Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 20 / 25-27 Juli 2016/ 02-03 Agustus 2016 (di atas 5K)

JAKARTA. Tren penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir pasca menyentuh rekor tertinggi tahun ini mengikuti jejak bursa global. Perdagangan Rabu (3/8), mengacu data RTI indeks berakhir turun 0,40% atau 21,445 poin ke level 5.351,878.
Volume perdagangan hari ini mencapai 7,93 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,84 triliun. Ada 177 saham bergerak turun, 147 saham bergerak naik, dan 90 saham stagnan.
Tujuh dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG ke zona negatif. Sektor infrastruktur memimpin penurunan 1,37 %. 
Sementara, tiga sektor yang menguat antara lain; agrikultur naik 0,68%, industri dasar naik 0,61%, dan pertambangan naik 0,40%.
Dana asing masih membanjir pasar domestik meski turun drastis dibandingkan perdagangan sebelumnya. Hari ini, tercatat beli asing mencapai Rp 361,533 miliar dan di pasar reguler Rp 202,820 miliar.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun 4,61% ke Rp 1.760, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 3,80% ke Rp 2.530, dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 3,64%. 
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 3,17% ke Rp 1.140, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 3% ke RP 10.300, dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP) naik 2,88% ke Rp 3.930.
Aksi jual oleh pelaku pasar setelah 'rally' kenaikan saham selama beberapa hari terakhir membuat laju IHSG pada hari ini tertahan," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere dikutip dariAntara.

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan penguatannya di awal pekan, Senin (2/8). Mengacu data RTI, indeks berakhir naik 0,21% atau 11,747 poin ke level 5.373,32.
Volume perdagangan hari ini mencapai 7,55 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,75 triliun. Ada 165 saham bergerak naik, 172 saham bergerak turun, dan 82 saham stagnan.
Aliran dana asing masih membludak ke pasar domestik. Perdagangan hari ini tercatat aksi beli asing mencapai Rp 2,9 triliun. Di pasar reguler, beli asing mencapai Rp 791,7 miliar.
"Aksi ambil untung mempengaruhi laju IHSG pada hari ini (2/8), kondisi bursa saham global yang berada di area negatif membuat sebagian pelaku pasar mengambil posisi lepas saham," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere dikutip dari Antara.
Kendati demikian, lanjut dia, data inflasi pada bulan Juli 2016 yang mencapai 0,69 % mencerminkan permintaan masyarakat masih bergairah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2016 juga diekspektasikan naik turut dapat menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG.
Nico Omer menilai sentimen dari dalam negeri yang kondusif menjadi salah satu faktor yang menopang. IHSG Analis Mandiri Sekuritas Hadiyansyah menambahkan bahwa secara teknikal, kondisi pasar saham di dalam negeri sedang berada dalam fase tren penguatan. 
Investor dapat menambah proporsi pada ekuitas. "Jika koreksi terjadi, itu dapat dijadikan sebagai 'entry point'," katanya.
Reli terhenti
Pertama kali dalam tujuh hari, Selasa (2/8) bursa saham Asia jatuh menyusul memerahnya pasar saham Jepang menjelang pemerintah merilis rincian paket stimulus. Sementara, saham-saham berbasis energi tertekan pasca minyak memasuki bear market. 
Mengutip Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,7 % ke level 136,47 pada pukul 16:00 sore waktu Singapura setelah menorehkan penutupan tertinggi 11-bulan pada hari Senin. 
Saham energi dan kebutuhan konsumen memimpin penurunan kerugian seiring merosotnya harga minyak mentah ke bawah $ 40 per barel pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak April.

Saham Asia memperpanjang reli pada bulan Juli, mencatatkan bulan terbaik sejak Maret, pada prospek stimulus lebih di global. Indeks regional mengabaikan dampak dari keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa dan naik sekitar 3 % untuk tahun ini.

Bisnis.com, JAKARTA– Investor asing membukukan aksi beli bersih (net buy) pada perdagangan hari ini, Selasa (2/8/2016) senilai Rp2,92 triliun.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing melakukan aksi beli sebanyak 973,87 juta lembar saham senilai sekitar Rp6,36 triliun.
Sementara itu, aksi jual investor asing tercatat mencapai 1 miliar lembar saham senilai sekitar Rp3,44 triliun.
Adapun, total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp10,76 triliun dengan volume perdagangan sekitar 7,53 miliar lembar saham.
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,22% atau 11,74 poin ke level 5.373,32 pada perdagangan hari ini, setelah bergerak pada kisaran 5.356,43 – 5.368,56.
Dari 534 saham yang diperdagangkan, 164 saham menguat, 172 saham melemah, dan 198 saham stagnan.

Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
2 Agustus
Rp2,92 triliun
Net buy
1 Agustus
Rp1,83 triliun
Net buy
29 Juli
Rp1,58 triliun
Net buy
28 Juli
Rp544,82 miliar
Net buy
27 Juli
Rp617,54 miliar
Net buy
 Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2016


Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Reshuffle Kabinet atau perombakan kabinet masih menjadi katalis positif laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (27/7/2016), IHSG naik 49,96 poin atau 0,96 persen ke level 5.274,36. Indeks saham LQ45 naik 0,95 persen ke level 910,77. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 202 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 116 saham melemah dan 92 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 298.434 kali dengan volume perdagangan 5,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 9,7 triliun.

Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.301,93 dan terendah 5.245,40. Investor asing pun mencatatkan aksi beli bersih sekitar Rp 484,09 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.130.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham perkebunan turun 0,33 persen dan sektor saham aneka industri melemah 0,66 persen. Sektor saham industri dasar membukukan kenaikan 2,51 persen, dan mencatatkan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menguat 1,48 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 1,45 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham ALKA naik 25,42 persen ke level Rp 148 per saham, saham SMBR menanjak 23,91 persen ke level Rp 855 per saham, dan saham BJBR naik 10,55 persen ke level Rp 1.415 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham CKRA melemah 10 persen ke level Rp 72 per saham, saham ADMG susut 4,9 persen ke level Rp 194 per saham, dan saham TBIG menyusut 4,03 persen ke level Rp 5.950 per saham.

Bursa Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,40 persen ke level 22.218,99. Diikuti indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,72 persen ke level 16.664,83, dan membukukan penguatan terbesar. Disusul indeks saham Singapura menguat 0,27 persen ke level 2.941,49 dan indeks saham Taiwan menguat 0,43 persen ke level 9.063,39.

"Kondisi IHSG masih menguat seiring efek kembalinya sri mulyani dan reshuffle kabinet. Namun level itu jauh dari level tertinggi 5.300, kondisinya tidak terlalu bagus," ujar Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, efek Sri Mulyani kembali ke pemerintahan seiring ada harapan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dengan hadirnya Sri Mulyani, Satrio menuturkan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,2 persen. (Ahm/Ndw)


JAKARTA - Pasar saham Indonesia mulai memukul balik tekanan yang diterima. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 2,65 poin atau 0,1 persen ke 5.223,45.
IHSG menutup perdagangan sore ini dengan transaksi sebesar Rp4,79 triliun dari 4,85 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 1,96 poin atau 0,2 persen menjadi 902,11, Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,89 poin atau 0,4 persen ke 722,75, indeks IDX30 naik 0,5 poin atau 0,1 persen di 479,48, dan indeks MNC36 naik 0,11 poin menjadi 294,83.
Sektor-sektor penggerak IHSG bergerak dua arah dengan sektor infrastruktur naik 1,3 persen. Namun, sektor perkebunan anjlok hingga 1,6 persen.
Adapun saham-saham yang bergerak di jajaran top gainers, antara lain saham PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) naik Rp1.950 atau 13,4 persen ke Rp16.450, saham PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) naik Rp530 atau 24,8 persen ke Rp2.670, dan saham PT Indofood CBP Tbk (ICBP) naik Rp350 atau 2 persen ke Rp17.900.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp4.000 atau 5,3 persen menjadi Rp71.000, saham PT Siantar Top Tbk (STTP) turun Rp420 atau 9,8 persen menjadi Rp3.880, dan saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) turun Rp400 atau 1 persen ke Rp39.400.
(rzy)


JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona hijau. Ditopang penguatan sembilan sektor saham, Senin (25/7), IHSG ditutup naik 23,55 basis poin atau setara 0,45% ke posisi 5.220,80.

Sektor yang paling mendukung penguatan bursa domestik adalah aneka industri dan infrastruktur yang masing-masing naik 1,68% dan 1,12%. Secara keseluruhan, tercatat 153 saham berhasil naik, sedangkan 145 saham terkoreksi. Sementara, 86 saham lainnya masih stagnan.

Perdagangan sepanjang hari ini melibatkan 5,05 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,507 triliun. Adapun, investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 100 miliar.

Mengutip Bloomberg, tercatat tiga saham menyumbang kenaikan terbesar pada IHSG, yaitu saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan kontribusi 6,58 poin. Diikuti, saham PT Astra International Tbk (ASII) sebesar 5,66 poin, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan kontribusi sebesar 4,80 poin.

Laju indeks sejalan dengan pergerakan mayoritas bursa Asia. Tercatat, indeks Hang Seng naik 0,13%, indeks Shanghai menguat 0,10%, lalu indeks Kospi reli 0,10%, dan indeks S&P/ASX 200 melompat 0,64%. Sedangkan, indeks Nikkei 225 terkoreksi 0,04%, dan indeks Topix turun 0,16%.

http://investasi.kontan.co.id/news/disokong-9-sektor-ihsg-melompat-045





Sumber : KONTAN.CO.ID


Bisnis.com, JAKARTA– Indeks harga saham gabungan ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini, Senin (25/7/2016).
IHSG ditutup menguat 0,45% atau 23,55 poin ke level 5.220,25 pada perdagangan hari ini, setelah bergerak pada kisaran 5.179,80 – 5.227,11.
Dari 534 saham yang diperdagangkan, 153 saham menguat, 144 saham melemah, dan 237 saham stagnan.
Delapan dari sembilan indeks sektoral pada IHSG menguat, didorong oleh sektor konsumer yang menguat 0,74%, diikuti oleh sektor infrastruktur yang naik 1,12%. Sementara itu, sektor finansial melemah 0,36%.
“Minggu ini (pasar) menunggu data laporan keuangan. Ada pesimisme. Orang mulai profit taking sebagian. Namun ada juga harapan laporan keuangan bagus, di antaranya sektor konsumer,” kata Managing Partner dari PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe saat dihubungi hari ini, Senin (25/7/2016).
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 juga ditutup menguat 0,50% atau 2,25 poin ke level 455,04.
Mayoritas indeks di kawasan Asia Tenggara juga menguat.Selain IHSG, indeks FTSE Malaysia KLCI juga menguat 0,65%, sedangkan indeks SE Thailand menguat 0,37%%. Sementara itu, idneks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,45%.

Saham-saham pendorong IHSG:
 Kode
(%)
TLKM
+1,70
ASII
+2,04
UNVR
+1,53 
HMSP
+0,76 

Saham-saham penekan  IHSG:
Kode
(%)
GGRM
-3,23
BBNI
-2,36
BBRI
-0,66
JPFA
-4,40


Sumber: Bloomberg.

JakartaPada perdagangan Rabu (20/7/2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 69,993 poin (1,35%) ke angka 5.242,823.

Sepanjang perdagangan, indeks mencapai level tertinggi di level penutupan tersebut dan mencapai level terendahya di angka 5.185,594 atau menguat 12,764 poin.

Sebanyak 183 saham ditransaksikan naik, 141 saham turun, 92 saham stagnan, dan 157 saham tidak ditransaksikan sama sekali.

Semua sektor saham kompak mendukung penguatan IHSG. Saham-saham di sektor konsumer memimpin penguatan 2,99%, disusul aneka industri 1,63%, keuangan 1,43%, properti 0,92%, perkebunan 0,78%, pertambangan 0,66%, industri dasar 0,57%, infrastruktur 0,16%, dan perdagangan 0,10%.

Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp6,1 triliun dan Rp2,05 triliun di pasar negosiasi. Total transaksi senilai Rp8,1 triliun.

Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp3,6 triliun dan penjualan saham senilai Rp2,7 triliun. Alhasil, investor asing mencatatkan pembelian saham bresih (net foreign buy) senilai Rp860,7 miliar.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2311155/ihsg-berakhir-pesta-135-persen-ke-level-5242




Sumber : INILAH.COM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih