Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga
saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 2,34% atau 104,76 poin ke level
4.584,25 dari sehari sebelumnya 4.479,49. Penguatan IHSG memimpin
rebound bursa saham dunia dan membuat Indeks Indonesia melesat tertinggi
dibuntuti oleh Bursa Shenzhen China 2,21%.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (13/8/2015), penguatan IHSG disokong oleh menghijaunya seluruh sektor yang ada di BEI. Sektor aneka industri menjadi pemimpin kenaikan sebesar 4,94%, diikuti oleh agribisnis 4,20%.
Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada level tertinggi 4.600,55 dan level terendah 4.481,27. Indeks pagi ini dibuka pada level 4.481,27 dengan penutupan sehari sebelumnya 4.479,49.
IHSG kembali positif setelah lima hari perdagangan terus tertekan. Bahkan, dalam dua hari terakhir, tekanan terhadap IHSG kian besar terutama akibat devaluasi nilai tukar Yuan China. IHSG dalam dua hari terkoreksi 3,1% dan 2,66%.
Dari 518 saham yang ada di Bursa Efek Indonesia, tercatat 218 saham menguat, 71 saham melemah, dan 229 saham stagnan.
Penguatan IHSG disokong oleh positifnya saham ASII (+5,35%), UNVR (+3,78%), BBRI (+3,35%), BMRI (+3,41%), dan PGAS (+5,90%). Tetapi, penguatan ditahan oleh EMTK (-7,89%), UNTR (-0,52%), GGRM (-0,37%), SMMT (-5,56%), dan ICBP (-0,41%).
Sejalan dengan IHSG, Indeks Bisnis27 juga ditutup menguat 2,7% ke level 383,05 dari penutupan sehari sebelumnya 372,99. Dari 27 saham yang ada di indeks ini, sebanyak 21 saham menguat, 5 saham melemah dan hanya 1 saham yang stagnan.
Sementara itu, kurs rupiah pada perdagangan spot ditutup menguat 0,23%. Rupiah terapresiasi 32 poin ke level Rp13.768/US$ dari sebelumnya Rp13.800/US$. Sepanjang hari ini, rupiah sempat menyentuh level terlemah Rp13.818/US$ dan terkuat Rp13.694/US$.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (13/8/2015), penguatan IHSG disokong oleh menghijaunya seluruh sektor yang ada di BEI. Sektor aneka industri menjadi pemimpin kenaikan sebesar 4,94%, diikuti oleh agribisnis 4,20%.
Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada level tertinggi 4.600,55 dan level terendah 4.481,27. Indeks pagi ini dibuka pada level 4.481,27 dengan penutupan sehari sebelumnya 4.479,49.
IHSG kembali positif setelah lima hari perdagangan terus tertekan. Bahkan, dalam dua hari terakhir, tekanan terhadap IHSG kian besar terutama akibat devaluasi nilai tukar Yuan China. IHSG dalam dua hari terkoreksi 3,1% dan 2,66%.
Dari 518 saham yang ada di Bursa Efek Indonesia, tercatat 218 saham menguat, 71 saham melemah, dan 229 saham stagnan.
Penguatan IHSG disokong oleh positifnya saham ASII (+5,35%), UNVR (+3,78%), BBRI (+3,35%), BMRI (+3,41%), dan PGAS (+5,90%). Tetapi, penguatan ditahan oleh EMTK (-7,89%), UNTR (-0,52%), GGRM (-0,37%), SMMT (-5,56%), dan ICBP (-0,41%).
Sejalan dengan IHSG, Indeks Bisnis27 juga ditutup menguat 2,7% ke level 383,05 dari penutupan sehari sebelumnya 372,99. Dari 27 saham yang ada di indeks ini, sebanyak 21 saham menguat, 5 saham melemah dan hanya 1 saham yang stagnan.
Sementara itu, kurs rupiah pada perdagangan spot ditutup menguat 0,23%. Rupiah terapresiasi 32 poin ke level Rp13.768/US$ dari sebelumnya Rp13.800/US$. Sepanjang hari ini, rupiah sempat menyentuh level terlemah Rp13.818/US$ dan terkuat Rp13.694/US$.
Komentar
Posting Komentar