Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 11 08 16

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan kenaikan 0,47% di akhir sesi I. Dengan demikian, posisi terakhir indeks berada di level 5.449,68.
Investor asing masih rajin mengoleksi saham-saham bank Tanah Air. Data RTI menunjukkan, net buy asing pada indeks kali ini mencapai Rp 97,7 miliar di seluruh market. Sedangkan di pasar reguler, net buy asing senilai Rp 102,9 miliar.
Daewoo Securities dalam risetnya memprediksi, hari ini, IHSG masih cenderung konsolidasi. "Perkiraan trading range hari ini 5,397-5,465. Indikator MFI optimized dan indikator W%R optimized akan mendekati support trendline dengan volume tembus rata-rata," papar Daewoo.
Kenaikan indeks disokong oleh 162 saham. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyaj 117 saham dan 104 saham lainnya enggan bergerak.
Volume transaksi siang ini melibatkan 6,592 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,992 triliun.
Tiga sektor dengan lompatan terbesar di antaranya: sektor barang konsumen naik 1,7%, sektor konstruksi naik 1,5%, dan sektor manufaktur naik 0,96%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top gainers, di antaranya: PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 6,11% menjadi Rp 1.910, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik 5,74% menjadi Rp 1.935, dan PT Alam Sutera Realty Tbj (ASRI) naik 3,64% menjadi Rp 570.
Sedangkan di posisi top losers, terdapat saham-saham: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 3,61% menjadi Rp 18.675, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 3,46% menjadi Rp 1.115, dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 3,07% menjadi Rp 11.050.


JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat hari ini (11/8). Di sisi lain, koreksi indeks saham selama dua hari terakhir diyakini hanya sementara.
IHSG kemarin (10/8) ditutup turun 0,30% ke level 5.423,95 dengan volume cenderung moderat. Kendati indeks menyusut, pemodal asing masih mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 2,6 triliun.
Analis Minna Padi Investama Christian Saortua menyebutkan, penurunan IHSG kemarin hanya bersifat koreksi sementara akibat indeks sudah menguat tajam sejak pekan lalu. Koreksi dianggap bagus demi menopang laju indeks ke depan.
"Ada gap pada perdagangan awal pekan ini dan sekarang sudah tertutupi," kata Christian.
Christian yakin IHSG masih bisa menguat karena investor asing masih dominan melakukan aksi beli di pasar. Ia memprediksi hari ini IHSG bakal menguat ke kisaran 5.347–5.465.
Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya juga memprediksi IHSG hari ini menguat, dengan rentang pergerakan 5.404–5.500. William mengemukakan, kekuatan indeks saham masih cukup besar dan berpotensi menuju target resistance berikutnya, yakni di level 5.500, dalam waktu dekat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih