Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 18 Februari 2015

 JAKARTA— Sektor finansial dan properti mendorong lonjakan Indeks Harga Saham Gabungan pada awal perdagangan Rabu (18/2/2015).

Seluruh 9 sektor yang terdaftar di Bloomberg menguat pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia.

Sektor finansial naik paling tajam dengan penguatan 2,30% ditopang oleh kinerja 3 emiten bank yang memimpin kinerja berdasarkan kapitalisasi pasar.

Indeks sektor properti ada di posisi berikut dengan kenaikan 2,18% diikuti oleh sektor aneka industri yang naik 1,87%. Adapun sektor pertambangan hanya naik tipis dengan penguatan 0,06%.

IHSG hari ini dibuka melejit 0,66% ke level 5.372,75 dan terus melesat 1,46% mencetak rekor level tertinggi di angka 5.415,38 pada pukul 09.01.



Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.19 WIB



Sektor

Perubahan


Finansial

+0,47%


Properti

-0,16%


Aneka Industri

+0,29%


Perdagangan/Jasa

+0,74%


Industri Dasar

+0,32%


Pertanian

+0,23%


Infrastruktur

+0,16%


Konsumer

+0,15%


Pertambangan

+0,40%


sumber: Bloomberg

http://market.bisnis.com/read/20150218/7/403993/indeks-sektoral-18-februari-finansial-dan-properti-pimpin-penguatan





Sumber : BISNIS.COM
Bisnis.com, JAKARTA— IHSG kian menguat 1,46% mencetak rekor level tertinggi di angka 5.415,38.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,66% 5.372,75 pada pembukaan pagi ini.

Bisnis.com, JAKARTA- HD Capital memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (18/2/2015) di kisaran support 5.305-5.270, dan resisten 5.348-5.384-5.484-5.550.
“IHSG bertahan, menunggu break 5.384,” kata Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko dalam risetnya.
Dikemukakan IHSG bertahan dari gempuran aksi jual intra-day di tengah gejolak regional dan politik, sehingga masih membuka jalan untuk mengetes kembali high di 5.348 dan 5.384.
“Rekomen untuk akumulasi saham big cap index drives yang akan jadi gerbong pendorong,” kata Yuganur.
HD Capital mengemukakan saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini adalah:
BUY. PE 2015 16x, PBV 1,6x, ROE 9,9%. Trading target Rp7.575
Pattern short term konsolidasi di grafik mingguan dalam perbaikan medium term uptrend emiten consumer holding ini dapat digunakan sebagai kesempatan positioning buy untuk antisipasi reli breakout nantinya
Entry (1) Rp7.325. Entry (2) Rp7.275. Cut loss point Rp7.200
  • Telekomunikasi (TLKM)
PE 2015 19x, PBV 3,6x, ROE 18,8%. BUY. Trading target Rp2.925
Kami lihat bahwa koreksi minor ke batas aman support mingguan emiten telekomunikasi ini merupakan ideal entry point untuk mengikuti laju kenaikan minor uptrend baru nantinya
Entry (1) Rp2.855. Entry (2) Rp2.865. Cut loss point Rp2.850
  •  Bank BCA (BBCA)
PE 2015 21,4x, PBV 4,6x, ROE 21,1%. Trading target Rp14.450
Kami melihat bahwa suatu bentuk konsolidasi minor di strong medium term uptrend baru emiten perbankan big cap swasta dengan valuasi PER premium ini dapat dilihat sebagai positioning buying point untuk antisipasi breakout mencetak new high nantinya
Entry (1) Rp14.050. Entry (2) Rp13.850. Cut loss point Rp13.750
  •  Bank BRI (BBRI)
PE 2015 12,2x, PBV 3x, ROE 24,5%. BUY. Trading target Rp12.150
Proses koreksi minor ke price gap bawah dalam medium term uptrend emiten perbankan big cap BUMN yang bergelut di kredit mikro UKM ini dapat digunakan sebagai kesempatan buy untuk mengikuti kenaikan berikutnya
Entry (1) Rp11.925. Entry (2) Rp11.875. Cut loss point Rp11.775
Bisnis.com, JAKARTA -- IHSG berpotensi menguji angka psikologis 5.400 setelah bertengger di posisi tertinggi 5.374,17.
Pada Jumat, (13/2/2015) IHSG ditutup naik 0,58% ke 5.374,17. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp1,28 triliun.
Lucky Bayu Purnomo, Analis LBP Enterprises, pada Minggu, (15/2/2015) memprediksi IHSG bergerak di kisaran 5.345-5.416 dengan posisi tertinggi 5.438. Sentimen yang mempengaruhi laju IHSG yakni pembahasan RAPBNP 2015.
Rapat kerja Badan Anggaran DPR dengan pemerintah dan Bank Indonesia sepakat defisit APBNP 2015 sebesar Rp222,5 triliun atau 1,9% dari GDP. Besaran defisit ini lebih rendah dari APBN 2015 sebesar 2,21% dari GDP. Pendapatan negara diperkirakan mencapai Rp1.761,6 triliun.
DPR juga menyetujui asumsi makro ekonomi yang mencakup pertumbuhan GDP 5,7%, inflasi 5%, kurs tukar Rp12.500 per dolar AS, suku bunga SPN 3 bulan 6,2%. Juga menyepakati harga minyak ICP US$60 per barel, lifting minyak 825.000 barel per hari, dan lifting gas 1,22 juta barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day).


JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Penguatan IHSG tidak lepas dari sentimen positif pengumuman BI Rate yang diturunkan.
Analyst Research Division PaninSekuritas, Purwoko Sartono, memaparkan dalam RDG kemarin BI ternyata memang menurunkan BI Rate sebesar 25 bps. BI juga menurunkan Fasbi menjadi 5,5 persen.
"Langkah menurunkan BI Rate ini dilakukan guna mendorong perekonomian dan juga sebagai dampak dari melemahnya inflasi," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (18/2/2015).
Dia melanjutkan, dari China dikabarkan data harga rumah baru (new home prices) meningkat sebagai dampak dari penurunan suku bunga kredit dan merupakan sinyal dari pemulihan ekonomi. "Pada pembukaan, sebagian besar bursa Eropa juga tampak menguat," tambah dia.
Oleh karenanya, dia menilai pada pembukaan bursa Eropa terjadi di tengah konflik Ukraina dan juga masalah ancaman macetnya utang Yunani. "Hari ini kami proyeksikan indeks berpeluang untuk kembali menguat seiring dengan dampak dari turunnya BI Rate dengan kisaran support-resistance 5.323-5.356," tukas dia.
(mrt)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒