Jakarta detik -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 47 poin didorong penguatan saham-saham unggulan. Naiknya IHSG juga terbantu penguatan rupiah.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat. Dolar AS berada di Rp 13.506 dibandingkan posisi pada perdagangan akhir pekan lalu di Rp 13.535.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik 12,828 poin (0,28%) ke level 4.534,710 menjadi satu-satunya yang menghijau di antara bursa regional. Aksi beli selektif investor domestik membuat IHSG bertahan positif.
Aksi beli selektif mendorong saham-saham menguat. Delapan sektor industri di lantai bursa berhasil menguat, sektor pertambangan dan industri dasar melemah.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG bertambah 33,284 poin (0,74%) ke level 4.555,166 bertahan positif di tengah koreksi pasar saham Asia. Investor asing mulai kembali berburu saham.
Melambatnya ekonomi China tidak membuat investor berhenti berburu saham potensial. Saham-saham unggulan, seperti perbankan dan konsumer masih diminati investor.
China mencatatkan pertumbuhan ekonomi 6,9% sepanjang kuartal III-2015. Angka ini merupakan yang terendah sejak krisis keuangan global terjadi di 2009 lalu.
Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (19/10/2015), IHSG ditutup menanjak 47,962 poin (1,06%) ke level 4.569,844. Sementara Indeks LQ45 ditutup melaju 13,117 poin (1,70%) ke level 785,388.
Indeks berhasil menghindari zona merah sepanjang perdagangan hari ini. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 261,189 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 241.902 kali dengan volume 7,59 miliar lembar saham senilai Rp 5,139 triliun. Sebanyak 166 saham naik, 115 turun, dan 77 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan awal pekan dengan mix, hanya pasar saham Hong Kong yang menguat. IHSG jauh meninggalkan indeks acuan regional.
Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore hari ini:
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Mayora (MYOR) turun Rp 2.975 ke Rp 28.025, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 900 ke Rp 12.000, Indocement (INTP) turun Rp 650 ke Rp 18.900, dan Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 500 ke Rp 10.500.
(ang/dnl)
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat. Dolar AS berada di Rp 13.506 dibandingkan posisi pada perdagangan akhir pekan lalu di Rp 13.535.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik 12,828 poin (0,28%) ke level 4.534,710 menjadi satu-satunya yang menghijau di antara bursa regional. Aksi beli selektif investor domestik membuat IHSG bertahan positif.
Aksi beli selektif mendorong saham-saham menguat. Delapan sektor industri di lantai bursa berhasil menguat, sektor pertambangan dan industri dasar melemah.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG bertambah 33,284 poin (0,74%) ke level 4.555,166 bertahan positif di tengah koreksi pasar saham Asia. Investor asing mulai kembali berburu saham.
Melambatnya ekonomi China tidak membuat investor berhenti berburu saham potensial. Saham-saham unggulan, seperti perbankan dan konsumer masih diminati investor.
China mencatatkan pertumbuhan ekonomi 6,9% sepanjang kuartal III-2015. Angka ini merupakan yang terendah sejak krisis keuangan global terjadi di 2009 lalu.
Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (19/10/2015), IHSG ditutup menanjak 47,962 poin (1,06%) ke level 4.569,844. Sementara Indeks LQ45 ditutup melaju 13,117 poin (1,70%) ke level 785,388.
Indeks berhasil menghindari zona merah sepanjang perdagangan hari ini. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 261,189 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 241.902 kali dengan volume 7,59 miliar lembar saham senilai Rp 5,139 triliun. Sebanyak 166 saham naik, 115 turun, dan 77 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan awal pekan dengan mix, hanya pasar saham Hong Kong yang menguat. IHSG jauh meninggalkan indeks acuan regional.
Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore hari ini:
- Indeks Nikkei 225 turun 160,57 poin (0,88%) ke level 18.131,23.
- Indeks Hang Seng naik tipis 8,24 poin (0,04%) ke level 23.075,61.
- Indeks Komposit Shanghai melemah 4,65 poin (0,14%) ke level 3.386,70.
- Indeks Straits Times berkurang 3,83 poin (0,13%) ke level 3.026,78.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Mayora (MYOR) turun Rp 2.975 ke Rp 28.025, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 900 ke Rp 12.000, Indocement (INTP) turun Rp 650 ke Rp 18.900, dan Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 500 ke Rp 10.500.
Sangat = sangat menarik................
BalasHapusOh, gitu ya, trims lah :)
BalasHapus