Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 07 Oktober 2015


JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir memerah pasca bergerak liar di sesi pertama perdagangan, Rabu (7/10). Data RTI menunjukkan indeks turun 0,39% atau 17,38 poin ke level 4.428,39 pukul 12.00 WIB.
Tercatat 164 saham bergerak naik, 116 saham bergerak turun, dan 78 saham stagnan. Perdagangan sesi pertama ini melibatkan 2,95 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3 triliun.
Lima indeks sektoral memerah antara lain; barang konsumsi turun 1,54%, infrastruktur turun 1,38%, agrikultur turun 1,08%, manufaktur turun 0,81%, dan perdagangan turun 0,20%.
Sedangkan, sisanya menghijau yakni konstruksi naik 0,77%, pertambangan naik 0,57%, industri dasar naik 0,09%, aneka industri naik 0,07%, dan keuangan naik 0,04%.
Ada pun saham-saham yang masuk top losers LQ45 antar lain; PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 6,47% ke Rp 2.170, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 4,74% ke Rp 42.725, dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 4,08% ke Rp 2.940.
Saham-saham yang masuk top gainer lQ45 yakni; PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 8,04% ke Rp 605, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 6,70% ke Rp 5.975, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 4,67% ke Rp 10.650.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menuturkan, secara historis kenaikan IHSG yang signifikan cukup rawan dengan aksi ambil untung. Aksi ambil untung dapat diredam jika sentimen positif baik dari internal maupun global masih kuat.
Editor: Yudho Winarto.
JAKARTA. Indeks Saham Gabungan (IHSG) berfluktuasi pasca penguatan perdagangan Selasa (6/10) kemarin. Data RTI menunjukkan indeks dibuka naik 0,70% atau 30,01 poin ke level 4.475,43 pukul 09.08 WIB, Rabu (7/10).
Tercatat 122 saham bergerak naik, 33 saham bergerak turun, dan 56 saham stagnan. Pada pembukaan perdagangan hari ini melibatkan 559 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 584 miliar.
Secara sektoral, enam dari 10 indeks sektoral menghijau. Di antaranya; pertambang naik 1,66%, keuangan naik 0,73%, dan konstruksi naik 0,58%. 
Sementara, empat saham yang memerah yakni aneka industri turun 0,62%, infrastruktur turun 0,18%, manufaktur turun 0,03%, dan manufaktur turun 0,01%.
Lanjar Nafi Taulat, analis Reliance Securities, mewanti-wanti perdagangan hari ini berpotensi berbalik arah. Secara teknikal, indeks sudah mendekati indikator resistance MA 50. "Ada pullback di indikator ini," kata Lanjar.
Asal tahu saja, saham Asia naik, mengalami kenaikan terbesar untuk 5 hari dalam hampir 4 tahun terakhir, diiringi lonjakan saham Samsung Electronics Co setelah laba kuartalan yang melebihi perkiraan dan para investor menunggu keputusan kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ).
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2 % ke level 129,23 pada pukul 09:03 pagi waktu Tokyo, seiring saham Samsung rally 3,8 %.
Indeks Australia S&P / ASX 200 turun 0,4 % dan Indeks S&P / Indeks NZX 50 Selandia Baru sedikit berubah. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,4 %.
Editor: Yudho Winarto.

 Jakarta-Pada sesi pertama perdagangan Rabu (7/10/2015) tepat pukul 09.00 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 22,659 poin (0,510%) ke posisi 4.468,440 dari posisi pembukaan pukul 08.55 di angka 4.458,839.

Di menit pertama perdagangan, indeks mencapai level tertingginya di 4.481,524 atau menguat 35,743 poin dan mencapai level terendahnya 4.458,839 atau menguat 13,058 poin.

Sebanyak 121 saham menguat, 27 saham turun, 32 saham stagnan, dan 377 saham tidak ditransaksikan.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2242980/awali-sesi-i-ihsg-terbang-226-poin-ke-4468





Sumber : INILAH.COM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (7/10/2015) diprediksi bergerak pada rentang support 4.378-4.496 dan resisten 4.478-4.486.

Analis PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambadamengatakan, kenaikan IHSG terlihat lebih cepat dibandingkan dengan penguatan rupiah, bahkan dalam satu bulan ini telah mencetak rekor tertingginya.

Hal tersebut, kata Reza, mengindikasikan bahwa jika korelasi yang sama masih akan terus berlanjut, maka IHSG kemungkinan akan terkoreksi terlebih dahulu dalam jangka pendek agar selaras dengan nilai tukar rupiah.

"Penguatan yang terjadi mulai terbatas, sehingga rawan aksi profit taking, tetap cermati sentimen yang ada," ujar Reza.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒