Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 25 Februari 2015

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencapai rekor tertinggi pada perdagangan hari ini, Rabu (25/2). IHSG bergerak di zona hijau sejak pagi dan ditutup pada level 5.445,11, naik 0,51% atau 27,79 poin. 
Data RTI menunjukkan, IHSG terutama didorong oleh transaksi yang dilakukan oleh investor domestik. Pada perdagangan Rabu ini, investor domestik mencatatkan aksi beli sebesar Rp 3,54 triliun, sedangkan penjualan saham sebesar Rp 5,58 triliun.
Untuk investor asing mencatatkan pembelian saham sebesar Rp 1,87 triliun dan penjualan sebesat Rp 1,82 triliun. Dengan begitu masih ada nett buyinvestor asing sebesar Rp 40 miliar. Sedangkan nett sell investor domestik sekitar Rp 40 miliar. 
Volume perdagangan saham tercatat sebanyak 6,13 miliar lot, dengan frekuensi sebesar 240.431 kali dan nilai perdagangan saham sebesar Rp 7,18 triliun. Dari perdagangan tersebut, sebanyak 152 saham pengalami penguatan, 141 saham turun, dan 91 saham tidak bergerak. 
Dari transaksi sebesar Rp7,17 triliun, transaksi reguler Rp 4,71 triliun dan transaksi negosiasi Rp 2,45 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 766,71 miliar.
 
 Sebanyak sembilan sektor terapresiasi, dipimpin oleh sektor aneka industri yang naik 1,48% dan sektor manufaktur yang naik 0,79%. Saham di sektor aneka industri yang paling menguat adalah PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) sebesar 3,03% dan PT Astra International Tbk (ASII) sebesar 1,88%.
Di sektor manufaktur, saham yang paling terapresiasi adalah PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) sebesar 6,1% dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) sebesar 5,68%.
Closing market Mandiri Securitas dalam rilisnya mengatakan, IHSG mengikuti penguatan mayoritas indeks saham Asia. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Kospi di Korsel sebesar 0,73% dan indeks Hang Seng di Hong Kong sebesar 0,11%, sedangkan indeks Nikkei225 di Jepang turun 0,1%.
 
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa justru menunjukkan koreksi sejak dibuka tadi siang. Indeks DAX di Jerman turun 0,05% dan CAC di Perancis terkoreksi 0,04%, sedangkan indeks FTSE100 di Inggris naik 0,05%. Di pasar valas, nilai tukar rupiah menguat sebesar 66 poin (0,51%) ke Rp 12.856 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp 12.849-Rp 12.905 per dolar AS.
 
 
Editor: Uji Agung Santosa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒