JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum berhasil bangkit dari zona merah pada akhir sesi I, Rabu (10/8). Berdasarkan data RTI, pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,57% menjadi 5.409,42.
Jumlah saham yang tertekan mencapai 154 saham. Sedangkan 142 saham naik dan 83 saham lainnya tak bergerak.
Volume transaksi siang ini melibatkan 5,219 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,013 triliun.
Sedangkan secara sektoral, hanya ada satu sektor yang berhasil naik, yakni sektor agrikultur dengan kenaikan 0,88%. Sedangkan tiga sektor dengan penurunan terbesar di antaranya: sektor pertambangan turun 1,03%, sektor keuangan turun 1,01%, dan sektor industri dasar turun 0,71%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang menghuni posisi top losers siang ini di antaranya: PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 4,58% menjadi Rp 1.145, PT Elnusa Tbk (ELSA) turun 2,78% menjadi Rp 525, dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 2,6% menjadi Rp 2.250.
Adapun posisi top gainers indeks LQ 45 ditempati saham-saham: PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 6,72% menjadi Rp 286, PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 3,35% menjadi Rp 17.725, dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 2,15% menjadi Rp 15.425.
Menurut Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Sekuritas, pergerakan market hari ini dipengaruhi oleh data survei penjualan eceran di dalam negeri di Juni.
Hasil survei BI untuk penjualan eceran pada bulan Juni naik 6,2% mom atau 15,9% yoy karena efek faktor musiman puasa-Lebaran. Namun masih relatif melambat jika dibanding pada lebaran 2015 yang tercatat 22,3% yoy. Untuk bulan Juli, penjualan eceren turun (negatif) 3,9% mom atau 2,6% yoy.
Dia mengkhawatirkan penurun ini masih akan berlanjut ke bulan-bulan selanjutnya mengingat kegiatan ekonomi biasanya melemah paska faktor musiman. "Jika penurunan berlanjut, pertumbuhan ekonomi kuartal III sulit mencapai 5% yoy," katanya dalam riset yang diterima KONTAN, Rabu (10/8).
Reporter Barratut Taqiyyah
Editor Barratut Taqiyyah
Editor Barratut Taqiyyah
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan kemarin IHSG melemah 18 poin membentuk candle dengan body turun kecil dan shadow di atas dan bawah indikasi konsolidasi.
“IHSG berpeluang melemah setelah panah jual terbit, dengan support di level 5.427 sampai 5.377 dan resistance di level 5.476 sampai 5.500,” katanya dalam riset yang diterima, Rabu (10/8/2016).
Adapun saham yang direkomendasikan hari ini:
Kode
|
Rekomendasi
|
Harga (Rp)
|
BBRI
|
SELL
|
12250 - 12000
|
PNBN
|
SELL
|
1000 - 940
|
UNTR
|
SELL
|
17800 - 17100
|
WIKA
|
SELL
|
3390 - 3250
|
Sumber: Investa Saran Mandiri
Bisnis.com, JAKARTA-- PT HD Capital memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (10/8/2016) berpotensi menguat dengan target kenaikan hingga 5.500.
Analis PT HD Capital Yuganur Wijanarkl melihat aksi jual investor asknv akibat volatilitas regional dan keadaan jenuh beli gagal membuat IHSG terkoreksi lebih dalam dari level 5.400.
"Sehingga potensi untuk kembalinya kaum banteng akumulasi saham big cap index drivers dan lapis dua pilihan cukup tinggi kedepan. Kami rekomendasikan buy untuk skenario IHSG breakout diatas 5.500," katanya dalam riset, Rabu (10/8/2016).
IHSG Diprediksi ada di levek support: 5.410-5.370-5.280-5.180 dan resistance: 5.490-5.570-5.650.
Adapun sejumlah saham yang dapat dicermati a.l:
1. Bank Jatim (BJTM) (Trading target: Rp695-Rp720)
Secara teknikal pattern perbaikan short dan medium term trend di emiten perbankan small cap BUMN ini membuatnya menarik untuk di akumulasi melihat kinerja ekspektasi earnings kedepan di 2016-2017 dengan skenario kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di Rp695-Rp720.
Entry (1) Rp645, Entry (2) Rp635, Cut loss point: Rp625
2. Tambang Timah (TINS) (Trading target Rp950)
Harga komoditas yang mulai bottoming di low 10 tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah setelah tertekan sekian lama membuat emiten tambang ini menarik untuk di akumulasi jangka medium term, rekomendasi akumulasi untuk potensi kenaikan berikutnya ke Rp950
Entry (1) Rp895, Entry (2) Rp885, Cut loss point: Rp865
Secara teknikal pattern perbaikan short dan medium term trend di emiten perbankan small cap BUMN ini membuatnya menarik untuk di akumulasi melihat kinerja ekspektasi earnings kedepan di 2016-2017 dengan skenario kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di Rp695-Rp720.
Entry (1) Rp645, Entry (2) Rp635, Cut loss point: Rp625
2. Tambang Timah (TINS) (Trading target Rp950)
Harga komoditas yang mulai bottoming di low 10 tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah setelah tertekan sekian lama membuat emiten tambang ini menarik untuk di akumulasi jangka medium term, rekomendasi akumulasi untuk potensi kenaikan berikutnya ke Rp950
Entry (1) Rp895, Entry (2) Rp885, Cut loss point: Rp865
3. Pakuwon (PWON) (Trading target Rp.695-720)
Secara teknikal perbaikan short dan medium term trend emiten properto ini dapat digunakan sebagai akumulasi untuk kontinuasi kenaikan short dan medium term berikutnya ke Rp695-Rp720
Entry (1) Rp665, Entry (2) Rp645, Cut loss point: Rp635
Secara teknikal perbaikan short dan medium term trend emiten properto ini dapat digunakan sebagai akumulasi untuk kontinuasi kenaikan short dan medium term berikutnya ke Rp695-Rp720
Entry (1) Rp665, Entry (2) Rp645, Cut loss point: Rp635
4. Astra Internaional (ASII) (BUY) (Trading Target Rp8.500-Rp8.700)
Pattern perbaikan momentum dalam short dan medium emiten konglomerat ini dapat digunakan sebagai trading opportunity mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya ke resistance psikologis Rp8.500-Rp8.700
Entry (1) Rp8.050. Entry (2) Rp7.950, cut loss point: Rp7.850
Pattern perbaikan momentum dalam short dan medium emiten konglomerat ini dapat digunakan sebagai trading opportunity mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya ke resistance psikologis Rp8.500-Rp8.700
Entry (1) Rp8.050. Entry (2) Rp7.950, cut loss point: Rp7.850
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar