Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 12 Februari 2015 (bisnis indonesia menulis...)

Bisnis.com, JAKARTA— Bahana Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis (12/2/2015) bergerak di kisaran 5.300—5.350.
Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi mengatakan secara teknikal, indeks naik disertai volume namun dengan pola bullish harami dan tutup diatas MA5-nya. Stochastic negatif sementara RSI dan MACD flat.
“Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat,” kata Wafi dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (12/2/2015).
Dikemukakan pada perdagangan Rabu (11/2/2015), IHSG naik 15 poin (0,3%) ke level 5.336,52, dengan nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp4,7 triliun setelah DPR menyetujui PMN ke sejumlah BUMN terutama untuk sektor konstruksi.
Saham yang menjadi pendorong bursa kemarin a.l. ASII, EXCL, AALI, BBCA dan BMRI. Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp514 miliar dengan saham yang banyak dibeli asing a.l. BMRI, TLKM, BBRI,ASII dan EXCL.
“(Untuk hari ini) saham yang dapat diperhatikan a.l. CPIN, ASII, GIAA, KLBF, dan TLKM,” Wafi.
Bisnis.com, JAKARTA- Sucorinvest memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (12/2/2015) bergerak di kisaran 5.319-5.354.
Equity Analyst Sucorinvest Achmad Yaki Yamani mengatakan muncul bullish harami candle, indikator MACD konsolidasi, MO turun, RSI menguat dengan William %R, ROC dan MFI yang masih menguat meski Stochastic melemah dan penguatan harga kemarin diikuti dengan peningkatan volume.
“Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak mixed menguat,” kata Yaki dalam risetnya.
Dikemukakan sentimen positf akan muncul dari hasil perundingan para menteri keuangan uni-eropa dengan menteri keuangan Yunani terkait bailout program Yunani di Brussel.
“Saham yang bisa dipertimbangkan untuk trading hari ini AKRA, ANTM, ASII, ASRI, BBCA, BMRI, EXCL, INCO, ITMG, KLBF, SSMS, dan WSKT,” kata Yaki.
Ticker
S2
S1
Last
R1
R2
Rec
IHSG
5319
5328
5337
5345
5354
Bullish
Bisnis.com, JAKARTA- Asjaya Indosurya Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis
(12/2/20015) di kisaran 5.282–5.389.
Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan IHSG terus berusaha menuju level resisten 5.389, ditengah pelemahan nilai tukar rupiah.
“Konsolidasi berlanjut namun kepercayaan investor masih cukup tinggi di implementasikan didalam capital inflow yang masih terus mengalir deras ke dalam pasar modal kita,:kata William dalam risetnya
Dikemukakan level support IHSG 5.282 telah diuji, dan terbukti cukup kuat bertahan. Potensi untuk melanjutkan penguatan masih terlihat cukup besar,
“IHSG akan melanjutkan pergerakan dalam jalur uptrend untuk kembali menembus dan mencetak rekor baru dalam beberapa waktu mendatang,” kata William.
Asjaya Indosurya Securities mengemukakan saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini adalah WTON, PGAS, AKRA, EXCL, ANTM, UNVR, INDF, JSMR, TOTL.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒