Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 20 Agustus 2015



Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,58 persen atau 26,24 poin ke level 4.484,24 pada penutupan perdagangan Rabu (19/8).
Dari semua sektor yang diperdagangkan, hanya sektor aneka industri yang berada di zona hijau dengan penguatan 0,01 persen.
Adapun saham-saham yang menjadi penyumbang terbesar pelemahan IHSG hari ini, di antaranya FAST (-11,72) persen, ESSA (-10,96 persen), AISA (-8,26 persen), ABDA (-5,41 persen), ADES (-6,92 persen), LPCK (-4,65 persen), DSNG (-4,42 persen), CTRS (-3,85 persen), MPPA (-4,01 persen), dan LPPF (-3,03 persen).

Firda Puri Agustine/FIR
bloomberg: Asian stocks fell for a fifth day after Federal Reserve minutes showed U.S. officials sought more progress on inflation and investors watched China as concerns heighted over the nation’s slowdown.
The MSCI Asia-Pacific Index slid 0.1 percent to 135.87 as of 9:05 a.m. While the Fed’s minutes quelled speculation the central bank will raise rates at its next gathering, China’s shock currency devaluation continued to roil emerging-market assets, with concern China’s slowdown will limit global growth fueling a rout in commodities. Gold and silver gained on haven demand while oil and copper extended losses.
“While the Fed is looking less likely to move in September, everybody is really worried that China is slowing down faster than what official figures are telling you,” Evan Lucas, a strategist at IG Ltd. in Melbourne, said by phone. “That’s putting pressure on industrial metals and emerging markets.”
Japan’s Topix index slid 0.5 percent. South Korea’s Kospi index fell 0.4 percent. Australia’s S&P/ASX 200 Index dropped 0.6 percent. New Zealand’s NZX 50 Index was little changed. Markets in China and Hong Kong have yet to open.
Chinese stocks fell this week after the securities regulator said late Friday the state agency tasked with supporting share prices will reduce buying as volatility falls. China’s richest traders are cashing out of stocks, while a record drop in yuan positions at the central bank and financial institutions last month signaled investors are moving money out of the country.

Signs of Support

The Shanghai Composite Index gained 1.2 percent on Wednesday, erasing losses of as much as 5.1 percent, with signs of state support appearing as the gauge rallied 6.6 percent intraday after falling to as low as 3,558.38.
Futures on the Standard & Poor’s 500 Index added 0.1 percent. The underlying measure fell 0.8 percent on Wednesday.
Concerns about global growth are increasing as the Fed considers the timing of its first interest-rate increase since 2006. Odds on a September hike were further reduced Wednesday after Fed officials said while conditions for an increase were approaching, they needed more confidence inflation was shifting toward their goal.
The Fed meeting occurred before China’s devaluation on Aug. 11, a move that had already prompted some investors to scale back bets on a September increase. Those odds were reduced after the Fed minutes, with traders pricing in a 36 percent probability of an increase next month, down from more than 50 percent earlier in August.
Kamis, 20 Agustus 2015 | 10:45

Jelang Istirahat Siang, IHSG Masih Berkutat di Zona Merah

Ilustrasi IHSG (Antara/Puspa Perwitasari)
Jakarta- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang istirahat makan siang, masih terpantau melemah dan berada di teritori negatif. IHSG belum mampu melepaskan diri dari tekanan jual dan terus berada di zona merah.
IHSG jelang istirahat siang ini terpantau melemah 52,44 poin atau turun 1,16 persen.
Sebanyak 38 saham menguat, 191 saham melemah, dan 64 saham stagnan.
Jumlah saham yang ditransaksikan sebanyak 1,28 miliar lot saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,008 triliun.
Indeks Investor33 melemah 4,24 poin atau turun 1,36 persen ke level 306,56. Sedangkan, indeks LQ45 melemah 9,66 poin atau turun 1,27 persen ke level 746,74.
Semua siang sektor melemah dengan pelemahan tertinggi dialami oleh sektor agribisnis yang anjlok 1,64 persen.
Saham-saham yang anjlok dan menjadi pemberat indeks di antaranya adalah AALI melemah Rp 750 (turun 4,2 persen) ke Rp 17.300, ICBP melemah Rp 350 (turun 2,8 persen) ke Rp 12.325, dan  BBCA melemah Rp 300 (turun 2,4 persen) ke Rp 12.400.
Sedangkan, saham-saham yang menguat antara lain UNTR menguat Rp 325 (naik 1,7 persen) ke Rp 18.925, HDTX menguat Rp 125 (naik 25 persen) ke Rp 625, dan FAST menguat Rp 110 (naik 9,7 persen) ke Rp 1.240.
Paulus Nitbani/PCN
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (20/8/2015) melemah 13,69 poin atau 0,31% ke 4.470,55.

kontan JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan rebound hari ini. Pada perdagangan Rabu (19/8), IHSG tergerus 0,58% dan undur diri di 4.484,24.
David Sutyanto, analis First Asia Capital, mengatakan, pelemahan IHSG terjadi akibat aksi penjualan saham lebih banyak ketimbang aksi pembelian. Apalagi, pelaku pasar menunggu notulen rapat The Fed bulan lalu yang dirilis Rabu waktu setempat.
Kiswoyo Adi, analis Investa Saran Mandiri, menuturkan, pelemahan pasar domestik juga disebabkan oleh aksi tunggu pelaku pasar atas realisasi penyerapan APBN 2015 oleh pemerintah yang dinilai masih minim.
Kiswoyo memprediksi, IHSG akan rebound secara teknikal pada perdagangan hari ini, Kamis (20/8). Rebound teknikal ini terjadi setelah pasar domestik terkoreksi cukup dalam dalam beberapa hari. Ia memperkirakan, IHSG bergerak 4.400-4.600 cenderung menguat.
Senada dengan Kiswoyo, David menduga IHSG akan menguat lantaran pelaku pasar akan menadah saham-saham yang murah. "Maka hari ini IHSG akan bergerak di level 4.450 sampai 4.540 cenderung bullish, dan saham-saham yang dapat di perhatikan adalah PTBA, BBRI, BBCA, BMRI dan GGRM," terang David.
Editor: Barratut Taqiyyah

Bursa Amerika Serikat anjlok, setelah investor kembali fokus pada kondisi ekonomi China dan global setelah spekulasi kenaikan Fed Rate dalam waktu dekat pupus.
Apagi rilis catatan bank sentral AS Federal Reserve menunjukkan masih mengamati kondisi ekonomi sebelum menaikkan suku bunganya. Hal ini mengurangi spekulasi Fed Rate segera dinaikkan.
Investor kemudian mengalihkan perhatian ke China, setelah negara itu memberi kejutan ke pasar dengan melakukan devaluasi yuan yang mengancam perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Indeks The Standard & Poor 500 turun 0,83% atau 17,31 poin ke 2.079.61 pada penutupan perdagangan Rabu waktu New York atau Kamis pagi WIB.
Dow Jones Industrial Average kehilangan 162,61 poin atau 0,93% ke 17.348,73.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒