Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 09 Oktober 2015 (RAME)


JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (9/10), menguat 97.911 poin (2,18%) ke level 4.589,344. Indeks LQ45 juga naik 20,389 poin (2,65%) ke posisi 788.952 dan Indeks Investor33 juga mengalami penguatan sebesar 7,71 poin atau naik 2,44 persen ke level 322,95.

Seharian ini, indeks terus bergerak di zona hijau. Level tertinggi IHSG sempat berada di 4.612,093 dan terendahnya di level 4.538,504.

Perdagangan saham hari ini berjalan ramai, sebanyak 212 saham naik, 82 saham turun, dan 82 saham stagnan. Total frekuensi 316.068, total volume 9,5 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 8 triliun.

Penguatan IHSG ditopang oleh seluruh sektor yang menghijau, dipimpin sektor aneka industri yang naik hingga 4,94%, disusul sektor pertambangan naik 3,48%, dan lain-lain.

Saham-saham yang masuk dalam top gainers adalah UNTR yang naik 1,225 poin (6,63%) ke Rp 19.700, ICBP naik 725 poin (5,87%) ke Rp 13.075, BBRI naik 575 poin (5,76%) ke Rp 10.550, GGRM naik 500 poin (1,16%) ke Rp 43.425.

Saham-saham yang masuk dalam top looser adalah CNTX turun 1.000 poin (6,25%) ke Rp 15.000, MIKA turun 750 poin (2,66%) ke Rp 27.450, LPGI turun 550 poin (9,48%) ke Rp 5.250, LPIN turun 450 poin (7,50%) ke Rp 5.550.

Di bursa saham regional, Indeks Nikkei 225 naik 297,50 poin (1,64%) 18.438,67 dan Indeks Hang Seng naik 383,45 poin (1,72%) ke 22.738,36. Sedangkan Indeks SSE Composite naik 39,79 poin (1,27%) ke 3.183,15 dan Indeks Straits Times naik 47,21 poin (1,60%) ke 2.994,07. (ID/*/ths)
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) genap menutup pekan ini dengan kenaikan berturut-turut lima hari. Jumat (9/10), indeks melaju 87,91 poin atau 2,18% menjadi 4.589,34.
Dengan kenaikan tersebut, IHSG lebih tinggi 9,07% dibanding pekan lalu.
Sebanyak 212 saham mendorong bursa hijau, berbanding dengan 82 yang turun. Sedangkan 82 saham lainnya tak bergerak.
Sepuluh sektor kompak menguat, dipimpin saham-saham aneka industri yang melaju 4,94%. Sektor pertambangan dan konstruksi mengikuti dengan kenaikan masing-masing 3,48% dan 2,63%.
Hari ini, di pasar reguler, investor asing masih lebih banyak melakukan aksi beli. Net buy asing sekitar Rp 300 miliar.
Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memimpin penguatan di antara saham LQ45 dengan lompatan 9,68% menjadi Rp 680. Saham PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) mengekor dengan kenaikan 7,5% menjadi Rp 6.450 per saham.
Saham yang mengalami pelemahan di antara bluechips antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang tergerus 2,33% menjadi Rp 10.500, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar 1,14% menjadi Rp 39.050, dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) yang turun 0,37% menjadi Rp 1.345 per saham.

Editor: Sanny Cicilia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒