WE Online, Jakarta - Di tengah kekhawatiran akan terjadinya penurunan, laju IHSG mampu mengawali pekan ini dengan kenaikan. Tidak tanggung-tanggung, kenaikan lebih dari 3 persenan langsung di raih oleh IHSG. Bahkan secara persentase, kenaikan tersebut melebihi rata-rata persentase kenaikan sejumlah indeks saham regional yang hanya naik rata-rata 1-2 persen.
Hawa positif pun kembali berhembus dan membuat banyak pelaku pasar kembali melakukan aksi beli seperti harapan kami sebelumnya. Tentu saja aksi beli tersebut membuat mayoritas indeks sektoral mengalami kenaikan, terutama pada indeks industri dasar yang dimotori saham-saham semen, indeks keuangan yang dimotori saham-saham perbankan, dan indeks manufaktur yang dimotori saham-saham semen dan konsumer.
Dimulai dari imbas positifnya laju bursa saham AS dan Eropa seiring dengan jumlah pengangguran Amerika yang tidak sesuai ekspektasi, sehingga menimbulkan asumsi bahwa The Fed akan kembali menunda kenaikan tingkat suku bunga hingga February 2016.
"Lalu dilanjutkan dengan berbalik positifnya laju Rupiah, hingga spekulasi akan hadirnya Paket Kebijakan Ekonomi jilid 3 yang digadang-gadang akan menurunkan tarif dasar listrik (TDL) dan BBM memberikan santapan oase yang positif di tengah minimnya sentimen positif," kata Analis NH Korindo Securities, Reza Priyambada, di Jakarta, Selasa (6/10/2015).
Ia menambahkan, tetap cermati sentimen yang ada. Aksi beli asing yang didukung dengan laju Rupiah yang kembali menguat memberikan tambahan sentimen positif. Transaksi asing kembali nett sell (dari net sell Rp 181,31 miliar menjadi net buy Rp 335,34 miliar).
Menurutnya, pada perdagangan ini, IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4240-4315 dan resisten 4356-4367. White marubozu lewati area middle Bollinger Band (MBB ). MACD kembali mencoba naik setelah membentuk golden cross dengan histogram negatif yang lebih pendek. RSI, Stochastic, dan William’s kembali berbalik naik.
Laju IHSG bertahan di atas area target support 4172-4189 dan mampu melampaui target resisten 4268-4275. Secara historis, kenaikan IHSG yang signifikan akan memicu adanya aksi jual dan rawan aksi profit taking.
"Akan tetapi, jika aksi ambil untung tersebut dapat diredam dan masih dapat diwarnai dengan sentimen positif baik dari internal maupun eksternal maka laju IHSG pun akan kembali menguji tren kenaikannya. Apalagi utang gap 4308-4337 telah terlunasi sehingga laju IHSG pun dapat kembali menemukan momentum kenaikannya meski secara bertahap.Tetap cermati sentimen yang ada," tukasnya.
Penulis: Annisa Nurfitriani
Editor: Cahyo Prayogo
kondisi 4 saham unggulan gw sbb:
bisnis.com: IHSG terus mempertajam penguatan, telah menguat 100,06 poin atau naik 2,3% ke level 4.443,77 pada pukul 10:35 WIB. IHSG memimpin pergerakan indeks acuan di Asia Tenggara.
Pada sekitar waktu yang sama, VN-Index menguat 1,3%, indeks KLCI naik 0,73%, indeks Filipina melonjak 1,65, sedangkan indeks Straits Times naik 1,09%.
Jakarta detik -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 37 poin melanjutkan penguatan kemarin. Aksi beli langsung ramai sejak dibukanya perdagangan.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 14.456 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.452 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG menguat 37,574 poin (0,87%) ke level 4.381,275. Sedangkan Indeks LQ45 naik 9,623 poin (1,31%) ke level 743,325.
Membuka perdagangan, Selasa (6/10/2015), IHSG melesat 70,657 poin (1,63%) ke level 4.414,358. Indeks LQ45 menanjak 16,483 pin (2,25%) ke level 750,185.
Seluruh indeks sektoral kompak menguat pagi ini. Saham-saham unggulan jadi incaran investor sehingga bisa naik tinggi.
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
masih memiliki tenaga untuk melaju pagi ini (6/10) setelah ditutup reli
3,2% kemarin. Mengutip data RTI, pada pukul 09.22 WIB, indeks tercatat
naik 1,75% menjadi 4.419,91.
Secara sektoral, sepuluh sektor kompak menguat. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya sektor industri lain-lain naik 5,2%, sektor keuangan naik 2,2%, dan sektor agrikultur naik 1,7%.
Adapun saham-saham penghuni top gainers pagi ini di antaranya: PT Pudjiadi & Sons Tbk (PNSE) naik 18,71%, PT Tifa Finance Tbk (TIFA) naik 13,48%, dan PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) naik 10,77%.
Kondisi ini sejalan dengan bursa Asia. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,8% menjadi 128,88. Dengan demikian, dalam lima hari terakhir, kenaikan indeks acuan regional ini mencapai 6,4%,
Sementara itu, seluruh indeks acuan regional menghijau. Ambil contoh, indeks Topix Jepang yang naik 1,4% setelah yen melemah 0,5% pada Senin kemarin. Lalu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,2%, indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,8%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 1%.
"Pasar percaya, lemahnya data ekonomi akan menekan bank sentral di Eropa dan Jepang untuk menggelontorkan lebih banyak stimulus. Sedangkan di AS, bank sentral akan menunda pengetatan kebijakan moneternya," jelas Matthew Sherwood, head of investmeny strategy Perpetual Ltd di Sydney.
Secara sektoral, sepuluh sektor kompak menguat. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya sektor industri lain-lain naik 5,2%, sektor keuangan naik 2,2%, dan sektor agrikultur naik 1,7%.
Adapun saham-saham penghuni top gainers pagi ini di antaranya: PT Pudjiadi & Sons Tbk (PNSE) naik 18,71%, PT Tifa Finance Tbk (TIFA) naik 13,48%, dan PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) naik 10,77%.
Kondisi ini sejalan dengan bursa Asia. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,8% menjadi 128,88. Dengan demikian, dalam lima hari terakhir, kenaikan indeks acuan regional ini mencapai 6,4%,
Sementara itu, seluruh indeks acuan regional menghijau. Ambil contoh, indeks Topix Jepang yang naik 1,4% setelah yen melemah 0,5% pada Senin kemarin. Lalu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,2%, indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,8%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 1%.
"Pasar percaya, lemahnya data ekonomi akan menekan bank sentral di Eropa dan Jepang untuk menggelontorkan lebih banyak stimulus. Sedangkan di AS, bank sentral akan menunda pengetatan kebijakan moneternya," jelas Matthew Sherwood, head of investmeny strategy Perpetual Ltd di Sydney.
Editor: Barratut Taqiyyah.
Kemarin IHSG mempertahankan momentum penguatan sejak pembukaan, sehingga mampu melesat 3% saat penutupan. Aksi beli ramai terjadi atas saham-saham unggulan.
Wall Street melonjak tinggi, dengan Indeks S&P 500 positif lima hari berturut-turut, didorong oleh naiknya saham-saham energi berkat harga minyak dunia. Investor pun sudah yakin The Federal Reserve (The Fed) tidak akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya tahun ini.
Bursa-bursa regional pagi ini kompak menguat setelah diberi sentimen positif dari Wall Street semalam. Bursa saham Jepang memimpin penguatan pagi ini.
Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 melonjak 298,23 poin (1,66%) ke level 18.303,72.
- Indeks Hang Seng naik 182,45 poin (0,83%) ke level 22.036,95.
- Indeks Straits Times menanjak 30,78 poin (1,08%) ke level 2.882,03.
(ang/drk)
Komentar
Posting Komentar