume perdagangan yang cukup tinggi didukung oleh aksi jual investor asing. Berdasarkan data BEI, pelaku pasar saham asing kembali membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp845,596 miliar pada Rabu (24/8) ini. "Sektor konsumer menjadi penekan indeks BEI," katanya.
Sementara itu, analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan bahwa meski aksi jual melanda di bursa saham domestik, namun mulai relatif terbatas.
"Indeks BEI yang telah terkoreksi dalam beberapa hari terakhir ini akan mendorong pelaku pasar kembali melakukan aksi beli dan mendorong IHSGmenuju level batas atas 5.460 poin sebagai level psikologis," katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 311.238 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,58 miliar lembar saham senilai Rp8,13 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 178,15 poin (0,77 %) ke level 22.820,78, indeks Nikkei naik 99,94 poin (0,61 %) ke level 16.597,30, dan Straits Times menguat 16,13 poin (0,57 %) posisi 2.866,56.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih