near closing of the market trading day:
Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II/2015 mencapai 4,67% secara tahunan. Sebelumnya pertumbuhan ekonomi kuartal I tercatat 4,7%. Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku kuartal II/2015 mencapai Rp2.866,9 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.239,3 triliun. Kepala BPS Suryamin mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2015 tumbuh 4,67% secara tahunan bila dibanding kuartal II/2014 dan tumbuh 3,78% bila dbanding terhadap kuartal I/2015. "Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I/2015 bila dibanding dengan semester I/2014 tumbuh sebesar 4,7%," ujarnya dalam konferensi pers di kantor BPS, Rabu (5/8/2015). Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global yang masih belum menggembirakan. Suryamin memperkirakan perekonomian global pada kuartal II/2015 diperkirakan melambat. Hal ini dipicu masih rendahnya harga berbagai komoditas baik migas ataupun non migas, seperti harga gandum, harga beras, kedelai, kopi, ikan dan gula cenderung terjadi penurunan di kuartal kedua. Harga batu bara, gas, biji besi, uranium dan timah juga mengalami penurunan secara global. "Perekonomian global pada triwulan II 2015 diperkirakan melambat masih dipicu oleh rendahnya harga komoditas di pasar internasional dan ketidakpastian Fed fund rate atau suku bunga acuan AS," katanya. Dia menuturkan oleh karena itu wajar apabila pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum menggembirakan. Menurutnya, angka pertumbuhan 4,67% tersebut dinilai lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang Indonesia juga masih cenderung stagnan dan bahkan melemah, seperti pertumbuhan Amerika Serikat melemah dari 2,9% pada kuartal I 2015 menjadi 2,3% pada kuartal II. "China stagnan pada posisi pertumbuhan 7%, Singapura melemah dari 2,1% pada kuartal I/2015 menjadi 1,7% pada kuartal II/2015. Ini artinya bahwa kepada negara kita tentu akan ada imbasnya," ucap Suryamin.
Jakarta-Pada sesi pertama perdagangan Rabu (5/8/2015), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 18,607 poin (0,39%) ke posisi 4.799,694.
Sepanjang perdagangan tengah sesi pertama, indeks mencapai level tertingginya di 4.804,957 atau menguat 23,870 poin dan mencapai level terendahnya 4.780,965 atau turun 0,122 poin.
Sebanyak 133 saham menguat, 98 saham turun, 77 saham stagnan, dan 249 saham tidak ditransaksikan.
Semua indeks saham kompak mendukung penguatan IHSG. Antara lain, indeks saham-saham unggulan LQ45 yang naik 4,553 poin (0,561%) ke angka 815,535; IDX30 naik 2,413 poin (0,574%) ke posisi 422,766;
MBX naik 5,158 poin (0,376%) ke angka 1.377,052; DBX naik 2,861 poin (0,418%) ke level 687,008; dan saham-saham syariah yang tergabung dalam indeks JII naik 3,573 poin (0,563%) ke posisi 637,791.
Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp1,35 triliun dan di pasar negosiasi mencapai Rp411,6 miliar.
Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp601,1 miliar dan penjualan saham senilai Rp580,9 miliar. Alhasil, investor asing mencatatkan pembelian saham bersih (net foreign buy) senilai Rp20,1 miliar.
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2227181/tengah-sesi-i-ihsg-melaju-186-poin-ke-4799
Sumber : INILAH.COM
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif pada transaksi perdagangan pagi ini (5/8). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.53 WIB, indeks tercatat naik 21,6 poin menjadi 4.802,69.
Tiga saham mover yang menggerakkan indeks pagi ini antara lain: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 1,39% menjadi Rp 2.915, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 1,13% menjadi Rp 13.450, dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) naik 1,13% menjadi Rp 6.700.
Sedangkan tiga saham yang menahan langkah indeks (laggers) pagi ini antara lain: PT Jaya Konstruksi Tbk (JKON) turun 11,34% menjadi Rp 860, PT (MDIA) turun 9,89% menjadi Rp 3.600, dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 1,92% menjadi Rp 1.785.
Sementara itu, bursa Asia bergerak volatile pagi ini. Pada pukul 09.15 waktu Tokyo, indeks tercatat naik 0,2% setelah sebelumnya mengalami kenaikan dan penurunan sebesar 0,1%.
Adapun indeks acuan Asia yang bergerak positif pagi ini: indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,79%, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,44%, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,32%, dan indeks Taeix Taiwan naik 0,44%.
Indeks acuan Asia yang tertekan pagi ini yaitu: indeks Shanghai Composite yang turun 0,21% dan indeks S&P/ASX 200 turun 0,29%.
http://investasi.kontan.co.id/news/sejalan-dengan-asia-ihsg-dibuka-melaju
Sumber : KONTAN.CO.ID
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (5/8/2015) menguat 0,11% ke 4.786,39.
Pada pk. 09:05 WIB, IHSG jadi naik 0,28% ke 4.794.
Dari 517 saham yang diperdagangkan sampai pk. 09:05 WIB, sebanyak 20 saham menguat, 14 saham melemah, dan 483 saham stagnan.
Sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia enam menguat dipimpin sektor aneka industri (+0,96%), dan tiga melemah dipimpin sektor tambang (-0,15%)
Sementara itu indeks Bisnis 27 dibuka naik 0,24% ke 402,45. Pada pk. 09:07 WIB jadi naik 0,52% ke 403,6.
“PDB (kuartal II/2015) Indonesia yang akan dirilis hari ini) diperkirakan kurang bagus. Namun kalau lihat minyak, turun cukup banyak, memberikan sentimen positif ke banyak emiten, kecuali tambang dan konsumsi yang tertekan daya beli,” kata Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko saat dihubungi hari ini, Rabu (5/8/2015).
Saham yang menguat pagi ini:
Saham yang melemah pagi ini:
Sumber: Bloomberg, 2015
Hong Kong, Aug 5, 2015 (AFP)
Asian markets were mixed Wednesday, buoyed by a possible US interest rate hike even as China's ability to stem a recent market rout weighed on sentiment.
The dollar advanced against other major currencies after a US Federal Reserve official expressed support Tuesday for lifting interest rates at the central bank's September policy meeting.
Tokyo put on 0.23 percent, Hong Kong added 0.13 percent, Shanghai fell 0.26 percent, Seoul was flat and Sydney shed 0.70 percent.
Dealers were reacting to Federal Reserve Bank of Atlanta President Dennis Lockhart's statement that he supports lifting rates in September barring an unexpected stumble in the economy.
In Shanghai, investors took profits after strong gains the previous day sparked by new restrictions on short-selling.
The Shanghai and Shenzhen exchanges said investors who borrow shares must wait until the next day to repay the loans, instead of settling the same day as under previous rules.
Short-selling -- a bet that the price of a stock will fall -- requires investors to borrow the stocks they do not own to carry out the deal, so obliging them to maintain their positions overnight exposes them to greater risk.
Traders were also taking note of a International Monetary Fund declaration Tuesday that "significant work" needs to be done in reviewing the inclusion of China's currency in its basket of "special drawing rights" reserve currency.
The Chinese government is seeking to expand use of the yuan, also known as the renminbi (RMB), by having it included in the SDR, an international reserve asset that currently is comprised by four currencies: the dollar, euro, pound and yen.
Tokyo ticked up after a brief slide in opening trade, rising on positive earnings reports and a weaker yen, but analysts advised caution.
"The overseas environment will continue to be a drag on the market," Hiroichi Nishi, a manager at SMBC Nikko Securities Inc. in Tokyo, told Bloomberg News.
"Lockhart's comments made the market wary of rate hikes once again. Caution toward the Chinese economy continues to weigh on the market as well."
US stocks ended lower Tuesday following a mixed batch of earnings reports and a fall by Apple of 3.2 percent, leaving it down more than 12 percent since its July 21 earnings release.
The Dow Jones Industrial Average dropped 0.27 percent.
Oil prices rose on expectations of upbeat US stockpiles and unemployment data. US benchmark West Texas Intermediate for September delivery gained 18 cents to $45.92 while Brent crude for September was up 24 cents to $50.22.
The broad-based S&P 500 fell 0.22 percent, while the tech-rich Nasdaq Composite Index slid 0.19 percent.
In Tokyo forex trade, the dollar was at 124.44 yen early Wednesday, up from 123.93 yen early Tuesday.
The greenback traded at 124.36 yen in New York late Tuesday.
The euro was at $1.0855 and 135.09 yen compared with $1.0882 and 135.32 yen in US trade.
Gold fetched $1,086.30 an ounce compared with $1,092.65 on Tuesday.
jom/st
<org idsrc="isin" value="US0378331005">Apple</org>
JAKARTA. Indo Premier Securities memprediksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (5/8/2015) berada di kisaran 4.775 4.840.
Tim Riset Indo Premier Securities mengatakan indeks masih ditutup diatas EMA5 serta membentuk pola spinning top yang merupakan sinyal indecision, stochastic netral sedangkan MACD masih negatif.
“Target kenaikan indeks pada level 4.810, kemudian 4.835, dengan support di 4.765 dan 4.740,” tulis Indo Premier Securities dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (5/8/2015).
Indo Premier Securities mengemukakan saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini adalah:
AKRA (5.700)Rekomendasi: Spec BUY
Candle breakout EMA50 dengan dukungan volume di atas VMA5 serta membentuk pola long white marubozu yang merupakan sinyal bullish continuation, stochastic netral dan MACD positif. Target kenaikan harga pada level 5.775 kemudian 5.850 dengan support di 5.575, cut loss jika break 5.475.
ANTM (595)Rekomendasi: Spec BUY
Candle naik tajam hingga mampu break resist EMA(5,10) diikuti dengan volume sangat tinggi. Stochastic mengarah keluar dari oversold sementara MACD belum konfirm karena masih negatif. Target harga 630 kemudian 685 sementara support 575. Cut loss jika break 540.
INCO (2.105)Rekomendasi: Spec BUY
Candle naik tajam hingga mampu break resist EMA5 diikuti dengan volume sangat tinggi. Stochastic oversold sementara MACD belum konfirm karena masih negatif. Target harga 2.170 kemudian 2.250 sementara support 2.060. Cut loss jika break 1.995.
http://market.bisnis.com/read/20150805/189/459453/indo-premier-target-naik-ihsg-ke-level-4.810-
Sumber : BISNIS.COM
Bisnis.com, JAKARTA -- Pasar memperkirakan ekonomi kuartal II/2015 tumbuh 4,64%, terus melambat setelah kuartal sebelumnya tumbuh 4,71%. Pelambatan terindikasi sejak kinerja ekspor dan impor diketahui terkontraksi.
Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II/2015 mencapai 4,67% secara tahunan. Sebelumnya pertumbuhan ekonomi kuartal I tercatat 4,7%. Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku kuartal II/2015 mencapai Rp2.866,9 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.239,3 triliun. Kepala BPS Suryamin mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2015 tumbuh 4,67% secara tahunan bila dibanding kuartal II/2014 dan tumbuh 3,78% bila dbanding terhadap kuartal I/2015. "Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I/2015 bila dibanding dengan semester I/2014 tumbuh sebesar 4,7%," ujarnya dalam konferensi pers di kantor BPS, Rabu (5/8/2015). Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global yang masih belum menggembirakan. Suryamin memperkirakan perekonomian global pada kuartal II/2015 diperkirakan melambat. Hal ini dipicu masih rendahnya harga berbagai komoditas baik migas ataupun non migas, seperti harga gandum, harga beras, kedelai, kopi, ikan dan gula cenderung terjadi penurunan di kuartal kedua. Harga batu bara, gas, biji besi, uranium dan timah juga mengalami penurunan secara global. "Perekonomian global pada triwulan II 2015 diperkirakan melambat masih dipicu oleh rendahnya harga komoditas di pasar internasional dan ketidakpastian Fed fund rate atau suku bunga acuan AS," katanya. Dia menuturkan oleh karena itu wajar apabila pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum menggembirakan. Menurutnya, angka pertumbuhan 4,67% tersebut dinilai lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang Indonesia juga masih cenderung stagnan dan bahkan melemah, seperti pertumbuhan Amerika Serikat melemah dari 2,9% pada kuartal I 2015 menjadi 2,3% pada kuartal II. "China stagnan pada posisi pertumbuhan 7%, Singapura melemah dari 2,1% pada kuartal I/2015 menjadi 1,7% pada kuartal II/2015. Ini artinya bahwa kepada negara kita tentu akan ada imbasnya," ucap Suryamin.
Jakarta-Pada sesi pertama perdagangan Rabu (5/8/2015), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 18,607 poin (0,39%) ke posisi 4.799,694.
Sepanjang perdagangan tengah sesi pertama, indeks mencapai level tertingginya di 4.804,957 atau menguat 23,870 poin dan mencapai level terendahnya 4.780,965 atau turun 0,122 poin.
Sebanyak 133 saham menguat, 98 saham turun, 77 saham stagnan, dan 249 saham tidak ditransaksikan.
Semua indeks saham kompak mendukung penguatan IHSG. Antara lain, indeks saham-saham unggulan LQ45 yang naik 4,553 poin (0,561%) ke angka 815,535; IDX30 naik 2,413 poin (0,574%) ke posisi 422,766;
MBX naik 5,158 poin (0,376%) ke angka 1.377,052; DBX naik 2,861 poin (0,418%) ke level 687,008; dan saham-saham syariah yang tergabung dalam indeks JII naik 3,573 poin (0,563%) ke posisi 637,791.
Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp1,35 triliun dan di pasar negosiasi mencapai Rp411,6 miliar.
Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp601,1 miliar dan penjualan saham senilai Rp580,9 miliar. Alhasil, investor asing mencatatkan pembelian saham bersih (net foreign buy) senilai Rp20,1 miliar.
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2227181/tengah-sesi-i-ihsg-melaju-186-poin-ke-4799
Sumber : INILAH.COM
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif pada transaksi perdagangan pagi ini (5/8). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.53 WIB, indeks tercatat naik 21,6 poin menjadi 4.802,69.
Tiga saham mover yang menggerakkan indeks pagi ini antara lain: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 1,39% menjadi Rp 2.915, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 1,13% menjadi Rp 13.450, dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) naik 1,13% menjadi Rp 6.700.
Sedangkan tiga saham yang menahan langkah indeks (laggers) pagi ini antara lain: PT Jaya Konstruksi Tbk (JKON) turun 11,34% menjadi Rp 860, PT (MDIA) turun 9,89% menjadi Rp 3.600, dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 1,92% menjadi Rp 1.785.
Sementara itu, bursa Asia bergerak volatile pagi ini. Pada pukul 09.15 waktu Tokyo, indeks tercatat naik 0,2% setelah sebelumnya mengalami kenaikan dan penurunan sebesar 0,1%.
Adapun indeks acuan Asia yang bergerak positif pagi ini: indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,79%, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,44%, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,32%, dan indeks Taeix Taiwan naik 0,44%.
Indeks acuan Asia yang tertekan pagi ini yaitu: indeks Shanghai Composite yang turun 0,21% dan indeks S&P/ASX 200 turun 0,29%.
http://investasi.kontan.co.id/news/sejalan-dengan-asia-ihsg-dibuka-melaju
Sumber : KONTAN.CO.ID
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (5/8/2015) menguat 0,11% ke 4.786,39.
Pada pk. 09:05 WIB, IHSG jadi naik 0,28% ke 4.794.
Dari 517 saham yang diperdagangkan sampai pk. 09:05 WIB, sebanyak 20 saham menguat, 14 saham melemah, dan 483 saham stagnan.
Sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia enam menguat dipimpin sektor aneka industri (+0,96%), dan tiga melemah dipimpin sektor tambang (-0,15%)
Sementara itu indeks Bisnis 27 dibuka naik 0,24% ke 402,45. Pada pk. 09:07 WIB jadi naik 0,52% ke 403,6.
“PDB (kuartal II/2015) Indonesia yang akan dirilis hari ini) diperkirakan kurang bagus. Namun kalau lihat minyak, turun cukup banyak, memberikan sentimen positif ke banyak emiten, kecuali tambang dan konsumsi yang tertekan daya beli,” kata Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko saat dihubungi hari ini, Rabu (5/8/2015).
Saham yang menguat pagi ini:
TLKM | +1,57% |
ASII | +1,13% |
BMRI | +0,79% |
UNTR | +0,74% |
Saham yang melemah pagi ini:
BBRI | -0,96% |
KLBF | -0,89% |
ICBP | -0,79% |
Sumber: Bloomberg, 2015
Hong Kong, Aug 5, 2015 (AFP)
Asian markets were mixed Wednesday, buoyed by a possible US interest rate hike even as China's ability to stem a recent market rout weighed on sentiment.
The dollar advanced against other major currencies after a US Federal Reserve official expressed support Tuesday for lifting interest rates at the central bank's September policy meeting.
Tokyo put on 0.23 percent, Hong Kong added 0.13 percent, Shanghai fell 0.26 percent, Seoul was flat and Sydney shed 0.70 percent.
Dealers were reacting to Federal Reserve Bank of Atlanta President Dennis Lockhart's statement that he supports lifting rates in September barring an unexpected stumble in the economy.
In Shanghai, investors took profits after strong gains the previous day sparked by new restrictions on short-selling.
The Shanghai and Shenzhen exchanges said investors who borrow shares must wait until the next day to repay the loans, instead of settling the same day as under previous rules.
Short-selling -- a bet that the price of a stock will fall -- requires investors to borrow the stocks they do not own to carry out the deal, so obliging them to maintain their positions overnight exposes them to greater risk.
Traders were also taking note of a International Monetary Fund declaration Tuesday that "significant work" needs to be done in reviewing the inclusion of China's currency in its basket of "special drawing rights" reserve currency.
The Chinese government is seeking to expand use of the yuan, also known as the renminbi (RMB), by having it included in the SDR, an international reserve asset that currently is comprised by four currencies: the dollar, euro, pound and yen.
Tokyo ticked up after a brief slide in opening trade, rising on positive earnings reports and a weaker yen, but analysts advised caution.
"The overseas environment will continue to be a drag on the market," Hiroichi Nishi, a manager at SMBC Nikko Securities Inc. in Tokyo, told Bloomberg News.
"Lockhart's comments made the market wary of rate hikes once again. Caution toward the Chinese economy continues to weigh on the market as well."
US stocks ended lower Tuesday following a mixed batch of earnings reports and a fall by Apple of 3.2 percent, leaving it down more than 12 percent since its July 21 earnings release.
The Dow Jones Industrial Average dropped 0.27 percent.
Oil prices rose on expectations of upbeat US stockpiles and unemployment data. US benchmark West Texas Intermediate for September delivery gained 18 cents to $45.92 while Brent crude for September was up 24 cents to $50.22.
The broad-based S&P 500 fell 0.22 percent, while the tech-rich Nasdaq Composite Index slid 0.19 percent.
In Tokyo forex trade, the dollar was at 124.44 yen early Wednesday, up from 123.93 yen early Tuesday.
The greenback traded at 124.36 yen in New York late Tuesday.
The euro was at $1.0855 and 135.09 yen compared with $1.0882 and 135.32 yen in US trade.
Gold fetched $1,086.30 an ounce compared with $1,092.65 on Tuesday.
jom/st
<org idsrc="isin" value="US0378331005">Apple</org>
JAKARTA. Indo Premier Securities memprediksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (5/8/2015) berada di kisaran 4.775 4.840.
Tim Riset Indo Premier Securities mengatakan indeks masih ditutup diatas EMA5 serta membentuk pola spinning top yang merupakan sinyal indecision, stochastic netral sedangkan MACD masih negatif.
“Target kenaikan indeks pada level 4.810, kemudian 4.835, dengan support di 4.765 dan 4.740,” tulis Indo Premier Securities dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (5/8/2015).
Indo Premier Securities mengemukakan saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini adalah:
AKRA (5.700)Rekomendasi: Spec BUY
Candle breakout EMA50 dengan dukungan volume di atas VMA5 serta membentuk pola long white marubozu yang merupakan sinyal bullish continuation, stochastic netral dan MACD positif. Target kenaikan harga pada level 5.775 kemudian 5.850 dengan support di 5.575, cut loss jika break 5.475.
ANTM (595)Rekomendasi: Spec BUY
Candle naik tajam hingga mampu break resist EMA(5,10) diikuti dengan volume sangat tinggi. Stochastic mengarah keluar dari oversold sementara MACD belum konfirm karena masih negatif. Target harga 630 kemudian 685 sementara support 575. Cut loss jika break 540.
INCO (2.105)Rekomendasi: Spec BUY
Candle naik tajam hingga mampu break resist EMA5 diikuti dengan volume sangat tinggi. Stochastic oversold sementara MACD belum konfirm karena masih negatif. Target harga 2.170 kemudian 2.250 sementara support 2.060. Cut loss jika break 1.995.
http://market.bisnis.com/read/20150805/189/459453/indo-premier-target-naik-ihsg-ke-level-4.810-
Sumber : BISNIS.COM
Bisnis.com, JAKARTA -- Pasar memperkirakan ekonomi kuartal II/2015 tumbuh 4,64%, terus melambat setelah kuartal sebelumnya tumbuh 4,71%. Pelambatan terindikasi sejak kinerja ekspor dan impor diketahui terkontraksi.
Pelambatan itu terekam dalam proyeksi median 21 ekonom yang disurvei Bloomberg. Jika terbukti, maka laju produk domestik bruto itu yang terendah sejak 2009.
"Data perdagangan Juni adalah indikasi kuat, yakni pelemahan ekspor dan impor yang berlanjut bulan itu," kata ekonom DBS Bank Gundy Cahyadi dalam risetnya.
Ekspor Juni anjlok 12,8% (year on year) menjadi US$13,4 miliar, sedangkan impor terkoreksi lebih dalam, yakni 17,4% menjadi US$13 miliar.
Tim riset Mandiri Institute melihat lebih jauh pada impor barang modal yang merosot 16,9% (yoy) menjadi US$2,2 miliar.
"Di titik ini, kami melihat pelambatan ekonomi masih menetap pada kuartal II/2015, akibat performa ekspor menurun dan pemintaan domestik melemah," kata tim riset yang diketuai Destry Damayanti.
Data PDB kuartal II/2015 akan diumumkan BPS pada Rabu (5/8/2015).
JAKARTA. Data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2015 yang akan dirilis besok (Rabu 5/8) menyedot perhatian investor. Di tengah kondisi wait and see ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (Selasa 4/8) ditutup terkoreksi 0,40% ke level 4.781,08.
Lanjar Nafi Taulat, Analis Reliance Securities, mengatakan hari ini IHSG bergerak mixed meski pada penutupan akhirnya mendarat di zona negatif. Sektor saham pertambangan memimpin penguatan setelah datangnya sentiment positif dari China dan harga saham emiten sektor pertambangan yang sudah relatif terkoreksi sejak 2 bulan terakhir.
Mayoritas indeks saham terkoreksi kecuali indeks Shanghai yang rebound pasca pelemahan yang cukup dalam kemarin. Regulator di China memberlakukan batas ekuitas short selling yang merupakan upaya baru untuk menstabilkan pasar dan mencegah manipulasi saham.
Lanjar menambahkan Investor tengah menunggu data ekonomi Indonesia yaitu data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2015 yang akan dirilis besok (Rabu 5/8), yang hasilnya di prediksi melambat. Kondisi ini tercermin dari volume perdagangan yang tidak begitu ramai hari ini.
“Investor asing pun kembali mengurangi kadar transaksi dengan catatan net sell sebesar 531.81 Miliar rupiah pada perdagangan hari ini,” ujar Lanjar.
Secara teknikal IHSG masih terkonsolidasi menguat setelah candlestick yang masih membentuk bullish candle dan bertahan diatas support MA7 meskipun ditutup melemah. Indikator Stochastic bergerak positif hingga mulai mencapai area overbought dengan Momentum yang terlihat masih lesu.
Lanjar memprediksi besok (Rabu 5/8) IHSG akan bergerak mixed cenderung mencoba menguat dengan range pergerakan 4.740 - 4.860.
Editor: Adi Wikanto
Komentar
Posting Komentar