Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 29-30 Agustus 2016

Hong Kong, Aug 30, 2016 (AFP) 
 Asian markets rose on Tuesday, with Tokyo largely recovering from initial losses as expectations of a US interest rate rise and talk of more Japanese monetary easing pushed the yen down against the dollar.

After Monday's sell-off across most markets, fuelled by the prospect of higher US borrowing costs, investors returned to buying -- buoyed by a rally on Wall Street as fresh data indicated improvement in the world's top economy.

Bets on a rate rise this year have soared after Federal Reserve boss Janet Yellen said last week at the Jackson Hole symposium of central bankers that "the case for an increase in the federal funds rate has strengthened in recent months".

Attention now turns to the release on Friday of the US jobs report, seen as a guide to whether the Fed will move sooner rather than later.

"Without question, jobs day is always a monthly highlight, but given the Federal Reserve board's tilt at Jackson Hole, it plainly appears it will take a big surprise to derail a 2016 Fed hike expectation at this point," Stephen Innes, senior trader at OANDA, said in a note.

"Investor odds of lift-off are hovering near 70 percent for December and Friday's jobs data will offer more information about the probability of a hike in September than anything else."

The dollar rose to 102.42 yen from 101.88 yen in New York, with the Japanese unit also dragged down by comments from the country's top central banker suggesting a further loosening of monetary policy.

- Hike priced in -

The weaker yen could not help Japan's Nikkei index extend Monday's more than two percent rally, and it ended down 0.1 percent.

However, Hong Kong rose 0.9 percent, while Shanghai ended up 0.2 percent, Sydney gained 0.2 percent and Seoul rallied 0.4 percent. There were also gains in Singapore, Taipei and Wellington.

In early European trade London dipped 0.1 percent but Frankfurt and Paris each rose 0.4 percent.

Shares in New York ended well up after the Commerce Department reported US consumer spending saw a healthy rise in June, indicating third-quarter economic growth will be strong.

"The rate hike to some extent is priced in," Logan Best, vice president for securities trading at INTL FCStone Financial, told Bloomberg News.

"There's a good case to be made that any kind of US rate hike would give weakness to the yen and that would give a tailwind to the Nikkei. The rest of the Asian markets won't be impacted as dramatically as Japan as they are not as currency-driven."

Oil prices edged up slightly but made little inroads into the sharp losses suffered Monday on the back of the stronger dollar, which makes the commodity more expensive for buyers using weaker currencies.

West Texas Intermediate was up nine cents at $47.06 and Brent added two cents to $49.28.

- Key figures at 0800 GMT -

Tokyo - Nikkei 225: DOWN 0.1 percent at 16,725.35 (close)

Shanghai - Composite: UP 0.2 percent at 3,074.68 (close)

Hong Kong - Hang Seng: UP 0.9 percent at 23,016.11 (close)

London - FTSE 100: DOWN 0.1 percent at 6,830.16

Euro/dollar: DOWN at $1.1160 from $1.1187 

Dollar/yen: UP at 102.42 yen from 101.88 yen Monday

Pound/dollar: DOWN at $1.3071 from $1.3105


New York - DOW: UP 0.6 percent at 18,502.99 (close)


Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,48% atau 25,64 poin ke level 5.345,13 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (30/8/2016).
Sebanyak 79 saham menguat, 227 saham melemah, dan 228 saham stagnan dari 534 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), PT XL Axiata Tbk. (EXCL), dan PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG di akhir sesi I.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor konsumer yang melorot 1,08%, sektor properti yang melemah 0,90%, dan sektor tambang yang turun 0,84%.
Adapun dua sektor lainnya bergerak positif dengan support utama dari sektor aneka indsutri yang menguat 0,44%.
Saham HMSP juga menjadi penekan utama terhadap pelemahan sektor konsumer pada perdagangan siang ini
Apa saja 10 emiten penekan utama pergerakan IHSG siang ini? Berikut rinciannya:

Berdasarkan kapitalisasi pasar:
Kode
Perubahan
HMSP
-2,20%
EXCL
-8,78%
BYAN
-9,80%
UNVR
-0,66%
GGRM
-1,54%

Berdasarkan presentase: 
Kode
Perubahan
CNTX
-10,00%
AIMS
-9,82%
BYAN
-9,80%
VINS
-9,76%
HDFA
-9,55%

Sumber: Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam perdagangan hari ini, Selasa (30/8/2016), pasar menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa(30/8/2016) mengatakan berita yang disorot pasar adalah:
Berita Global
  • Retail Trade Jepang Juli 2016 membaik ke -0,2% YoY dari -1,4% YoY. (Bloomberg)
  • Tingkat pengangguran Jepang di Juli 2016 turun ke 3% YoY dari 3,1% YoY. (Bloomberg)
  • Konsumsi swasta AS melamat pertumbuhannya ke 0,3% MoM dari 0,4% MoM di Juli 2016. (Bloomberg)
Berita Domestik

  • Dirjen Pajak mengeluarkan peraturan yang memberikan keringanan kepada wajib pajak kecil. WP yang tak mampu membayar uang tebusan cukup membetulkan SPT tahunan. (Investor Daily)
  • OJK batal memberlakukan kebijakan pelonggaran uang mukapembiayaan kendaraan bermotor hingga 0%. (Investor Daily)
  • Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan kini berupaya melibatkan petani dan pengusaha dalam menjaga stabilitas dan juga pasokan pangan strategis. (Kompas)
  • Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dipotong Rp6,9 triliun. (Investor Daily)
  • Penerimaan pajak hingga Agustus 2016 hanya mencapai 44% dari target. (Investor Daily)
Bisnis.com, JAKARTA-- Meski berpeluang kembali melemah, NH Korindo Securities Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan pada perdagangan Selasa (30/8/2016) bisa menguat seiring membaiknya bursa saham Amerika Serikat.
Kepala Riset NH Korindo Reza Priyambada mengatakan secara teknikal, IHSG untuk kali ketiga gagal menembus area resisten untuk memasuki area 5.500, sehingga kecenderungan untuk kembali koreksi sehat berpeluang masih terjadi.
Pelemahan tersebut didukung oleh sentimen yang datang dari global di mana The Fed berpeluang untuk menaikkan tingkat suku bunga AS apabila data ketenagakerjaan yang akan dirilis di akhir pekan ini sesuai dengan ekspektasi Bank Sentral AS tersebut.
"Mulai membaiknya laju bursa saham AS diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi jalannya IHSG pada hari ini. Tetap waspada dan cermati sentimen yang ada," katanya dalam riset.
Dia memprediksi indeks ada di level support 5.314-5.359 dan resisten 5.398-5.428 pada perdagangan hari ini.
Pertimbangan saham-saham a.l :
KRAS 900-955 | Spinning candlestick indicating bullish reversal. Price trying to break upper Bollinger band. | Trd buy slm bertahan di atas 900. SL 890
INAF1850-1990 | Inverted hammer indicating bullish reversal. Stochastic indicator trying to reach overbought area | Trd buy slm bertahan di atas 1850. SL 1840
WSKT2750-2820 | Spinning candlestick indicating bullish reversal. Stochastic indicator still maintain in the middle area| Trd buy slm bertahan di atas 2750. SL 2730
BDMN 4000-4120 | spinning candlestick indicating bullish continuing. CCI still goes up. | Trd buy slm bertahan di atas 3980. SL 3940
RALS 1250-1400 | White candlestick indicating bullish reversal. Price traded slightly above MA20 dayline. Price still maintain at MBB | Trd buy slm bertahan di atas 1250. SL 1235
AKRA6850-7025 | Hammer indicating bullish hammer. Williams %R still goes up to overbought area | Trd buy slm bertahan di atas 990. SL 980
IMJS430-480 | White candlestick indicating bullish reversal. Stochastic trying to hikes from oversold area | Trd buy slm bertahan di atas 430. SL 420

JAKARTA kontan. Di awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,25% menjadi 5.370,76. Kemarin,(29/8), IHSG memimpin kejatuhan bursa saham Asia.
Pelemahan IHSG dipengaruhi oleh pidato Gubernur Bank Sentral The Fed Janet Yellen, yang mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS dua kali dalam tahun ini. Jika keadaan ekonomi AS terus membaik, kenaikan suku bunga bisa terjadi pada September 2016 nanti.
Kini The Fed tengah mencoba menyeimbangkan pertumbuhan dan kekhawatiran overheating ekonomi. Kembali ke Jakarta, kemarin asing mencatatkan net sell sebesar 151,4 miliar.
Krishna Setiawan analis Lautandhana Securindo, menjelaskan, sentimen dari dalam negeri, yaitu program pengampunan pajak terasa perkembangannya melambat. "Awalnya bisa menjadi sentimen positif, tapi semakin ke sini pelaku pasar gelisah, sehingga profit taking," kata Krishna.
Pada perdagangan hari ini (30/8) Deky Rahmat Sani, analis NH Korindo Securities, memprediksi, IHSG balik ke zona hijau, support di 5.359 – 5.314 dan resistance di 5.398 – 5.428.
Krishna memprediksi, IHSG akan moderat atau terjadi penurunan tapi tidak sedalam kemarin, di 5.348 - 5.400. (Dini Aldiani)


Jakarta detik -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan di awal pekan bergerak di teritori negatif.

Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak melemah 13,685 poin (0,25%) ke 5.425,146. Sementara indeks LQ45 bergerak turun 3,434 poin (0,37%) ke 934.153.

Mengawali perdagangan Senin (29/8/2016), IHSG dibuka terpangkas 15,830 poin (0,29%) ke 5.423,001. Sementara indeks LQ45 dibuka terkoreksi 4,093 poin (0,44%) ke 933.494.

Mengakhiri perdagangan akhir pekan lalu, IHSG ditutup terkoreksi 15,285 poin (0,28%) ke 5.438,831. Sementara indeks LQ45 ditutup terpangkas 3,722 poin (0,40%) ke 937.587.

Sementara di pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS pagi ini dibuka di Rp 13.205 dibandingkan posisi akhir pekan lalu di Rp 13.214.

Berikut kondisi bursa saham Asia pagi ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 351,58 poin (2,15%) ke 16.712,29
  • Indeks Hang Seng turun 132,29 poin (0,58%) ke 22.777,25
  • Indeks SSE Composite turun 7,15 poin (0,23%) ke 3.063,99
  • Indeks Straits Times turun 16,29 poin (0,58%) ke 2.841,44
(drk/drk) 


Bisnis.com, TOKYO – Pergerakan bursa saham Asia selain Jepang dilaporkan melemah pada perdagangan pagi ini, Senin (29/8/2016), setelah Gubernur The Fed Janet Yellen menyatakan kemungkinan kuat penaikan suku bunga AS.
Indeks MSCI Asia Pacific selain Jepang turun 0,8% pada pukul 09.12 pagi waktu Tokyo (07.12 WIB).
Dalam pidatonya di Jackson Hole pada Jumat lalu, Yellen menyatakan bahwa kemungkinan untuk pengetatan kebijakan telah menguat. Meski dia tidak menyebutkan waktu spesifik dalam hal langkah tersebut, Wakil Gubernur The Fed Stanley Fischer menyatakan mungkinnya kenaikan suku bunga pada September.
Menyusul pernyataan tersebut, prediksi bagi kenaikan suku bunga The Fed pada September melonjak menjadi 42% dari 22% sepekan sebelumnya. Sementara prediksi bagi kenaikan pada Desember naik menjadi 65% setelah bank sentral menegaskan kembali langkah mereka untuk kebijakan moneter demi mencegah kemerosotan ekonomi.
“Akan ada sedikit tekanan pada pasar. The Fed tetap bergantung pada data, dan itu kembali memberi hambatan bagi pasar global dengan adanya laporan non-farm payroll AS pada Jumat (pekan ini). Hal itu menjadi sangat penting bagi arah pergerakan pasar dalam jangka pendek,” kata Michael McCarthy, Kepaka strategi pasar CMC Markets, seperti dilansir Bloomberg hari ini.

Sejalan dengan pergerakan bursa Asia, indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,5%, sementara indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,1% dan indeks S&P/NZX 50 New Zealand sedikit berubah.

Bisnis.com, JAKARTA— Investor disarankan untuk melakukan akumulasi saham big cap dan lapis dua pada perdagangan saham Senin (29/8/2016).
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan sentiment dari potensi the Fed menaikan suku bunga dan data ekonomi Indonesia yang membaik dapat memicu investor asing untuk melakukan aksi pembeilan cukup agressif di saham big cap index dan lapis dua. Hal ini bisa mendobrak IHSG di atas resistance psikologis 5.500.
DIa menjelaskan, pekan lalu IHSG sempat terkoreksi ke 5.300, di mana saat itu investor asing mulai berpikir akan terjadi penekanan IHSG lebih lanjut ke 5.180. Namun, ternyata IHSG bisa bertahan di atas 5.360 dan tutup kembali diatas 5.400 serta membatalkan skenario utuk koreksi ke 5.180.
“Dengan demikian ada skenario bullish untuk berlajut di atas 5.500. Rekomendasi akumulasi saham big cap index drivers seperti ASII, TLKM dan saham batu bara untuk antipasi kenaikan harga minyak mentah di atas US$50 per barel yang mediskon kemungkinan the Fed menaikan bunga di September nanti,” katanya dalam riset.
Stock picks & 1-week targets: (BUY: ASII, TLKM, ADRO, UNTR)
1. Astra International (ASII) (BUY) (Trading target: Rp8.650-Rp8.850)
Entry buy (1) Rp8.275, Entry buy (2) Rp8.150, Cut loss point: Rp8.075
2. Telekomunikasi (TLKM) (BUY) (Trading target: Rp4.300)
Entry (1) Rp4.170, Entry (2) Rp4.120, Cut-loss point: Rp4.070
3. Adaro Energy (ADRO) (BUY) (Trading target Rp1.200)
Entry: (1) Rp1.085, Entry (2) Rp1.065, Cut loss point Rp1.045
4. United Tractors (UNTR) (BUY): (Trading target Rp19.500)
Entry: (1) Rp17.500, Entry (2) Rp17.250, Cut loss point Rp16.800

Bisnis.com, JAKARTA— PT Asjaya Indosurya Securities memprediksi indeks harga saham gabungan pada perdagangan Snein (29/8/2016) berpeluang menguat seiring data perkonomian dalam negeri yang stabil.
Analis Asjaya Indosurya William Surya Wijaya mengatakan IHSG masih terus berjuang melepas diri dari fase konsolidasi di tengah capital inflow yang masih terus membanjiri pasar modal Indonesia.
Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan investor yang masih cukup tinggi terhadap pertumbuhan perekonomian dalam negeri seiring langkah sigap dari pemerintah dalam menghadapi gejolak perekonomian.
“Pekan ini pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh riis data perekonomian awal bulan, inflasi terlihat masih akan cukup terkendali sehingga dapat menopang kenaikan lanjutan dari IHSG,” katanya dalam riset.
Menurutnya, potensi penguatan masih terlihat cukup besar dan setiap peluang koreksi wajar dapat dimanfaatkan oleh investor sebagai peluang untuk melakukan akumulasi pembelian. Saat ini support IHSG terlihat terjaga cukup kuat pada level 5.386 dengan target resistance 5.500 yang perlu digapai untuk kembali memperkuat pola uptrend IHSG.
Adapun, saham pilihan hari ini a.l ICBP, PGAS, EXCL, JSMR, BBNI, KAEF, INDF, TLKM, dan PWON.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk