JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak berhasil bangkit hingga akhir sesi I, Jumat (26/8). Berdasarkan data RTI, pada pukul 11.30 WIB, indeks tercatat turun 0,33% menjadi 5.435,86.
Ada 169 saham yang tergerus. Sementara, jumlah saham yang naik 98 saham dan 69 saham lainnya diam di tempat.
Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 3,738 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,459 triliun.
Sementara itu, sembilan sektor tak berdaya. Tiga sektor dengan penurunan terbesar yakni: sektor perdagangan turun 0,7%, sektor agrikultur turun 0,69%, dan sektor konstruksi turun 0,64%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top losers antara lain: PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun 2,34% menjadi Rp 1.875, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 2,23% menjadi Rp 3.070, dan PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 1,82% menjadi Rp 162.
Sedangkan posisi top losers indeks LQ 45 dihuni oleh saham-saham: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 1,65% menjadi Rp 18.475, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik 1,56% menjadi Rp 9.775, dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 1,5% menjadi Rp 270.
Kendati demikian, investor asing masih membeli saham-saham Indonesia. Salah satu buktinya, nilai total pembelian bersih (net buy) saham oleh asing di seluruh market mencapai Rp 70,5 miliar. Sedangkan di pasar reguler, net buy asing senilai Rp 63,5 miliar.
Hadiyansyah, analis teknikal PT Mandiri Sekuritas menilai, secara teknikal, IHSG dalam beberapa hari terakhir menguji support di SMA 20 D dan mampu bertahan di atas SMA 20 D. Â
"Hari ini IHSG akan mencoba menguji resistance di level tertinggi intraday yang pernah di capai (5.476). Namun seperti siklus yang terjadi sebelumnya IHSG rawan terkoreksi di akhir pekan," jelasnya.
Dia mengestimasi, pergerakan indeks hari ini akan berada di kisaran 5.400 sampai dengan 5.476
http://investasi.kontan.co.id/news/meski-asing-net-buy-ihsg-sesi-i-masih-negatif
Sumber : KONTAN.CO.ID
Jakarta-Pada sesi pertama perdagangan Jumat (26/8/2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,048 poin (0,00%) ke posisi 5.454,068.
Sebanyak 14 saham ditransaksikan naik, 9 saham turun, 21 saham stagnan, dan 528 saham tidak ditransaksikan sama sekali.
Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp27,2 miliar dan belum terjadi transaksi di pasar negosiasi.
Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp15,1 miliar dan penjualan saham senilai Rp13,6 miliar. Alhasil, investor asing mencatatkan pembelian saham bresih (net foreign buy) senilai Rp1,5 miliar.
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2319958/buka-sesi-i-ihsg-merah-tipis-004-poin-di-5454
Sumber : INILAH.COM
Ada 169 saham yang tergerus. Sementara, jumlah saham yang naik 98 saham dan 69 saham lainnya diam di tempat.
Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 3,738 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,459 triliun.
Sementara itu, sembilan sektor tak berdaya. Tiga sektor dengan penurunan terbesar yakni: sektor perdagangan turun 0,7%, sektor agrikultur turun 0,69%, dan sektor konstruksi turun 0,64%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top losers antara lain: PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun 2,34% menjadi Rp 1.875, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 2,23% menjadi Rp 3.070, dan PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 1,82% menjadi Rp 162.
Sedangkan posisi top losers indeks LQ 45 dihuni oleh saham-saham: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 1,65% menjadi Rp 18.475, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik 1,56% menjadi Rp 9.775, dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 1,5% menjadi Rp 270.
Kendati demikian, investor asing masih membeli saham-saham Indonesia. Salah satu buktinya, nilai total pembelian bersih (net buy) saham oleh asing di seluruh market mencapai Rp 70,5 miliar. Sedangkan di pasar reguler, net buy asing senilai Rp 63,5 miliar.
Hadiyansyah, analis teknikal PT Mandiri Sekuritas menilai, secara teknikal, IHSG dalam beberapa hari terakhir menguji support di SMA 20 D dan mampu bertahan di atas SMA 20 D. Â
"Hari ini IHSG akan mencoba menguji resistance di level tertinggi intraday yang pernah di capai (5.476). Namun seperti siklus yang terjadi sebelumnya IHSG rawan terkoreksi di akhir pekan," jelasnya.
Dia mengestimasi, pergerakan indeks hari ini akan berada di kisaran 5.400 sampai dengan 5.476
http://investasi.kontan.co.id/news/meski-asing-net-buy-ihsg-sesi-i-masih-negatif
Sumber : KONTAN.CO.ID
Jakarta-Pada sesi pertama perdagangan Jumat (26/8/2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,048 poin (0,00%) ke posisi 5.454,068.
Sebanyak 14 saham ditransaksikan naik, 9 saham turun, 21 saham stagnan, dan 528 saham tidak ditransaksikan sama sekali.
Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp27,2 miliar dan belum terjadi transaksi di pasar negosiasi.
Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp15,1 miliar dan penjualan saham senilai Rp13,6 miliar. Alhasil, investor asing mencatatkan pembelian saham bresih (net foreign buy) senilai Rp1,5 miliar.
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2319958/buka-sesi-i-ihsg-merah-tipis-004-poin-di-5454
Sumber : INILAH.COM
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bahana Securities mengestimasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan menjelang akhir pekan ini (26/8/2016) akan cenderung bergerak menguat di kisaran 5.425-5.475.
"Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain ADHI, ADRO, AKRA, BBRI, CPIN, ERAA, HMSP, HRUM, ISAT, LPCK, LPPF, LSIP, MAPI, MIKA, MYOR, PPRO, TMAS, dan UNVR," papar riset dari Bahana Securities.
Sementara itu, pada perdagangan jelang akhir pekan ini rupiah juga diestimasi menguat, bergerak di kisaran Rp 13.075 - Rp 13.300 per dollar AS.
Pada Kamis (25/8/2016) kemarin, rupiah ditutup menguat ke level Rp 13.242 per dollar AS. Adapun pada perdagangan kemarin,IHSG ditutup naik 50 poin atau 0,93 persen ke level 5.454,12 dengan nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp 6,0 triliun.
Penguatan terjadi karena delapan sektor mengalami penguatan dipimpin sektor consumer dan industri, sementara hanya sektor pertambangan yang mengalami penurunan.
"Secara teknikal, indeks rebound dari support MA20 dengan morning star candle meski volume rendah. Stochastic, RSI dan MACD berpeluang golden cross. Dengan demikian, IHSG diperkirakan akan cenderung menguat," tulis riset Bahana Securities.
Komentar
Posting Komentar