JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 24,119 poin (0,54%) ke level 4.507,195 pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (15/10/2015). Indeks LQ45 juga bertambah 6,953 poin (0,91%) ke level 770,070.
IHSG rebound ditopang aksi beli investor domestik. Sebaliknya, investor asing mengalirkan uangnya keluar bursa, meski umlahnya tidak besar. Investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 34,12 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 262.048 kali dengan volume 6,703 miliar lembar saham senilai Rp 5,268 triliun. Sebanyak 137 saham naik, 129 turun, dan 109 saham stagnan.
Bursa-bursa Asia juga berhasil mempertahankan momentum penguatan, dengan pasar saham Tiongkok melonjak paling tinggi. Indeks Nikkei 225 melonjak 205,90 poin (1,15%) ke level 18.096,90 dan indeks Hang Seng menanjak 485,73 poin (2,16%) ke level 22.925,64. Sedangkan indeks Komposit Shanghai melompat 75,63 poin (2,32%) ke level 3.338,07 dan indeks Straits Times naik 28,54 poin (0,96%) ke level 3.012,46.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini menguat. Dolar AS berada di Rp 13.355 dibandingkan posisi pada Selasa sore di Rp 13.456. (ID/*/ths)
http://id.beritasatu.com/marketandcorporatenews/ihsg-naik-24-poin-ke-level-4507/129803
(rzk)
Sumber : INVESTOR DAILY
IHSG rebound ditopang aksi beli investor domestik. Sebaliknya, investor asing mengalirkan uangnya keluar bursa, meski umlahnya tidak besar. Investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 34,12 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 262.048 kali dengan volume 6,703 miliar lembar saham senilai Rp 5,268 triliun. Sebanyak 137 saham naik, 129 turun, dan 109 saham stagnan.
Bursa-bursa Asia juga berhasil mempertahankan momentum penguatan, dengan pasar saham Tiongkok melonjak paling tinggi. Indeks Nikkei 225 melonjak 205,90 poin (1,15%) ke level 18.096,90 dan indeks Hang Seng menanjak 485,73 poin (2,16%) ke level 22.925,64. Sedangkan indeks Komposit Shanghai melompat 75,63 poin (2,32%) ke level 3.338,07 dan indeks Straits Times naik 28,54 poin (0,96%) ke level 3.012,46.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini menguat. Dolar AS berada di Rp 13.355 dibandingkan posisi pada Selasa sore di Rp 13.456. (ID/*/ths)
http://id.beritasatu.com/marketandcorporatenews/ihsg-naik-24-poin-ke-level-4507/129803
JAKARTA - PT Aneka tambang Tbk (ANTM) mengaku siap jika dipercaya untuk mengambil alih alias akuisisi saham yang didivestasikan PT Freeport Indonesia pada Oktober ini. Rencananya, Freeport akan memberikan 10,64 persen dari keseluruhan saham.
Direktur Utama Antam, Tedy Badrujaman menyatakan siap jika ditunjuk mengambil saham tersebut. Antam juga siap berkolaborasi dengan pihak lain untuk mencaplok saham yang akan dilepas Freeport.
"Antam siap bila ditunjuk dalam pengambilan saham tersebut. Nah uangnya dari mana? Ya kerjasama dengan yang lain," kata dia di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kamis (15/10/2015).
Lebih lanjut dia mengaku teknologi dan operasional bisnis hulu Antam dan Freeport tidak jauh beda. Hal ini semakin meyakinkan Antam untuk mengambil alih saham tersebut.
"Secara operasional juga mirip. Tambang dalam juga sama hanya kalau freeport lebih besar. Nah secara prinsip menambang juga sama," imbuhnya.
Namun sayangnya, Tedy mengatakan belum ada lampu hijau dari pemerintah soal penunjukan ambil alih saham perusahaan yang tengah menjadi perbincangan hangat ini.
"Kita juga sedang menanti bentuk partnership. Ada berita juga dari Freeport ingin IPO. Artinya ini belum pasti. Namun kami siap bila kami ditunjuk untuk ambil saham," imbuhnya.
Untuk diketahui, 14 Oktober 2015 Freeport harus mulai menawarkan sahamnya kepada pemerintah. Namun, perusahaan berbasis di AS ini mengulur waktu divestasi dengan alasan menanti revisi PP 77 tahun 2014.
Saham yang ditawarkan nanti, berdasarkan skala prioritas akan ditawarkan kepada pemerintah terlebih dahulu. Setelah itu posisi kedua ditawarkan kepada BUMN, prioritas ketiga barulah BUMD, dan terakhir swasta, termasuk melalui IPO.
Sumber : INVESTOR DAILY
Komentar
Posting Komentar