Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 26 Februari 2015

Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan Kamis (26/2/2015), setelah dibuka melemah.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG saat dibuka turun 0,29% ke 5.429,48. pada pk. 09:09 WIB, indeks jadi turun 0,04% pada pukul 09:09 WIB ke level 5.442,90. 

Dari 507 saham yang diperdagangkan di pasar modal, sebanyak 20 saham negatif dan hanya 13 saham yang menguat. Sisanya, 474 saham stagnan.

Saham-saham yang melemah pagi ini:
ASII
-1,23%
BBCA
-0,89%
BMRI
-0,84%
UNVR
-0,55%
Saham-saham yang menguat pagi ini:
PGAS
+0,47%
AALI
+1,12%
EXCL
+0,84%
CTRA
+1,35%


Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Kamis (26/2) dibuka langsung turun 16 poin ke level 5.429,48 dari 5.445,11.

Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, hingga pukul 09.05 WIB, IHSG melemah 4,87 poin (0,08 persen) menjadi 5.440,20.

Adapun kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 dibuka turun menjadi 394,37 dari 396,16. Indeks LQ45 dibuka turun 4 poin ke level 946,88 dari 926,80. Sementara indeks syariah yang tergabung dalam ISSI dibuka melemah menjadi 174,31 dari 174,80.

Dari global, pasar saham AS bergerak mixed pada penutupan dini hari tadi, setelah adanya sentimen pernyataan Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Janet Yellen yang mengisyaratkan tidak tergesa-gesa untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan (The Fed Rate). Sentimen tersebut ditunjukan oleh menguatnya Indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,08 persen, sedangkan indeks S&P500 turun -0,08 persen.

Dari pasar Asia, pergerakan pasar regional pagi ini bergerak positif. Indeks Nikkei 225 (Jepang) menguat sebesar +0,26 persen, sedangkan indeks Hang Seng (Hong Kong) naik +0,11 persen.

sedangkan emas Comex menguat +0,33 persen ke posisi US$ 1.205 per troy ounce.

Mengacu data Bloomberg, harga minyak mentah dunia di New York Mercantile Exchange pada perdagangan Rabu (25/2) malam pukul 20.30 waktu setempat atau pagi ini 09.00 WIB melemah US$ 0,25 (0,49 persen) ke level US$ 50,974 untuk jenis WTI kontrak 15 April, sedangkan jenis brent crude oil yang biasa dikonsumsi Eropa tergerus US$ 0,03 (0,05 persen) ke level US$ 61,60 untuk kontrak 15 April.

IHSG Rabu (25/2) ditutup menguat 27,79 poin (0,51 persen) ke level 5.445,10. Kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 menguat 3,31 poin (0,84 persen) ke level 396,16, indeks LQ45 menguat 6,37 poin (0,67 persen) ke level 950,83. Sementara saham-saham berbasis syariah yang tergabung dalam ISSI menguat 1,25 poin (0,72 persen) ke level 174,8.

http://www.beritasatu.com/pasar-modal/252409-awal-perdagangan-ihsg-alami-tekanan-jual.html




Sumber : BERITASATU.COM

JAKARTA— Bursa emerging-market menguat ke level tertinggi dalam dalam tiga bulan setelah Gubernur Bank Sentral AS, Janet Yellen memastikan tidak akan menaikkan tingkat bunga dalam waktu dekat ini.

Indeks MSCI Emerging Markets naik 0,5% ke posisi 992,80 di bursa New York atau penutupan tertinggi sejak 28 November.

“The Fed mengindikasikan akan bersabar untuk memutuskan soal tingkat bunga, sehingga membantu penguatan nilai tukar negara berkembang. Kondisi tersebut setidaknya prospek untuk beberapa bulan ini,” ujar Hertta Alava, Head Emerging Markets FIM Asset Management Ltd, sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (26/2/2015).

Indeks Harga Saham Gabungan terus menguat hingga hari keenam, sedangkan Shanghai Composite Index melemah 0,6%.  Indeks Micex Rusia turun 1,5% sekaligus pelemahan hingga hari keempat, sedangkan indeks Ibovespa Brasil melemah 0,1%.

http://market.bisnis.com/read/20150226/7/406636/bursa-emerging-market-indeks-msci-ke-level-tertinggi-didorong-pernyataan-fed




Sumber : BISNIS.COM

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menanjak naik ke level barunya. Rabu (25/2) IHSG menguat 0,51% dibandingkan hari sebelumnya ke level 5.445,11. Kenaikan itu juga masih dibarengi dengan aksi beli investor asing yang sebesar Rp 793,35 miliar. 
Kemudian laju bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific juga ikut menghijau. Kemarin indeks itu naik 0,6% ke 146,20 pada pukul 16.17 waktu Hong Kong. 
Alwy Assegaf, Analis Universal Broker Indonesia mengatakan penguatan indeks kemarin lantaran efek dari testimoni gubernur The Fed, Janet Yellen yang menyatakan belum akan menaikkan suku bunga AS dalam waktu dekat. Lebih lanjut Alwy menjelaskan, The Fed akan menaikkan suku bunga jika inflasinya telah menyentuh level 2%. 
"Jika target tersebut tercapai, ekonomi Amerika Serikat bisa dibilang telah solid," jelasnya. Adapun saat ini ia mencatat inflasi AS berada di level 1,6%. Atas pernyataan Janet Yellen itu pula yang membuat bursa global dan regional menguat. 
Selain itu ada data dari PMI Manufacturing China yang dirilis naik menjadi 50,1. Jumlah tersebut pun lebih besar dari perkiraan yang sebesar 49,7. "Dua sentimen itu lah yang berhasil membuat IHSG kembali mencapai rekor terbarunya," tambah Alwy. 
Sementara dari dalam negeri pergerakan IHSG masih dari investor asing yang terus antusias terhadap pasar dengan melakukan aksi net buy
Analis Sinarmas Sekuritas Eddy Wijaya mengatakan Kamis besok fokus para investor masih pada testomonial Janet Yellen di hari kedua dan AS juga akan merilis data penjualan rumah baru. 
Alwy bilang, besok hingga akhir pekan para investor cenderung mengambil sikap wait and see terhadap data inflasi Indonesia yang akan dirilis pada awal bulan depan. Terlebih belum adanya sentimen baru yang hinggap. Dengan demikian, ia memperkirakan besok akan kembali diwarnai dengan aksi profit taking dari investor lokal. 
Alwy mengira Kamis besok IHSG akan terkoreksi di kisaran 5.420-5.470. Sedangkan Eddy mengira IHSG masih akan menguat di 5.427-5.462. Ia juga merekomendasikan saham-saham yang dapat diperhatikan yakni, ASIIINTP,INDF, dan UNVR
Editor: Uji Agung Santosa

New York -Kemarin banyak pasar saham di seluruh dunia yang cetak rekor, mulai dari Amerika Serikat (AS) hingga Indonesia. Investor memborong saham sehingga harganya naik.

Salah satu alasan banyak bursa cetak rekor adalah stimulus dari bank sentral, salah satunya Uni Eropa, yang dipercaya bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi.

Ekonom pemenang hadiah Nobel, Robert Shiller, mengatakan penguatan serentak di pasar modal seluruh dunia ini mirip dengan yang terjadi saat gelembung (bubble) dot-com di akhir 90-an. 

Saat itu pasar saham melonjak tinggi didorong oleh lonjakan saham-saham teknologi berbasis internet. Penguatan tinggi yang terjadi dalam waktu singkat akhirnya berujung kepada pecahnya gelembung dan anjloknya harga saham-saham.

"Sudah terlihat bahwa harga saham-saham sudah tinggi, bahkan kembali ke titik sebelum krisis finansial 2008. Mungkin tidak akan separah waktu gelembung dot-com, tapi sudah mahal," ujarnya seperti dikutipCNN, Rabu (25/2/2015).

Menurutnya bedanya dengan zaman gelembung dot-com, atau bahkan sebelum krisis 2008, saat ini perusahaan-perusahaan pegang banyak simpanan uang. Contohnya Apple, yang menyatakan punya dana menganggur hingga US$ 175 miliar.

Uang tunai inilah yang bisa menjadi payung bagi perusahaan jika terjadi pembalikan harga saham ke arah negatif, atau bisa digunakan juga untuk mendorong pertumbuhan perusahaan.

Ia menambahkan, penguatan serentak di pasar modal seluruh dunia ini bukan tanpa risiko. Pasalnya, saat ini ada sentimen negatif yang diam-diam menghantui.

Sentimen tersebut adalah melambatnya laju perekonomian di China dan Uni Eropa ditambah adanya konflik antara Rusia dan Ukraina serta ketegangan di Timur Tengah.

"Masih banyak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa saham-saham akan sulit naik lebih tinggi lagi," katanya.

Pasar saham yang sampai penutupan perdagangan cetak rekor antara lain Inggris, AS, Jerman, Swedia, dan Indonesia. 

Tak hanya itu, banyak juga pasar saham yang mencapai titik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir meski tidak cetak rekor. Contohnya, Bursa Jepang yang ditutup tertinggi sejak tahun 2000.

Ada juga Prancis, Belgia, Irlandia, dan Belanda yang capai titik tertinggi sejak 2008, sebelum krisis ekonomi finansial global.





Saham BBR

INILAHCOM, Jakarta - Walaupun sempat mencetak all time high baru, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampaknya mulai mengalami konsolidasi di daerah atas. Inilah saham pilihannya.

Yuganur Wijanarko Senior Research HD Capital dalam riset hariannya di Jakarta (26/2/2015) mengungkapkan, konsolidasi indeks domestik di level atas ini terjadi di tengah sentimenmixed seperti melemahnya rupiah dan harga minyak. “Dalam situasi ini, kami merekomendasikan menunggu koreksi mendadak sebelum melakukan akumulasi buy,” ungkap Yuganur.

Saham pilihan yang disodorkan adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Waskita Karya (WSKT), PT Surya Semesta (SSIA) dan PT Ace Hardware (ACES). Mari kita lihat rekomendasinya satu per satu.

Saham pilihan pertama adalah BBRI. HD Capital merekomendasikan akumulasi dalam pola strong medium term pada saham perbankan big cap BUMN yang bergelut di sektor kredit mikro UKM ini. “Terutama bila terjadi koreksi pasca kenaikan cukup tajam selama beberapa hari,” ungkapnya.

Berdasarkan harganya saat ini, saham BBRI ditransaksikan pada valuasi price earning (PE) 2015 mencapai 13 kali, price to book value (PBV) 3,2 kali serta return on equity (ROE) 24,8 persen. “Beli dengan trading target Rp12.950. Entry (1) Rp12.450, entry (2) Rp12.150, serta cut loss point Rp11.925,” papar riset HD Capital. - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2181985/ihsg-terkonsolidasi-di-atas-pilih-saham-ini/20850/saham-bbri#sthash.ra5C6Q1F.dpuf
Saham WSKT juga menjadi pilihan HD Capital pada hari ini. “Kami melihat bila ada koreksi minor ke support mingguan pada sahan konstruksi BUMN ini, rekomen melakukan buy secara moderat dalam pola pattern akumulasi di grafik harian,” jelasnya.

Saat ini, saham WSKT ditransaksikan pada price earning (PE) 2015 mencapai 102 kali, price to book value (PBV) 7 kali serta return on equity (ROE) 7 persen. “Trading target Rp1.840. Entry (1) Rp1.805, entry (2) Rp1.795, serta cut loss point Rp1.775,” ungkap riset itu - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2181985/ihsg-terkonsolidasi-di-atas-pilih-saham-ini/20851/saham-wskt#sthash.MKo0BoEM.dpuf
Saham SSIA menjadi pilihan berikutnya dari HD Capital. Dilihat dari posisi harganya saat ini, saham SSIA diperdagankan pada price earning (PE) 2015 mencapai 20,6 kali, price to book value (PBV) 2,2 kali serta return on equity (ROE) 11 persen,

“Bila terjadi koreksi pasca break high dua minggu terakhir dalam pola medium term uptrend pada saham properti ini, rekomen buy untuk kontinuasi kenaikan berikutnya. Trading target Rp1.345, entry (1) Rp1.305, entry (2) Rp1.285, serta cut loss point Rp1.265,” jelasnya. - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2181985/ihsg-terkonsolidasi-di-atas-pilih-saham-ini/20852/sahan-ssia#sthash.4qundCwO.dpuf
Saham emiten pelat merah BMRI juga menjadi pilihan HD Capital. Dalam riset hariannya, HD Capital menyarankan bila terjadi koreksi minor dalam batasan support medium term uptrend pada perbankan big cap BUMN ini, rekomen akumulasi untuk antisipasi swing naik berikutnya.

“Beli dengan trading target Rp12.025, entry (1) Rp11.725, entry (2) Rp11.650, serta cut loss point Rp11.575,” jelasnya. Melihat harganya saat ini, saham BMRI diperdagankan pada price earning (PE) 2015 sebesar 14 kali, price to book value (PBV) 2,6 kali serta return on equity (ROE) 19 persen. [mdr] - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2181985/ihsg-terkonsolidasi-di-atas-pilih-saham-ini/20853/saham-bmri#sthash.vXR0aTaB.dpuf

Saham PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) dalam kisaran support-resisten Rp330-365. Three inside up dekati UBB. Momentum bergerak naik diikuti peningkatan william’s %R. Tradingbuy selama bertahan di atas Rp350.
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2181710/inilah-saham-pilihan-rabu-2522015/20832/9-pt-kawasan-industri-jababeka-kija#sthash.sJwOFMsS.dpuf
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)dalam kisaran support-resisten Rp12.650-13.075. Shooting star sempat lewati upper Bollinger band (UBB). RSI bergerak naik namun, william’s %R bergerak turun. Tradingsell jika Rp12.725 gagal bertahan. - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2181710/inilah-saham-pilihan-rabu-2522015/20828/5-pt-bank-rakyat-indonesia-bbri#sthash.Y9EgGY3L.dpuf
Pada perdagangan Rabu (25/2/2015)IHSG diperkirakan berada pada rentang support 5.390-5.403dan resisten 5.427-5.432.White marubozu dekati area upper bollinger band(UBB). MACD masih bergerak naik meski tipis dengan histogram positif yang sedikit lebih panjang.

RSI, Stochastic, dan William’s %Rterlihat naik terbatas.Laju IHSGsempat berada di dalam area target resisten (5.415-5.423)dan mampu bertahan di atas area target support (5.365-5.392).Masih adanya aksi beli membuat laju IHSG masih meninggalkan utang gap 5.342-5.372.

Meski kami berharap adanya penguatan lanjutan namun, kami pun juga mewaspadai akan adanya potensi pelemahan dimana secara historis selama berlangsungnya pidato The Fed jarang sekali IHSG berada di zona positif. Tetap mewaspadai adanya potensi pembalikan arah. - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2181710/inilah-saham-pilihan-rabu-2522015/20827/4-arah-ihsg-rabu-2522015#sthash.2I6aAitB.dpuf
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2181985/ihsg-terkonsolidasi-di-atas-pilih-saham-ini#sthash.8stQWH0U.dpuf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒